Zionis Yahudi Makin Keji, Khilafah Adalah Solusi Hakiki


Oleh : Annisa (Aktivis Dakwah Muslimah)

Semakin hari berlalu, serangan demi serangan yang dilakukan Zionis Yahudi kian hari semakin menunjukkan kebiadaban yang luar biasa. Pada tanggal 2 Juli 2025 Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, yang juga berprofesi sebagai dokter, Marwan Al-Sultan, tewas dalam serangan udara Israel. Dalam serangan itu, istri dan beberapa anaknya juga tewas.
 
Anak perempuan Al-Sultan, Lubna, berkata rudal pesawat tempur F-16 menargetkan kamar ayahnya. "Persis di tempat dia berada, tepat mengarah kepadanya," kata Lubna kepada kantor berita Associated Press. "Semua kamar di rumah itu utuh kecuali kamarnya yang terkena rudal," ucapnya.
 
Otoritas militer Israel (IDF) mengklaim rudal mereka menyasar "teroris utama" dari Hamas di wilayah Gaza. IDF mengklaim prihatin pada warga sipil yang terluka dan berjanji "akan memitigasi risiko semaksimal mungkin".
 
Dibeberapa kesempatan pihak Zionis Yahudi juga menyerang warga yang mengantri demi mengambil bantuan makanan yang disalurkan oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF). Bahkan sejak GHF beroperasi ada sebanyak 580 orang tewas dan 4000 terluka akibat serangan yang diluncurkan mereka.
 
Mirisnya, ketika masyarakat dunia, baik dari muslim maupun non muslim menyuarakan untuk menghentikan genosida tersebut. Seperti aksi lebih dari 150.000 orang di Den Haag, Belanda, turun ke jalan. Aksi kapal Madleen dari Swedia, konvoi Soumound di Tunisia hingga Global March to Gaza yang diikuti 2.500 aktivis dari 50 negara. Penguasa dunia tetap diam tak berkutik.
 
Yang mereka lakukan hanya sekedar bersuara tanpa aksi. Parahnya bekerja sama dengan pihak-pihak yang mendukung genosida tersebut. Hal ini dikarenakan karena ketidakpahaman penguasa-penguasa dunia, khususnya penguasa muslim akan akar masalah Palestina. Tak sedikit pun hati mereka bergerak sebab kecintaan terhadap duna dan kekuasaan telah membutakannya. 
 
Persis seperti hadist Rasulullah SAW bersabda, "Akan datang suatu masa pada umatku, di mana rasa takut dicabut dari hati musuh-musuh mereka dan digantikan oleh penyakit wahn." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apa itu wahn?" Beliau menjawab, "Cinta dunia dan takut mati."
 
Bukankah sebagai seorang muslim kepedulian kita tidak hanya sebatas kemanusian. Melainkan juga keimanan? Namun, besarnya cinta terhadap dunia dan kekuasaan itulah yang menjadikan penguasa-penguasa, khususnya muslim lalai akan hubungan persaudaraan berlandaskan iman.
 
Maka dari itu untuk kita yang memahami akar persoalan Palestina harus terus berupaya menyuarakan kepada dunia untuk menerapkan hukum-hukum Allah sebagai sarana melangsungkan kembali kehidupan islam dengan tegaknya khilafah. Sehingga ketika kekhilafahan tegak, seruan jihad akan dikumandangkan demi membebaskan Palestina dari genosida tak berujung ini.
 
Karena khilafah merupakan ra'in dan junnah yang akan menjaga persatuan dan kedamaian dunia. Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya Al-Imam (Khalifah) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)nya.” (HR Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud).
 
Meski memerlukan waktu yang tidak sedikit dalam memperjuangkannya. Perlu upaya yang sabar dalam belajar memahami al-Aqsa, menahan diri agar tak membeli produk-produk musuh hingga menyuarakannya kepada dunia. Semasih ada harapan sebagaimana yang dikatakan Syeikh Abu Syamalah dalam tulisan beliau, "Meskipun demikian, harapan harapan tidak akan mati dalam diri kami, dan keganasan ini akan berakhir, seberapa pun lamanya ia berlangsung."
 
Maka terulah bergerak, sampaikan kepada dunia akan pentingnya kembali penegakkan khilafah. Karena Allah melihat apa saja yg sudah kita usahakan utk memperjuangkan tegaknya Khilafah.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar