Oleh : Sayuti
Peristiwa penculikan anak kembali terjadi. Berulangnya kasus ini memperlihatkan kepada kita semua berapa rapuhnya sistem keamanan di negeri kota ini, dan betapa belum mampunya menjalankan mandat dasarnya yaitu: melindungi warganya, terutama anak-anak.
Jika ada kasus baru mencuat, masyarakat hanya disuguhi janji penyelidikan mendalam, razia mendadak, serta imbauan agar orang tua lebih waspada. Dan pola tersebut terus berulang, dan itu menunjukkan bahwa respon pemerintah masih bersifat reaktif, bukan preventif. Tidak ada sistem deteksi dini, tidak ada edukasi publik yang masif, dan tidak ada mekanisme pengawasan ruang publik yang benar-benar efektif.
Negara semestinya hadir sebagai pelindung, bukan sekedar pengamat yang bergerak setelah korban jatuh. Takut ini menyelimuti banyak keluarga, dan ketika rasa aman hilang, kepercayaan publik pun ikut hilang. Ketidakmampuan negara menciptakan lingkungan aman bagi anak-anak bukan hanya kegagalan kebijakan, tetapi juga kegagalan moral.
Pemerintah harusnya melakukan langkah-langkah nyata: memperkuat patroli berbasis komunitas, membangun sistem peringatan dini, memberdayakan aparat lokal, memastikan setiap laporan ditindak cepat, edukasi keamanan bagi anak dan orang tua. Jika tidak ada perubahan sistem, kasus penculikan akan terus terulang dan lebih parah lagi negara akan terus dicap gagal menjaga keselamatan warganya sendiri.
Bagaimana Islam Mengatasi Penculikan
Sistem islam mempunyai mekanisme yang handal untuk mengatasi penculikan anak.
1. Negara Wajib Menjamin Keamanan Rakyat
Menjaga keamanan adalah salah satu tugas pokok pemerintah. Rasulullah menegaskan bahwa pemimpin adalah ro'in (penjaga) dan akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya
Prinsip yang ditekankan:
a. Harus memastikan hukum ditegakkan tanpa tenang pilih.
b. Memperkuat sistem keamanan publik, seperti patroli teknologi keamanan, dan respon cepat terhadap ancaman.
c. Aparat harus profesional dan amanah, sebab keamanan adalah bentuk ibadah sosial.
2. Hukum Tegas dan Efektif bagi Pelaku
Penculikan termasuk hirabah (teror/kejahatan besar) bila menghilang rasa aman masyarakat. Syari'at IsIam sangat keras terhadap kejahatan yang mengancam jiwa dan kemerdekaan seseorang.
Prinsip hukum IsIam:
a. Bersifat preventif
b. Proporsional sesuai kejahatan
c. Tidak menyakiti yang tidak bersalah dan harus melalui proses peradilan yang adil
d. Tidak bertujuan balas dendam, tetapi menjaga masyarakat agar pelaku lain tidak berani mengulangi
3. Membangun Budaya Masyarakat yang Peduli dan Saling Mengawasi
Syari'at IsIam memandang bahwa keamanan bukan hanya tugas negara, masyarakat juga dituntut untuk saling menjaga
Beberapa prinsip:
a. Waspada terhadap lingkungan
b. Cepat melapor jika melihat perilaku mencurigakan
c. Menguatkan solidaritas sosial, seperti saling mengenal tetangga, RT/RW aktif, dan komunitas peduli anak
4. Pendidikan Moral dan Keluarga
Penculikan terjadi juga karena lemahnya moral pelaku dan kurangnya pengawasan keluarga. Dan islam menekankan:
a. Menanamkan nilai amanah, takut kepada Allah, dan hormat terhadap hal sesama
b. Orang tua menjaga anak dengan penuh perhatian, mengenalkan adab bertemu orang asing, serta memberikan pendidikan keamanan dasar
5. Menciptakan Lingkungan Ekonomi dan Sosial yang Sehat
Kriminalitas sering muncul karena tekanan hidup atau lingkungan yang tidak stabil. Islam mengajarkan:
a. Keadilan sosial: akses ekonomi merata, zakat yang mengurangi kemiskinan, dan dukungan sosial bagi keluarga rentan
b. Meminimalkan faktor-faktor yang mendorong kriminalitas seperti putus asa, tekanan ekonomi, dan pergaulan buruk
6. Kolaborasi antara Pemerintah, Ulama, dan Masyarakat
Untuk memberantas penculikan islam punya solusi yang tidak berdiri di satu pihak saja. Pemerintah menegakkan hukum, ulama memberi edukasi moral dan agama, dan masyarakat menjadi penjaga sosial.
Kesimpulan
Solusi mengatasi penculikan bukan hanya hukuman, tetapi sistem yang lengkap. Negara yang amanah, masyarakat yang peduli, keluarga yang kuat, dan pendidik.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.


0 Komentar