Oleh: Naila Syahidah
Peringatan hari santri selalu mendapatkan perhatian besar dari masyarakat setiap tahunnya. Berbagai macam kegiatan dilakukan untuk memeriahkannya, namun dibalik kemeriahan peringatan hari santri ini muncul berbagai macam catatan yang kritis. Peringatan yang di didominasi oleh kegiatan seremonial dinilai belum menggambarkan peran sejati santri sebagai sosok yang fakih fiddin (mendalami agama) dan agen perubahan dalam masyarakat. Pujian terhadap peran santri di masa perjuangan juga dianggap belum diimbangi dengan kebijakan nyata yang mendukung pesantren dan kesejahteraan santri saat ini.
Tahun ini, hari santri menggunakan tema “Mengawal Peradaban Indonesia Menuju Peradaban Dunia.” Dalam kesepakatan tersebut,Presiden Prabowo Subianto mengajak para santri menjadi penjaga moral dan pelopor kemajuan bangsa. Ia juga mengingatkan kembali semangat resolusi jihad yang digagas oleh KH.Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 sebagai bentuk perjuangan ulama dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. (https://www.presidenri.go.id./foto/ucapkan-selamat-hari-santri-1447-h-presiden-prabowo-santri-adalah-penjaga-moral-dan-pelopor-kemajuan-bangsa/amp/)
Bahkan, sebagian dari kalangan mereka menilai bahwa sekarang ini santri lebih diarahkan untuk menjadi age moderasi dalam beragama dan sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat, bukan lagi sebagai pejuang yang memiliki visi dan misi jihad untuk jihad melawan bentuk penjajahan modern.
Untuk itu, sangat penting bagi negara untuk mengambil peran sebagai peran utama dalam menguatkan keberadaan kesadaran pesantren. Pesantren harus segera dikembalikan kepada visi dan misi yang sangat mulia: mencetak kader santri yang fakih fiddin, berakhlak , dan siap berdiri menjadi garda terdepan melawan berbagai bentuk penjaja masa kini dan berbagai bentuk kezaliman.
Santri bukanlah hanya sebagai simbol moral bangsa tetapi juga agen perubahan yang mampu membawa umat Islam menuju peradaban yang cemerlang. Dengan semangat keilmuan dan perjuangan yang diwariskan para ulama, santri sangat di harapkan menjadi kekuatan utama dalam membangun Indonesia yang bermatabat dalam pandangan dunia.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.


0 Komentar