Pluralisme dan Pluralitas. Mana yang membahayakan Aqidah Islam?


Oleh : N. Mumtazah

Ukhtifillah, 
Di dalam kehidupan liberal seperti saat dimana faham kebebasan individu berbicara, beragama dan bertingkah laku sangat diprioritaskan. Sehingga kita sering dapat baik di luar maupun di dalam negeri muncul berbagai macam kerancuan ide, teori atau pendapat yang terlihat baik namun sesungguhnya akan menyesatkan manusia khususnya meracuni aqidah umat Islam, Salah satu nya adalah pemahaman ttg pluralitas dan pluralisme.

Pluralitas maupun Pluralisme memang sama2 berasal dari kata yg sama yaitu plural yg artinya jamak atau lebih dari satu.  


Apakah Pluralisme itu?

Pluralisme, terdiri dari dua kata plural yg artinya lebih dari satu dan isme yang berarti paham. Maka pluralisme adalah suatu paham yang menerima perbedaan, kemajemukan menghargai dan mengakui, serta membenarkan keberagaman dalam masyarakat, baik dari segi agama, suku, ras, budaya, maupun pola pikir.

Secara luas, pluralisme merupakan paham yang menghargai dan membenarkan adanya perbedaan dalam suatu masyarakat dan memperbolehkan kelompok yang berbeda tersebut untuk tetap menjaga keunikan budayanya masing-masing. (wikimedia).

Dari sinilah pemahaman pluralisme berkembang menjadi Pluralisme Agama yang didasarkan pada satu asumsi bahwa semua agama adalah jalan yang sama-sama sah menuju Tuhan yang sama.

Selanjutnya kita juga dapati ide tentang pluralitas. Pluralitas artinya  keberagaman atau kemajemukan dalam suatu bangsa atau kelompok masyarakat tertentu. Jadi pluralitas agama adalah keberagaman agama yang ada di suatu bangsa. 

Jika kita perhatikan maka pluralisme dan Pluralitas "serupa namun jauh berbeda ". 

Sebagai muslim maka kita diwajibkan menelaah n memahami ide2 yg ada di dunia ini. sehingga kita dapat menentukan Apakah ide ini bertentangan dengan ide /pemikiran Islam atau ide tsb dibolehin oleh Islam tuk dijadikan prinsip dlm hidup. 

Dari pengertian inilah bahwa sesungguhnya Pluralitas adalah sesuatu yg sunatullah sebagaimana firman Allah SWT, salah satu nya di dlm QS Hujarat : 13, 
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti."

QS. Al-Baqarah Ayat 256
لَاۤ اِكۡرَاهَ فِى الدِّيۡنِ‌ۙ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشۡدُ مِنَ الۡغَىِّ‌ۚ فَمَنۡ يَّكۡفُرۡ بِالطَّاغُوۡتِ وَيُؤۡمِنۡۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسۡتَمۡسَكَ بِالۡعُرۡوَةِ الۡوُثۡقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا‌‌ ؕ وَاللّٰهُ سَمِيۡعٌ عَلِيۡمٌ
"Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui."

MasyaaAllah, ternyata kemajemukan, keanekaragaman budaya, bangsa, warna kulit, bahasa, serta aneka ragam agama merupakan sunatullah yang harus diakui keberadaanya dan bukan membenarkan ketuhanan serta syariat nya. 

Sedangkan terkait dengan pluralisme. Maka sesungguhnya ide ini bertentangan dgn QS Ali Imran: 19 dan ayat 85
 الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْۗ وَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ ۝١
"Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah ialah Islam. Orang-orang yang telah diberi kitab tidak berselisih, kecuali setelah datang pengetahuan kepada mereka karena kedengkian di antara mereka. Siapa yang kufur terhadap ayat-ayat Allah, sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan(-Nya)."

Dan dalam QS Ali Imran: 85 juga di jelaskan bahwasanya semua agama tidak lah sama. dan haram untuk disamakan tentunya. 
وَمَنْ يَّبْتَغِ غَيْرَ الْاِ سْلَا مِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُ ۚ وَهُوَ فِى الْاٰ خِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
"Dan barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi."

Dari sini insyaaAllah kita semakin yakin bahwasanya semua agama tidak lah sama. dan haram untuk disamakan tentunya. Hal ini merupakan perbuatan syirik (menyekutukan Allah SWT). Ide menyamakan semua agama sama dengan membenarkan keyakinan terhadap tuhan tuhan selain dari Allah SWT. 

Na'udzubillahi min dzalik. InsyaaAllah kita semua terhindar dari ide-ide yang merusak dan menghancurkan Aqidah Islam kita. Aamiin yaa rabbal 'alamiin.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar