Oleh : Ummu Hanif Haidar
Sejumlah truk memasang bendera bajak laut dari anime One Piece, yang dianggap sebagian sebagai simbol perlawanan terhadap pemerintah. Anggota DPR Firman Soebagyo mengecam aksi ini dan menyebutnya bisa mengarah pada makar. Ia menekankan pentingnya pendidikan ideologi Pancasila sejak dini. Wakil Ketua DPR Dasco juga mengingatkan adanya potensi upaya memecah persatuan bangsa lewat simbol semacam itu. (Kompas.com)
Belakangan ini, pemasangan bendera bajak laut ala anime One Piece menjelang Hari Kemerdekaan RI ramai diperbincangkan di media sosial. Sebagian masyarakat menganggapnya sebagai ekspresi kreatif anak muda. Namun, pihak lain termasuk Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, menilai hal tersebut bisa menjadi indikasi gerakan sistematis yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa.
Dasco menyampaikan bahwa lembaga intelijen mendeteksi adanya upaya untuk menggoyahkan keutuhan negara. Ia mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh simbol-simbol seperti itu.
Sementara itu, bendera dengan gambar topi jerami dari One Piece sendiri memiliki makna simbolis yang kuat. Tengkorak dan tulang bersilang sebagai lambang bajak laut, topi jerami sebagai simbol impian dan kebebasan, serta ekspresi senyum yang mencerminkan semangat dan filosofi hidup karakter utamanya, Luffy. (Kompas.com)
Fenomena budaya pop Jepang (One Piece) yang masuk ke ruang publik Indonesia, bahkan dalam konteks nasional seperti Hari Kemerdekaan. Hal ini juga menunjukkan ekspresi generasi muda melalui simbol budaya populer sebagai bentuk kreativitas. Namun ternyata memicu ketegangan terhadap nilai-nilai tradisional dan nasionalisme. Respons pemerintah (DPR) menunjukkan kekhawatiran adanya gerakan kontra-pemerintah yang terselubung lewat simbol asing.
Penggunaan simbol non-nasional saat momen sakral seperti HUT RI dianggap berpotensi melemahkan semangat kebangsaan. Adanya indikasi keterlibatan pihak asing atau agenda tersembunyi, menurut lembaga intelijen, meskipun belum ada bukti konkrit yang dipaparkan.
Persepsi publik terbagi. Sebagian melihatnya sebagai hiburan, sebagian lainnya menganggapnya ancaman. Bendera bajak laut topi jerami bukan sekadar gambar, tetapi memiliki makna filosofis dalam konteks anime yaitu kebebasan, impian, dan perlawanan terhadap ketidakadilan. Di sisi lain, simbol bajak laut dalam konteks sejarah dan politik bisa dipahami sebagai simbol pemberontakan atau anti-otoritas, yang berpotensi menimbulkan kekhawatiran jika digunakan dalam konteks nasional.
Seruan mengibarkan bendera bajak laut One Piece saat HUT RI ke-80 adalah cermin ekspresi kekecewaan rakyat terhadap ketidakadilan. Gerakan ini bukanlah bentuk makar, melainkan simbol bahwa rakyat mencintai negeri ini. Rakyat tidak rela negerinya terus didera penderitaan akibat ulah oligarki. Tak hanya itu, korupsi masih menjadi masalah struktural di berbagai tingkat pemerintahan baik pusat, daerah, hingga desa.
Lembaga penegak hukum seperti KPK, polisi, dan jaksa sering dikritik karena dianggap tidak independen atau tebang pilih. Skandal besar terus terjadi, seperti korupsi bansos, proyek infrastruktur, dana desa, dan suap jabatan. Pelaku korupsi triliunan rupiah kadang hanya dihukum ringan, bahkan mendapat remisi atau fasilitas mewah di penjara. Sementara rakyat kecil, seperti pencuri sandal atau makanan, bisa dihukum berat.
Imbalan dan jabatan lebih sering didapat lewat koneksi atau uang, bukan prestasi atau kejujuran. Dampaknya pemerintah kehilangan kepercayaan publik. Belum lagi
meningkatkan kemiskinan struktural, karena dana publik yang seharusnya untuk rakyat dikorupsi.
Akar masalah negeri ini sejatinya adalah adanya sistem kapitalisme. Penerapan sistem kapitalisme telah melahirkan kesenjangan sosial yang tajam. Elite menikmati kekayaan dan fasilitas negara, sementara rakyat harus membayar pajak, menghadapi PHK, dan harga kebutuhan yang naik.
Kesadaran Umat tentang Problem Utama
Kesadaran umat ketika merasa ditindas sudah meningkat. Namun kesadaran ini harus disentuh hingga akarnya. Umat harus meyakini bahwa sistem buatan manusia itu lemah. Hanya Islam yang diturunkan bukan hanya ajaran spiritual, tetapi sebagai sistem yang Kaffah (menyeluruh).
"Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (menyeluruh)…” (QS. Al-Baqarah: 208)
Syariat Islam kaffah adalah sistem pemerintahan yang mengatur seluruh aspek kehidupan berdasarkan syariat Islam, mencakup pemerintahan, hukum, ekonomi, sosial, pendidikan, pertahanan, dan hubungan luar negeri. Kepemimpinan dipegang oleh khalifah yang menegakkan keadilan dan menjalankan hukum Islam. Semua sistem ini bertujuan menciptakan masyarakat yang sejahtera, adil, dan tunduk kepada aturan Allah. Wallahualam bissawab. []
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar