Oleh: Eliyanti
Cuaca ekstrem yang melanda Klungkung dan wilayah Bali pada awal Agustus 2025, yang mengakibatkan rumah rusak dan petani merugi jutaan rupiah, merupakan musibah yang tidak boleh hanya dilihat sebagai fenomena alam semata. Dalam pandangan Islam, bencana adalah bagian dari qadha dan qadar Allah, namun manusia diperintahkan untuk mengambil sebab, menjaga amanah bumi, dan menerapkan tata kelola lingkungan sesuai syariat. Ketika pengelolaan alam mengabaikan hukum Allah, kerusakan akan lebih mudah terjadi dan dampaknya lebih besar bagi masyarakat.
Islam menegaskan bahwa bumi adalah amanah yang harus dijaga (QS. Al-Baqarah: 205). Peringatan dini dari BMKG adalah bentuk ikhtiar manusia, namun yang tak kalah penting adalah memastikan bahwa sistem pembangunan dan ekonomi tidak menambah kerentanan terhadap bencana. Alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan wisata atau industri tanpa memperhatikan keseimbangan ekosistem adalah bentuk kedzaliman terhadap alam, yang akhirnya kembali menyusahkan manusia sendiri.
Dalam Islam, negara memiliki kewajiban mengatur urusan rakyat dengan aturan yang berpijak pada wahyu, bukan sekadar kepentingan kapital atau pariwisata. Sistem Islam mengutamakan perlindungan terhadap nyawa, harta, dan lingkungan. Kebijakan mitigasi bencana tidak hanya reaktif saat musibah terjadi, tetapi preventif dengan menjaga tata ruang, melindungi lahan produktif, dan memastikan petani mendapat perlindungan ekonomi dari dampak cuaca ekstrem.
Bencana yang menimpa petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil adalah cermin rapuhnya sistem ekonomi yang berlaku saat ini. Dalam Islam, negara harus memastikan distribusi kekayaan yang adil, menyediakan dana darurat dari Baitul Mal, dan melarang kebijakan yang meminggirkan rakyat demi keuntungan segelintir pihak. Dengan begitu, ketika bencana datang, masyarakat tidak jatuh ke jurang kemiskinan, dan pemulihan dapat dilakukan cepat tanpa bergantung pada utang atau bantuan asing.
Solusi Islam mengajarkan bahwa menghadapi bencana membutuhkan kombinasi iman, taqwa, dan sistem pemerintahan yang adil. Iman dan taqwa akan membuat masyarakat menyadari bahwa semua terjadi atas izin Allah dan mendorong untuk bertaubat serta memperbaiki hubungan dengan-Nya. Sistem pemerintahan Islam akan memastikan pengelolaan alam yang benar, perlindungan rakyat yang maksimal, dan pemulihan yang cepat. Hanya dengan menerapkan Islam secara menyeluruh, masyarakat dapat hidup aman, dan penuh maslahat.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar