One Piece, Kritikan atau Ancaman Kemerdekaan?


Oleh: Nur Hidayati (Lisma Bali)

Di berbagai wilayah di negeri ini sebagian besar dari kita pastilah mengenal cerita anime asal jepang yang berjudul One Peace. Penikmat cerita ini tentu sudah paham isi dari cerita tersebut. Bagi mereka yang mau berpikir, tentulah mereka merasakan cerita yang ada dalam serial anime tersebut memiliki kesamaan dengan keadaan di negeri ini. Dimana banyak terjadi korupsi, perampokan, perampasan dan masih banyak lagi kezaliman lainnya dalam serial One Piece ini yang sesuai dengan keadaan di negeri kita. Beberapa waktu lalu, bukannya mengibarkan bendera merah putih yang merupakan bendera Indonesia, melainkan mengibarkan bendera One Piece dengan lambang tulang bersilang dan tengkorak. Pengibaran bendera ini bukan tanpa alasan, ini bentuk rasa kecewa akan kinerja pemerintahan saat ini yang selalu menzalimi rakyat dan bendera ini merupakan perlawanan mereka terhadap pemerintah.

Tentu saja hal ini membuat panas mata pejabat mulai dari tingkat bawah hingga kementrian. Para penguasa merasa ini adalah sebuah ancaman bagi mereka. Akhirnya, banyak terjadi sweeping diantaranya di Bogor Jawa Barat, Kebayoran Jakarta Selatan, Depok Jawa Barat, dan Kamisan Jakarta. Dalam pengibaran bendera One Piece di aksi Kamisan di Jakarta dilakukan di depan Istana Negara, Jakarta, 7 Agustus 2025 lalu. Peserta aksi menyerukan agar penghentian pengabaian dan represi terhadap suara kritis rakyat.

Dalam Islam, sudah menjadi kewajiban bagi rakyat untuk mengkritik pemerintah. Pemerintah pun haruslah menerima kritikan tersebut dengan lapang dada.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar