Oleh : Ummu Hanif Haidar
Merasa kesepian di tengah keramaian atau disebut juga Lonely in the crowd. Hal ini memberikan gambaran seseorang merasa kesepian, walaupun berada di antara banyak orang.
Biasanya person seperti ini merasa kurang terkoneksi secara emosional dengan orang sekitar. Melahirkan kehampaan batin. Dalam ilmu psikologis seperti ini disebut loneliness, depresi ringan, atau social disconnection.
Masyarakat mulai menggantikan interaksi nyata diganti dengan interaksi digital. Bahasa di face book misalnya, lebih dikenal dengan “salam interaksi” untuk saling mengenal akun akun baru. Komunikasi lewat pesan singkat Whatsaap, video call lebih diminati dibandingkan bertatap muka langsung. Padahal hubungan digital cenderung kurang melekat dan cepat berlalu.
Lahirlah sikap asosial, akibat dampak media sosial yang berlebihan. Asosial adalah kecenderungan untuk menarik diri dari interaksi nyata, bukan membenci orang. Untuk membangun keterampilan sosial terutama anak-anak dan remaja cukup sulit. Kepekaan terhadap orang lain pun sulit diasah. Tidak heran lahirlah generasi yang canggung, individualis, dan mudah merasa kesepian.
Manusia adalah mahluk sosial. Gaya hidup individual diciptakan oleh paham sekuler liberal. Dimana kebebasan individu memiliki tahta tertinggi dalam hubungan sesama manusia. Budaya asing memang telah benar-benar merasuk dalam jiwa kaum muslimin.
Dalam Islam, negara memiliki peran penting dalam memanfaatkan dunia digital. Konten yang beredar, ditengah masyarakat harus mendidik dan bermanfaat untuk umat. Fenomena kapitalis saat ini menjadikan umat terjerumus pada asosial, hedonisme dan kesepian. Berbeda dengan syariat Islam yang mendorong umatnya untuk produktif, berilmu tinggi dan siap untuk menyelesaikan problematika umat. Lebih jauh lagi dipersiapkan untuk mengemban dakwah ke seluruh dunia dengan jihad.
Sejarah mencatat bahwa penemu dasar-dasar matematika modern dan algoritma yang kini menjadi fondasi teknologi digital adalah Al-Khawarizmi (780–850 M), beliau dikenal sebagai "bapak Aljabar". Ada lagi karya terkenal yaitu Al-Qanun fi al-Thibb yang merupakan karya monumental Ibnu Sina (980–1037 M), beliau dikenal sebagai bapak Kedokteran Modern. Banyak ilmuwan yang lahir pada masa daulah khilafah Islam.
Beda jauh dengan saat ini, dimana sekulerisme justru menciptakan fenomena lonely in the crowd—manusia hidup di tengah keramaian, namun terasing, kehilangan arah, dan tidak mampu melahirkan karya besar. Artinya, hanya dengan Islam sebagai asas kehidupan, potensi manusia dapat berkembang optimal dan benar-benar bermanfaat bagi peradaban. Wallahua'lam bisshowab.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar