Oleh : Desta Humairah
Negara-negara muslim (Arab saudi, Qatar, dan Mesir) mendesak hamas untuk melucuti senjata dan menyerahkan kekuasaan atas jalur Gaza kepada otoritas Palestina, yang disampaikan pada deklarasi PBB. Dokumen tersebut berbunyi "Tata kelola, penegakan hukum, dan keamanan diseluruh wilayah Palestina harus sepenuhnya berada di tangan Otoritas Palestina, dengan dukungan international yang memadai", (CNBC Indonesia). Sementara itu, Mesir menenkan Imam besar Al-Azhar untuk mencabut pernyataannya mengenai zionis. Korbannya telah mencapai 60.000 jiwa tercatat sejak Oktober 2023, (Metrotvnews.com). Padahal dunia telah menyaksikan pelaparan sistemik yang menjadi senjata baru bagi penjajah yahudi untuk genosida.
Bagai menelan pil pahit, Gaza diabaikan oleh dunia, sehingga kemerdekaan Palestina kian semu. Alih-alih masyarakat muslim memerdekakan saudaranya di Gaza, mereka malah menjadi penonton saja ketika pelaparan sistemik sengaja dilakukan. Hal ini membuat para penguasa muslim telah buta dan tuli atas realitas di Gaza. Seolah-olah tidak ada ikatan keimanan antara mereka dengan muslim Gaza. Padahal Allah telah mengingatkan ikatan ukuwah islamiyah sebagai landasan hubungan antar muslim. Tetapi kepentingan dunia, kepentingan jabatan, dan kekuasaan telah mematikan ukuwah islamiyah tersebut. Sehingga dapat menjerumuskan dalam kelemahan di depan musuh.
Kaum Muslim bersaudara
Allah sebagai pencipta dan pengatur segala hal di muka bumi tidak menginginkan kaum muslim terpecah belah. Karena kaum muslim merupakan satu tubuh yang utuh. Jika diantara kaum muslim ada yang tertimpa musibah maka hendaknya yang lain pun ikut merasakan. Seperti yang dialami oleh masyarakat Palestina saat ini. Sejatinya kaum muslimin adalah umat terbaik, Allah berfirman (QS. 3: 110), dan kemuliaan umat akan terwujud kembali sebagaimana janji Allah dalam firmannya (QS. 24: 55), dan telah terwujud kembali dengan perjuangan Rasulullah, sahabat Rasul, dan para Khalifah sepanjang peradaban islam yang mulia.
Ketegasan dalam mengambil tindakan untuk mempertahankan negara Palestina dilakukan oleh Sultan Abdul Hamid ll yang menolak memberikan sepetak tanah untuk Yahudi dengan pepatah yang terkenal “Saya tidak akan menjual apapun, bahkan seinci dari wilayah ini karena negara ini bukan milik saya, tetapi milik semua Ottoman. Rakyat saya memenangkan tanah ini dengan darah mereka.” (almanhaj.or.id). Hal ini yang menjadikan Sultan Abdul Hamid ll menjaga kemuliaan Allah dan Rasul-Nya. Beliau bersikukuh untuk tetap mempertahankan wilayah Palestina walaupun orang-orang yahudi memberi bujuk rayu dengan berbagai hal hingga seluruh emas yang ada di dunia ini jika di berikan untuk Sultan maka tetap beliau akan menolak mendirikan negara Yahudi di atas tanah Ottoman.
Berdasarkan secuil kisah Sultan Abdul Hamid ll maka sejatinya kita sebagai penerus perjuangan wajib mempertahankan Palestina sebagai saudara seiman untuk mendapatkan tanahnya kembali. Karena para pemimpin islam dahulu sudah memberi teladan untuk kita amalkan dan dakwahkan ke tengah-tengah masyarakat yang menyerukan nasional state.
Konflik Israel-Palestina tidak dapat ditaklukkan hanya dengan nasional state. Tetapi butuh solusi jitu. Karena nasional state hanya akan memperburuk keadaan. Kelaparan akan tetap merajalela, korban akan semakin bertambah, dan Israel akan senantiasa memanfaatkan situasi untuk membombardir seluruh wilayah Palestina. Karena solusi tersebut hanya bersifat sementara. Untuk itu, kita butuh aksi nyata untuk melindungi dan merebut kembali wilayah islam, yaitu Palestina dari kecaman penjajah Yahudi.
Saatnya Umat Bangkit
Kemuliaan umat harus diperjuangkan kembali. Disadarkan kesadarannya akan janji Allah itu nyata. Selain itu, harus ada dorongan untuk mewujudkan kembali kepemimpinan Islam. Agar masyarakat membuka mata dan memiliki keimanan yang kokoh untuk membela sudara kita di Gaza yang kelaparan, malnutrisi, tidak dapat tempat tinggal yang layak, dan berbagai masalah kehidupan lain. Hal ini tentunya dengan mengupayakan sebuah jamaah ideologis di tengah-tengah gempuran sosialisme. Karena hanya jamaah ideologis yang dapat mengajak umat untuk tetap berjuang di jalan Allah dan mengharapkan pertolongan dari Allah.
Salah satunya yang mudah kita lakukan yaitu menyebar opini tentang Palestina ke tengah-tengah umat lewat berbagai uslub. Jalan dakwahpun dapat ditempuh dan dapat menghasilkan buah manis ketika tetap menapaki tariqoh Rasulullah. Karena dakwah yang dilakukan Rasulullah jika di terapkan di tengah-tengah umat dengan tulus maka akan melahirkan jamaah ideologis yang tangguh dan tulus untuk menerapkan sistem islam kaffah. Untuk itu, dengan islam kaffah maka jalan perjuangan membebaskan Palestina akan terwujud dengan mulus. Karena hanya khalifah yang paham thariqoh Rasulullah dapat menegakkan khilafah unutk menyerukan jihad secara totalitas tanpa batas. Sehingga menyolusi permasalahan Palestina hingga ke akar-akarnya.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar