Oleh : Desta Humairah
Pembantaian dilakukan oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di Sudan. Ribuan nyawa berserakan di tanah Sudan. Militer Sudan kualahan menghadapi RSF yang brutal membunuh warga Darfur dan menewaskan sedikitnya 1.500 orang selama tiga hari terakhir ketika warga sipil mencoba melarikan diri dari kota yang terkepung, (republik). Humanitarian Research Lab (HRL) Yale, melaporkan dari citra satelit, tanah Sudan berubah menjadi warna merah. Karena banyak masyarakat yang di bunuh dan di timbun menjadi satu. Sehingga mengakibatkan daerah di sekelilingnya menjadi berwarna merah darah, (republik). Ini adalah hal yang sangat keji dan tidak manusiawi, serta melanggar HAM. Dari konflik saudara yang terdapat di Sudan, mengakibatkan krisis berkepanjangan. Mulai dari krisis kemanusiaan, kelaparan hingga perekonomian.
Sudan merupakan salah satu daerah Afrika yang memiliki Sumber daya Alam melimpah. Negara tersebut merupakan salah satu penghasil emas terbanyak. Selain itu, bentang alam yang strategis, menjadikan Sudan sebagai tonggak perdagangan minyak dengan memanfaatkan jalur laut. Tetapi, masyarakat yang berada di dalamnya tidak lagi sejahtera. Banyak pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan, hingga kelaparan yang terus-menerus dirasakan. Padahal Sudan merupakan negara yang mayoritas penduduknya muslim. Tetapi kehidupannya tidak sejahtera. Selain itu, bahasa arab juga menjadi bahasa resmi, Sudan memiliki populasi penduduk yang banyak, terdapat berbagai jenis peninggalan sejarah masa kejayaan islam, (Republik). Tetapi kenyataannya Sudan menjadi salah satu negara yang memiliki kasus krisis militer terpanjang dalam sejarah Afrika. Karena perang saudara yang terjadi dari tahun 1983 hingga sekarang. Meskipun menampilkan pasang surut dalam peperangannya.
Konflik Sudan
Krisis Sudan sebetulnya sudah berlangsung lama dan bukan murni konflik etnis tapi ada keterlibatan negara adidaya (AS) dan Inggeris. Kedua negara tersebut memengaruhi tantara militer dalam negeri agar menjadi boneka mereka. Salah satunya yaitu zionis dan UEA. Hal ini dikarenakan proyek kepentingan perampokan asset Sumber Daya Alam yang melimpah ruah. Sehingga Amerika dan Inggris mengadu domba masyarakat Sudan. Dan terjadilah peperangan saudara. Dinamakan perang sudara karena dilakukan oleh militer Sudan dan mantan militer Sudan yang berkhianat yaitu RSF. RSF dengan kejam membunuh, membantai, memerkosa wanita yang berada di sana dengan keji dan tidak manusiawi. Jasad yang dibunuh secara brutal diletakkan pada satu liang yang sama dan dikubur menggunakan truk.
Namun, PBB dan organisasi dunia lain tidak dapat menghentikan peperangan ini. layaknya perang antara Israel dan Palestina. Lembaga-lembaga dunia hanya diam tak menjamah Sudan sama sekali. Secara tidak langsung mereka melanggengkan kepentingan hegemoni negara-negara adidaya untuk menguasai dan menyerang negeri-negeri muslim. Adanya SDA yang melimpah maka kacamata duniapun bak mata elang. Karena mereka tidak terlepas dari pengaruh ekonomi sekuler kapitalis. Untuk itu, pasti sampai kapanpun akan terus menjajah dengan berbagai cara agar menjadi super power di dunia.
Potensi SDA Sudan Dikuasai Asing
Sudan yang memiliki banyak potensi SDA harus terlelap untuk negaranya sendiri. Karena begitu banyak negara adidaya yang mampu membius mereka dengan kejam sehingga tidak lagi dapat berjuang bersama untuk melestarikan dan mengelola SDA sebagaimana mestinya. Para negara adidaya terutama Amerika Serikat dan Inggris menjadikan Sudan sebagai objek untuk di permainkan belaka. Sebagai bahan rebutan negara-negara adidaya untuk melanggengkan kekeuasaan mereka. Sudan adalah korban kekejaman yang keji. Banyak negara-negara muslim yang dijadikan boneka dan santapan permainan empuk negara-negara adidaya hanya karena agar mendapat keuntungan semata. Yang mana keuntungan tersebut digunakan untuk melanggengkan jabatan pemerintahan.
Umat muslim harus tahu dan tidak buta informasi yang ada di dunia. Sebagai umat muslim seyogyanya mampu berpikir kritis hingga mantiqul ikhsas yaitu berpikir dengan menyolusi sesuai dnegan akar permasalahan. Ketika muslim mampu membaca seluruh problem kehidupan dunia dengan kacamata ideologis, maka akan terjadi sebuah peradaban islam yang maju. Umat muslim harus dapat membedakan ideologi islam dengan ideologi non islam, agar tidak mudah untuk dibodohi orang-orang barat untuk melanggengkan hegemoninya. Karena peradaban islam dapat terjadi dengan adanya muslim yang sadar problem sehingga dapat menyolusi problem. Di samping itu, ruh jamaah yang hadir di setiap tubuh umat muslim menjadikan seorang muslim berpikir kritis sehingga problem akan terselesaikan hingga akar masalah.
Khilafah Solusi Sudan
Ketika ruh jamaah hadir di tengah-tengah masyarakat sehingga mampu menyatukan ukuwah muslim, maka akan terjadi keinginan untuk memperjuangkan negara islam. Agar umat aman, nyaman, dna hidup dengan baik dari segi religi, ekonomi, kepribadian, dan lain sebagainya. Karena hanya negara islam yang mampu menyolusi berbagai persoalan hidup, termasuk persoalan Sudan. Ketika islam diterapkan secara kaffah, negara mendukung, pemerintahan sehat karena menggunakan asas pemerintahan islam, maka tidak akan terjadi peperangan antar saudara muslim.
Maka tugas kita adalah mengingatkan sesama muslim, agar mau dan bergerak untuk dakwah islam. Sudan, Palestina, Uyghur, dan negara-negara muslim lain yang terjajah dan berperang membutuhkan motivasi, dukungan, bantuan dan semangat dari kita, sesama muslim. Karena hanya dengan persatuan perasaan yang utuh kita dapat mewujudkan kembali risalah islam dalam naungan negara khilafah yang di pimpin oleh seorang khalifah. Negara islam sudah terujii klinis dapat membantu memecahkan masalah hingga tuntas. Negara islam tidak akan menjalin kerjasama apapun dengan kafir harbi fi’lan. Hanya perang yang dapat mempertemukan kita di medan arena.
Negara islam adalah junnah (perisai) bagi seluruh manusia di muka bumi. Karena negara islam menerapkan islam secara keseluruhan, mulai dari mengatur pribadi hingga bermasyarakat. Mengatur seluruh sendi kehidupan manusia. Dari segi politik, ekonomi, hingga kerahmatan dapat tercipta di dunia. Persatuan negeri-negeri muslim di bawah naungan khilafah merupakan keniscayaan untuk melawan negara-negara kafir yang membuat negara muslim terjajah, menderita dan terpecah belah. Untuk itu, mari sama-sma kuatkan tekad untuk melawan barat dengan mengokohkan pondasi keimanan serta dakwah islam kaffah.
Wallahualam bishawab.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.


0 Komentar