Bersamai Tagar #IndonesiaBersamaPalestina dengan Jihad dan Khilafah


Oleh: Imas Royani, S.Pd.

Tagar #IndonesiaBersamaPalestina viral di media sosial. Aksi warganet ini dinilai mencerminkan solidaritas rakyat Indonesia terhadap penderitaan rakyat Palestina yang hingga kini terus berlangsung di Gaza. Namun lebih dari sekadar ekspresi dukungan, viralnya tagar tersebut dinilai sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap lemahnya respons pemerintah dan dunia internasional terhadap tragedi kemanusiaan itu.

Pengamat dari Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES), Smith Alhadar, menilai bahwa dukungan terhadap Palestina telah lama menjadi sikap resmi pemerintah Indonesia. Namun, eskalasi kekerasan di Gaza akhir-akhir ini dan minimnya langkah konkret pemerintah membuat masyarakat merasa perlu bersuara lebih lantang.

"#IndonesiaBersamaPalestina memang sejak awal menjadi kebijakan pemerintahan RI. Tapi kalau saat ini viral di jagat media sosial, kiranya rakyat kita ingin pemerintah melakukan lebih banyak untuk menghentikan genosida Israel di Gaza yang makin menjadi-jadi di tengah ketidakpedulian dunia, terutama Amerika Serikat," ujar Smith saat dihubungi oleh Liputan6.com pada Jumat (16/5/2025).

Jelas saja, sebab ketika Indonesia mengirim bantuan berupa makanan, pakaian, alat kesehatan, dll. menjadi percuma sebab tertahan oleh blokade ketat Israel. Berita itu mudah didapat foto penampakan ratusan truk bantuan yang tertahan di luar Gaza. Manfaatnya belumlah dirasakan oleh warga Gaza. Nyatanya mereka dilanda kelaparan alit.

Begitupun dengan rencana evakuasi seribu warga Gaza, yang ada malah memuluskan rencana penjajah menguasai Gaza sepenuhnya. Itu adalah bentuk pengusiran yang disamarkan. Itu adalah penghianatan berkedok pertolongan. Bukan menolong warga Gaza. Dunia tahu itu. Pemerintah juga tahu sebenarnya, yakin!

Satu-satunya solusi sesuai ajaran Islam untuk krisis di Gaza adalah melalui jihad fi sabilillah. Ini mencakup penggunaan kekuatan militer untuk melindungi warga Gaza dan mengusir entitas Yahudi, bukan hanya melalui diplomasi atau retorika. Bukan pula sebagai tentara pengamanan sebagai kaki tangan PBB, sebab yang dimaksud mereka dengan tentara pengamanan adalah mengamankan warga Gaza agar tidak membalas atas kebengisan Israel menyiksa dan menjajah bumi Palestina yang kini tinggal secuil.

Al-Qur’an menekankan pentingnya jihad defensif dalam menghadapi invasi. Allah SWT. Berfirman:
اَلشَّهْرُ الْحَـرَا مُ بِا لشَّهْرِ الْحَـرَا مِ وَا لْحُرُمٰتُ قِصَا صٌ ۗ فَمَنِ اعْتَدٰى عَلَيْكُمْ فَا عْتَدُوْا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدٰى عَلَيْكُمْ ۖ وَا تَّقُوا اللّٰهَ وَا عْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
"Bulan haram dengan bulan haram, dan (terhadap) sesuatu yang dihormati berlaku (hukum) qisas. Oleh sebab itu barang siapa menyerang kamu, maka seranglah dia setimpal dengan serangannya terhadap kamu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 194).

Selain itu, Allah SWT. memerintahkan untuk mengusir mereka yang telah mengusir kaum muslim. Allah SWT. berfirman:
وَا قْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَ خْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ وَا لْفِتْنَةُ اَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقٰتِلُوْهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ حَتّٰى يُقٰتِلُوْكُمْ فِيْهِ ۚ فَاِ نْ قٰتَلُوْكُمْ فَا قْتُلُوْهُمْ ۗ كَذٰلِكَ جَزَآءُ الْكٰفِرِيْنَ
"Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang kafir." (QS. Al-Baqarah: 191).

Syekh Taqiyuddin an-Nabhani rahimahulLâh dalam Kitab Asy-Syakhsiyyah al-Islâmiyyah Jilid 2 menjelaskan bahwa jihad adalah farduain ketika kaum muslim diserang musuh. Dalam konteks P4lestina, kewajiban ini tidak hanya berlaku bagi muslim yang tinggal di sana, tetapi juga untuk muslim di sekitar wilayah tersebut ketika agresi musuh tidak dapat dihadang oleh penduduk setempat. Para penguasa negeri muslim seharusnya segera mengerahkan pasukan militer untuk membantu muslim di G4Z4. Haram dan kemaksiatan besar di sisi Allah saat mereka hanya berdiam diri. 

Ini sejalan dengan firman Allah SWT., 
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَا جَرُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَ مْوَا لِهِمْ وَاَ نْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَا لَّذِيْنَ اٰوَوْا وَّنَصَرُوْۤا اُولٰٓئِكَ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۗ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يُهَا جِرُوْا مَا لَـكُمْ مِّنْ وَّلَايَتِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ حَتّٰى يُهَا جِرُوْا ۚ وَاِ نِ اسْتَـنْصَرُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ اِلَّا عَلٰى قَوْمٍۢ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيْثَا قٌ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (Tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Anfal: 72).

Hanya saja hal itu tidak bisa dilakukan sendirian. Harus ada pemimpin selevel negara untuk menyerukan jihad. Dan pemimpin seperti itu hanya akan ditemukan dalam negara yang menerapkan sistem Islam, dengan sistem pemerintahannya yang disebut Khilafah dan pemimpinnya yang disebut Khalifah.

Khilafahlah yang akan menggerakkan tentara-tentara di negeri-negeri muslim untuk jihad fi sabilillah mengusir Zion*s Yahud* dan membebaskan P4lestina. Dengan adanya Khilafah, umat Islam dapat bersatu dan mengumpulkan kekuatan untuk menghadapi musuh. Khilafah akan menjadi simbol kekuatan dan kejayaan Islam, serta menjadi teladan bagi umat manusia di seluruh dunia.

Sudah saatnya umat berjuang menegakkan Khilafah yang dahulu selama belasan abad telah berhasil membuat mereka bersatu dan menjadi kekuatan adidaya. Caranya adalah dengan menggencarkan dakwah membangun kesadaran agar umat paham bahwa Islam bukan sekadar agama ritual, melainkan sebagai sebuah ideologi yang datang sebagai solusi atas semua problem kehidupan.

Wallahu'alam bishshawab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar