Oleh : Thoyibah (Muslimah Pejuang Peradaban)
Gaza menghadapi krisis kelaparan ekstrem akibat dari blokade yang dilakukan Israel di jalur Gaza, anak-anak tidak meninggal karena senjata akan tetapi rasa lapar yang menelanjangi tubuh hingga tulang.
Dalam tiga hari terakhir melansir dari The Japan Times, 21 nak meninggal di rumah sakit Al-Shifa, Al-Aqsa Martyrs, hanya dalam waktu 72 jam karena malnutrisi. Artinya, tujuh anak tewas setiap hari karena kurang gizi.
"Setiap saat, kasus kelaparan baru tiba di rumah sakit kami, " Kata Mohammed Abu Salmiya, Direktur Al-Shifa, kepada para wartawan. Dia tak lagi bicara soal gelombang pasien, tapi tsunami kematian yang datang dalam hitungan menit. Sementara itu, Sekretaris jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa "tali-tali kehidupan terakhir yang menjaga orang-orang tetap hidup sudah runtuh. (CNBC Indonesia).
Sebanyak 34 mantan duta besar Uni Eropa Menerbitkan surat terbuka di media sosial yang menyerukan tindakan segera terhadap Israel atas tindakan " melanggar hukum " di Gaza dan Tepi Barat.
Di tengah meningkatnya krisis kemanusiaan di Jalur Gaza yang terkepung, Lembaga penyiaran Israel (KAN) mengonfirmasi militer Israel telah menghancurkan puluhan ribu paket bantuan. Bantuan yang dihancurkan itu termasuk sejumlah besar makanan dan obat-obatan yang ditujukan bagi penduduk Gaza yang kelaparan.
Mengutip sumber-sumber militer Israel, laporan tersebut mengungkapkan lebih dari 1000 truk bantuan kemanusiaan sengaja dihancurkan.
Sumber yang sama mengakui, "Masih ada ribuan paket yang tersisa dan jika tidak diangkut ke Gaza, kami terpaksa menghancurkannya". (SindoNews.com).
Disisi lain, Menteri Warisan Budaya Israel, Amichai Eliyahu, berpandangan Israel seharusnya tidak khawatir tentang kelaparan di Gaza, meski hal itu menuai beragam kecaman.
Politisi sayap kanan dari Otzma Yehudit tersebut menyatakan Israel akan 'berlomba-lomba' untuk menghapus jalur Gaza. (REPUBLIKA.COM) .
Kebiadaban Zionis Yahudi makin meningkat, bahkan tak dapat diungkapkan dengan kata-kata, seolah mereka bukan manusia, membiarkan krisis kelaparan yang sangat mengerikan. Bahkan nampak kelaparan sebagai cara genosida baru.
Gaza, dengan 2 juta jiwa yang terjebak dalam blokade, merasakan kelaparan hebat. Sejak gencatan senjata enam pekan gagal diperpanjang dan Israel memberlakukan blokade penuh pada 2 Maret 2025, truk bantuan hanya diperbolehkan masuk dalam jumlah yang nyaris simbolik.
Menjadikan kelaparan sebagai alat genosida adalah cara yang sangat keji. Makin nyata, bahwa kekejaman Zionis senantiasa dibela AS dengan hak Vetonya. Makin nyata mandulnya PBB. Pemimpin muslim sudah mati rasa abai pada seruan Allah dan Rosulnya.
Umat islam telah termakan propaganda barat sehingga menjadi lemah. Sejatinya itu hanya ilusi, yang ditanamkan oleh para Penguasa yang berkhianat, hingga pasukan umat, para ulama dan rakyatpun menyerah. Padahal umat memiliki kekuatan yang luar biasa yang bersumber dari akidah yang kokoh.
Sejarah panjang telah membuktikan bahwa umat islam memiliki kekuatan besar yang mampu menjadikan Khilafah sebagai negara adidaya.
Situasi hari ini harus digunakan sebagai sarana untuk menyadarkan umat akan solusi hakiki untuk Palestina, yaitu jihad dan tegaknya khilafah. Penyadaran harus terus dilakukan dan makin ditingkatkan seiring dengan bukti nyata kejahatan Zionis.
Jamaah dakwah ideologis harus terus memimpin umat untuk mengembalikan kemuliaan yang akan terwujud ketika khilafah tegak kembali. Kebangkitan pemikiran umat harus diwujudkan sehingga akan terus berjuang mengikuti thatiqah dakwah Rosulullah Sallallahu alaihi wassalam.
Para pengemban dakwah harus meningkatkan keterampilan dalam berinteraksi dengan umat, dengan cara menggugah perasaan dan fikiran, meningkatkan keyakinan dan istiqamah jalan dakwah yang ditempuh Rosulullah. Selain itu terus mendekatkan diri pada Allah, sembari melayakkan diri menjadi hamba Allah yang layak mendapat pertolongan Allah.
Wallahu alam bissawab
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar