Gen Z Warnai Aksi Protes, Perjuangan harus Berdasarkan Aqidah Islam


Oleh: Lia Fitri (Pemerhati Sosial)

Belum lama ini, dibeberapa negara telah terjadi aksi protes kepada rezim yang sedang berkuasa. Peristiwa politik ini menjadi menarik saat diketahui bahwa sebagian besar aksi tersebut didukung oleh Gen Z yang terkenal dengan cuek nya. Indonesia misalnya, aksi protes pada tanggal 25-27 Agustus 2025 di banjiri oleh aktivis, mahasiswa yang banyak diantaranya berlatar belakanghingga Gen Z.

Aksi protes di Indonesia dipicu oleh kenaikan harga kebutuhan pokok yang terus meneru, biaya pendidikan yang mahal, pajak yang semakin mencekik, hingga kebijakan kenaikan tunjangan anggota DPR. Semakin panas saat di media sosial viral sejumlah pejabat yang berjoget menikmati lagu di saat banyak rakyat menjerit kelaparan. Sungguh telah hilang hatinurani. 

Aksi yang sama juga terjadi di Nepal. Mayoritas rakyat kecewa terhadap kinerja pemerintah PM Oli, belum lagi keluarga pejabat di sana kerap melakukan flexing, merka dengan pongahnya memamerkan kehidupan mewah di saat banyak rakyatnya yang kesulitan ekonomi. Rendahnya kesejahteraan dan tingginya pajak telah menjadikan rakyat Nepal melakukan aksi anarkis yang berujung pada kekisruhan. Gen Z pun disebut-sebut sebagai motor pergerakan di Nepal dengan viralnya orasi pemuda Nepal yang menyeru untuk perubahan.


Akar Persoalan

Aksi unjuk rasa yang terjadi banyak terjadi di beberapa negara ini semakin membuktikan bahwa masyarakat telah hilang kepercayaanya pada rezim berkuasa. Gen Z sebagai pemuda yang seharusnya memiliki kehidupan yang baik, pada kenyataanya Gen Z lah yang hari ini paling terpuruk. Pengangguran, sulitnya mereka memiliki rumah, menjadi kisah pilu pemuda hari ini.

Inilah yang memicu Gen Z untuk menjadi yang terdepan dalam melawan demi perubahan di masa depan. Hanya saja, jangan sampai aksi protes ini dibajak oleh banyak kepentingan. Sebut saja rezim oposisi ataupun pihak-pihak yang bersebrangan dengan rezim berkuasa yang mereka mendompleng aksi murni dari rakyat yang tertindas.

Oleh karena itu agar tidak dibajak, rakyat harus paham akar persoalan mengapa penderitaan ini terus saja menggelayuti. Pengangguran, harga kebutuhan tinggi, pajak yang mencekik hingga kelakuan pejabat yang jauh dari rasa empati. Semua itu Adalah persoalan sistem yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan berganti orang. 

Lihat saja rezim berganti, namun kebijakan tetap saja mendzolimi. Ini menjadi bukti bahwa persoalan yang terjadi sudah pada persoalan sistem sehingga solusi atas perubahannya harus fundamental. Sistem sekuler demokrasi kapitalis adalah biangnya. Sistem ini telah memisahkan agama dari kehidupan dan meracuni benak rakyat bahwa tujuan hidup hanyalah untuk mendapatkan materi semata. 

Sistem ekonomi kapiatlis telah menjadikan negara hanya diposisi sebagai regulator yakni wasit antara pengusaha yang memiliki cuan dan rakyat yang membutuhkan sejumlah kebutuhan hidup. Walhasil, pemenuhan kebutuhan tidak akan merata sampai pada rakyat sebab jika dikendalikan oleh swasta, maka yang bisa memenuhi kebutuhan dasar dengan layak hanyalah orang kaya saja. 


Solusi terbaik adalah Islam

Oleh karena itu, agar karut marutnya persoalan umat manusia selesai maka kaum muslim harus mengubah paradigmanya dalam tata kelola negaranya. Tata kelola demokrasi kapitalistik telah terbukti gagal dan menyengsarakan. Beralihlah pada islam. Islam harus dijadikan landasan dalam tata kelola negara.

Negara yang berlandaskan islam akan menjamin rakyatnya hidup sejahtera. Sebabnya, penguasa dalam islam bukan sebagai regulator melainkan sebagai ra’in atau pengurus umat. Sehingga pejabat negara akan menetapkan kebijakan berdasarkan Alquran dan assunah serta berfokus pada menyelesaikan urusan rakyatnya. 

Oleh karena itu, perjuangan menuju perubahan harusnya diawali dengan pemahamannya terhadap agama. Bahwa akidah islam akan memberikan jalan untuk umat manusia menemui kesejahteraanya. Ini bukan cerita omong kosong tanpa bukti. Sejarah telah mencatat bahwa peradaban islam Adalah peradaban yang maju dan bermaslahat bagi umat manusia baik muslim maupun nonmuslim.

"Dan kami turunkan kepadamu Al kitab (Al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri" (QS. An-Nahl:89).

Keberhasilan Islam dalam mengubah atau mengatur masyarakat dunia telah terbukti pada dakwah Rasulullah SAW yang luasnya hingga 2/3 bagian dunia. Kemakmuran ini dirasakan dunia selama 13 abad lamanya, meski tidak dinafikan adanya sejarah kelam masyarakat islam. Namun torehan kebermanfaatannya lebih dirasakan.


Khatimah

Oleh karena itu perjuangan menerapkan islam seharusnya menjadi agenda perjuangan bersama termasuk Gen Z. Perjuangan pemuda harus berpijak pada ideologi Islam agar ia bisa bangkit dan melawan lalu menggantikan ideologi batil ini menjadi ideologi islam.





Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar