Oleh: Mariyam Sundari (Jurnalis/Pengamat Kriminal)
Sistem yang diadopsi negara saat ini adalah kapitalis liberalisme yang menjauhkan agama dari kehidupan. Namun, perlu diketahui liberal artinya kebebasan dalam segala bentuk demi mencapai sebuah kemanfaatan. Inilah yang menjadi tolok ukur dalam kapitalis saat ini.
Remaja adalah sasaran utama untuk dirusak dan dijauhkan dari akidah syariat. Karena remaja dianggap ancaman perubahan bagi para musuh Allah. Oleh sebab itu, lewat pendidikan kapitalis inilah pintu utama menjadikan pemikiran generasi hanya sebatas materi, dan jauh dari nilai agama, moral, serta akhlak mulia.
Sehingga tak jarang anak sekolah banyak melakukan tindak pidana, pembunuhan, pemerkosaan, penipuan, judol, pacaran, serta durhaka terhadap orang tua. Ini disebabkan di sekolah tidak diajarkan secara mendalam akidah syariat agama. Ditambah dengan maraknya media sosial yang menjadi penuntun utama dimulainya tindak kejahatan terjadi.
Karena di media sosial semua bisa diakses, baik buruk, tontonan kekerasan, pornoaksi, pornografi, bahkan banyak mencontohkan adegan-adegan yang jauh dari norma kebaikan. Banyak remaja yang terlibat prostitusi seksual, menjual temannya sendiri, menipu, mencuri, membuli, dan lain sebagainya. Semua hal ini terjadi karena adanya kebebasan (liberal) yang menjangkiti negeri.
Lantas, adakah solusi terbaik? Jelas ada, tidak lain hanya Islam saja yang akan mampu menjadikan remaja sebagai generasi terbaik. Karena aturannya berasal dari Allah yang maha tahu atas segala kebutuhan manusia yang sumbernya Alquran dan Sunnah. Jika sistem yang diterapkan rusak maka juga akan berdampak pada rusaknya kehidupan. Sebaliknya jika aturan yang diterapkan adalah terbaik dan paripurna, maka kehidupan pun akan aman, sejahtera, penuh berkah serta menjadikan generasi yang beriman bertakwa, penjaga Islam, berakhlak mulia. InsyaAllah.[]
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.


0 Komentar