Oleh : Liza khairina
Sungguh Zionis Israel telah kehilangan cara menghadapi rakyat Palestina. Berbagai tipu muslihat telah dilakukannya untuk menghabisi warga Gaza. Berbagai pertolongan pula Allah telah berikan kepada penduduk Gaza, mereka dengan tegar tetap berdiri di tanah yang diberkahi. Walaupun penyiksaan, kehilangan dan kematian di depan mata mereka. Rakyat Palestina senantiasa bertahmid dan menggantungkan urusan mereka pada Allah. "Hasbunallah wani'mal wakil ni'mal maula wani'man nashir," Lisan mereka berucap.
Cermin iman itu benar-benar Allah hamparkan hari ini di hadapan dunia lewat Gaza dengan segala deritanya. Semua mata tertuju pada Gaza Palestina. Bukan dengan gemerlapnya bangunan peradaban materi yang menyilaukan sebagaimana Barat hari ini. Tapi dengan sebuah potret penindasan, penjajahan, pembunuhan yang terus berlangsung tanpa henti. Namun dihadapinya dengan kepala tegak seraya menunjuk tangannya ke atas. Mentauhidkan Allah sebagai Penolong satu-satunya dan Pembalas terbaik dengan kemenangan atau surga. Subhanallah wal hamdulillah wa lailaha illallah Allahu akbar.
Umat berbondong-bondong bereaksi terlibat untuk membebaskan Palestina dari hegemoni Israel dan Barat. Dukungan dan pembelaan mengalir dari orang-orang yang punya hati dan empati. Dari orang-orang beriman dan orang-orang yang tidak beriman. Semua merasakan penderitaan Gaza. Gaza yang dipersalahkan dunia Barat karena bertahan dengan prinsip imannya dan hak miliknya.
Hanya saja pada berbagai reaktifnya dunia atas Gaza, kaum Muslimin dunia bergerak sendiri-sendiri, tanpa berbuat banyak untuk menolong saudaranya. Sekedar menggertak Israel pun penguasa-penguasa Muslim tidak punya nyali, padahal memiliki semua instrumen untuk nenghadapi israel dan mengusirnya dari tanah Palestina.
Yang justru menampar kita kaum muslimin adalah orang-orang nonMuslim yang memiliki empati kemanusiaan terus bergerak, berteriak melakukan apa yang bisa dilakukan untuk menolong saudara-saudara kita di Gaza. Malu rasanya menyebut Muslim, tapi setengah hati mencintai sesama Muslim.
Hari ini mungkin Gaza tidak diserang, tapi mereka dibuat kelaparan. Apa bedanya? Tidak ada bedanya. Tetap sama seperti sejak awal penjajahan itu dimulai. Bahkan lebih keji, mereka membunuhi kaum Muslimin Palestina pelan-pelan dengan memblokade kantong-kantong bantuan. Sungguh, musuh Islam adalah Barat dengan tangan Israel yang dunia telah mengenalnya sebagai setan buas yang berwujud manusia.
Lebih dari 1.000 warga Palestina dibunuh militer Israel saat berusaha mendapatkan makanan. Tercatat hingga Juli 2025 ada1054 orang tewas di sekitar lokasi GHF (yayasan kemanusiaan Gaza) dan di dekat konvoi bantuan PBB.
Dr. Mohammed Abu Salmiya, Direktur Rumah Sakit Shifa di kota Gaza mengatakan: ada 21 anak telah meninggal dunia akibat malnutrisi dan kelaparan di seluruh wilayah tersebut. 900.000 anak di Gaza menderita kelaparan dan 70.000 di antara mereka mengalami malnutrisi. Bahkan seluruh penduduk Gaza menghadapi kelaparan, begitu menurut Program Pangan Dunia (WFP)(bbc.com/indonesia, 23 juli 2025).
Ini kabar entah sudah ke berapa kalinya disampaikan pada dunia, khususnya dunia Islam. Tentang Gaza yang dihancurkan, di bom, diblokade, dibunuhi rakyatnya, hingga kelaparan akut. Namun, ternyata tidak juga menghidupkan iman dan tanggung jawab penguasa-penguasa Muslim beserta tentaranya. Mereka dininabobokan dengan sekat-sekat Nasionalisme, dibelenggu kecintaan pada dunia dan kekuasaan. Mengabaikan imannya pada Allah dan RasulNya untuk bersegera menolong saudaranya yang membutuhkan.
Hal ini seharusnya menyadarkan kita yang masih waras dan punya hati. Apalagi iman di dada. Bergegas kembali pada apa yang telah diisyaratkan Alquran bahwa persatuan umat Islam dengan ikatan aqidah dan jihad fi sabilillah akan menghantarkan pada pembebasan, kemenangan dan kewibawaan kaum Muslimin di hadapan musuh-musuh Islam.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الَّذِيْنَ يُقَا تِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِهٖ صَفًّا كَاَ نَّهُمْ بُنْيَا نٌ مَّرْصُوْصٌ
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh." (QS as-Saff 61 : Ayat 4).
Cinta Allah swt adalah pertolonganNya bersama orang-orang yang menyambut janji Allah tentang kemenangan dengan pilar jihad sebagai satu-satunya jalan penyelesaian persoalan palestina. Membebaskan mereka dengan memobilisasi militer Islam dalam komando khalifah. Sebagaimana dahulu sudah pernah dilakukan oleh khalifah Umar bin Al-Khattab, Shalahuddin Al-Ayyubi dan pemimpin-pemimpin Islam dalam menjaga kehormatan dan mempertahan wilayah kaum Muslimin.
Langkah jihad dan kepemimpinan kaum Muslimin seluruh dunia adalah perkara urgen. Harus segera diambil, agar umat Islam tidak terus-menerus dalam bulan-bulanan musuh-musuh Islam, Israel laknatullah alaihim.[]
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar