Oleh : Siami Rohmah (Pegiat Literasi)
Hubungan Trump dan Netanyahu terdeteksi tak lagi mesra. Sinyal ketidakharmonisan diberitakan oleh surat kabar Yisrael Hayom yang menyebutkan informasi dari orang terdekat Trump bahwa saat ini hubungan Trump dan Netanyahu berada pada kondisi terendah.
"Netanyahu memanipulasi kami dan tidak melaksanakan apa yang telah kami sepakati dan tidak ingin melanjutkan kesepakatan."
Hal senada juga diungkapkan oleh Radio Angkatan Darat Israel yang dikutip Aljazeera bahwa Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer telah diberi tahu oleh orang terdekat Trump terkait Trump telah memutuskan kontak dengan Netanyahu,dengan alasan Perdana Menteri Israel tersebut memanipulasi Presiden Donald Trump. (Republika.co.id)
Sebagian pihak mungkin terkejut dengan renggangnya Washington dan Tel Aviv. Sebagaimana diketahui selama ini dukungan Paman Sam kepada Israel tidak main-main. Berbagai pernyataan Trump yang menunjukkan pembelaan yang besar kepada penjajahan zionis atas Palestina begitu nyata diungkapkan.
Seperti pernyataan Trump yang akan menjadikan Gaza seperti neraka. Belum lagi dukungan militer untuk Israel demi melancarkan genosida atas Palestina. Namun, yang terjadi sekarang Israel seperti tidak dianggap,dengan meninggalkan Israel dalam koordinasi AS terkait kebijakan di Timur Tengah. Seperti kesepakatan gencatan senjata yang terjadi antara AS dan kelompok Houthi di Yaman tanpa ada pemberitahuan kepada Israel sebelumnya. Israel yang diminta untuk membuat rencana konkret terkait Houthi dan proposal tentang Gaza dianggap gagal oleh Amerika Serikat.
Dari sini kita bisa melihat betapa ikatan diantara orang-orang kafir itu sesungguhnya adalah kepentingan. Mereka memiliki kepentingan bersama untuk memusuhi kaum muslimin. Namun di sisi lain, ketika di antara mereka dirasakan sudah tidak saling menguntungkan, maka mereka tidak segan untuk meninggalkan satu dengan yang lain. Hal ini sudah dikabarkan oleh Allah SWT dalam firmanNya surat al-Hasyr ayat 14, yang artinya, "Mereka tidak akan memerangi kamu (secara) bersama-sama, kecuali di negeri-negeri yang berbenteng atau dibalik tembok. Permusuhan antara sesama mereka itu sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu padahal hati mereka terpecah belah. Yang demikian itu karena mereka orang-orang yang tidak mengerti."
Lemahnya ikatan di antara orang-orang kafir berbanding terbalik dengan ikatan kaum muslimin, ikatan antara kaum muslimin adalah ikatan yang kokoh, dengan catatan kaum muslimin memahami apa yang mengikat mereka. Umat Islam diikat oleh akidah mereka, yang ikatan ini melewati batas negara dan bangsa, melebur ras, dan bahasa. Muslim yang satu dengan muslim yang lainnya seperti satu tubuh. Ketika umat Islam memahami ini sebagaimana para pendahulu mereka, sejak masa Rasulullah saw. hingga masa Kekhilafahan Utsmani, umat Islam memegang kendali percaturan dunia, wilayahnya mencapai 2/3 dunia. Kaum muslimin disegani dan ditakuti lawan. Mereka memiliki potensi yang sangat besar, mulai SDM lebih dari 2 milyar, SDA yang melimpah di seluruh negeri kaum muslimin, semua ini adalah modal yang lebih dari cukup untuk mewujudkan umat yang adidaya. Umat yang mampu menggentarkan dan menghancurkan musuh-musuh Islam.
Saat ini belum semua umat Islam memahami potensi mereka dan apa yang membangkitkan mereka. Maka butuhnya penyadaran secara ideologis ditengah-tengah kaum muslimin, sebagaimana dahulu yang dilakukan oleh Rasulullah saw. bersama-sama para sahabat dalam Hizbur Rasul, menyampaikan Islam dan mengikatkan diri dalam Islam.
Upaya terus-menerus yang dilakukan sehingga mampu menyadarkan umat tentang pentingnya Islam dan persatuan kaum muslimin seluruh dunia dalam panji Islam. Terus berlangsung kaum muslimin di bawah bendera tauhid hingga masa Khulafaur Rasyidin. Dilanjutkan masa Kekhalifahan Umayah, Abbasyiah, dan Turki Utsmani. Dengan persatuan berdasar akidah ini kaum muslimin akan mampu kembali menjadi mercusuar dunia dan membebaskan negeri kaum muslimin dari penjajahan, termasuk membebaskan Palestina dari zionis Israel dan mengalahkan Amerika Serikat. Insyaallah. []
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar