Solusi Hakiki Mengakhiri Derita Gaza


Oleh: Siami Nur Rohmah

Lagi, Israel berulah, kali ini target sasaran adalah Doha, Qatar. Pada Selasa 9 September 2025. Bukan tanpa alasan serangan ini dilakukan untuk menargetkan para pimpinan Hamas yang ada di Doha, dalam rangka perundingan gencatan senjata. Setidaknya empat dari perwakilan Hamas syahid dan seorang dari anggota pasukan keamanan Qatar. (Republika.id)

Saat ini Israel semakin membabi buta menyerang negeri-negeri Arab. Sebelumnya Israel juga melakukan serangkaian serangan ke Suriah, berbagai kota menjadi target serangan, mulai kota Damaskus, Homs, Latakia, Palmyra. Pada 8 September Israel juga menyerang Lebanon timur. Setidaknya lima orang tewas dalam serangan ini. Serangan yang dilakukan ke negeri-negeri Arab tidak menghentikan serangan Israel ke Gaza, Palestina. Selain pelaparan sistematis, mereka terus melakukan serangkaian serangan. Seperti serangan ke Rumah Sakit Nasser, di Khan Yunis, Gaza selatan. Dalam serangan ini setidaknya 20 korban syahid, lima diantaranya adalah jurnalis. (BBC news Indonesia).
    
Dengan meluasnya serangan yang dilakukan oleh Zionis ke negeri-negeri Arab, menunjukkan kesombongan yang luar biasa dari bangsa keturunan babi dan kera ini, sekaligus menunjukkan jatuhnya kewibawaan bangsa Arab, dan negeri yang lain bisa menjadi target berikutnya. Menghentikan kesombongan Israel adalah hal yang tidak bisa ditawar lagi. Saatnya bangkit untuk lepas dari penjajahan mereka. Beberapa hal yang harus kita perhatikan untuk mengembalikan kemuliaan Islam dan negeri-negeri kaum muslimin adalah:

Pertama, persatuan umat Islam, muslim yang satu adalah saudara bagi muslim yang lainnya. Maka, hal yang harus mereka lakukan adalah bersatu sebagai saudara seakidah. Diamnya bangsa Arab atas apa yang menimpa Gaza sepertinya sekarang mereka kena batunya. Mereka mengira dengan melakonkan peran buta tuli atas penderitaan Gaza mereka akan aman. Padahal Israel dan para penjajah barat adalah musuh yang nyata, yang setiap saat bisa menjadi ancaman. Dalam hati mereka dipenuhi kebencian yang besar.

Kedua, kewajiban jihad membela kaum muslimin. Jihad adalah perang untuk meninggikan agama Allah. Jihad dilakukan ofensif ataupun defensif. Pada kondisi seperti di Gaza, jihad adalah kewajiban atas kaum muslimin, tidak ada celah untuk mengelak. Allah SWT berfirman yang artinya: "Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi, dan(sehingga) ketaatan itu hanya semata -mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi) kecuali terhadap orang -orang yang zalim". (TQS.Al Baqarah 193). 
Negeri terdekat dengan Gaza membantu saudaranya untuk melenyapkan zionis Israel yang telah menghinakan Islam dan kaum muslimin. Bukan malah menutup mata dan telinga, bahkan membantu musuh dengan membolehkan negaranya sebagai pangkalan militer AS, yang notabene AS adalah penyokong penuh Israel. Belum lagi Mesir yang tak tergerak untuk membukakan gerbang Rafah. Semua ini adalah penghianatan mereka terhadap Gaza.

Ketiga,tolak solusi sekuler dan kompromi isapan jempol. Berbagai pihak menawarkan dan mencoba solusi atas masalah pendidikan Palestina oleh Israel. Mulai dari diplomasi, sampai wacana two states solution,solusi dua negara. PBB yang katanya adalah pengayom bangsa-bangsa dunia, ternyata juga mandul dalam penyelesaian masalah Gaza. Israel tidak mengenal bahasa diplomasi, jadi solusi-solusi yang ditawarkan kepada negara bebal ini hanya akan berakhir pada isapan jempol belaka.

Keempat, urgensi kehadiran Khilafah. Khilafah yang dipimpin oleh seorang Khalifah akan menjadi junnah (perisai) bagi kaum muslimin. Dimana kaum muslimin akan berperang dan berlindung dibelakangnya. Khalifah akan memobilisasi tentara kaum muslimin untuk membebaskan dari para kafir penjajah. Tak akan dibiarkan sejengkal tanah kaum muslimin jatuh ketangan penjajah,sebagaiman pembelaan Sultan Abdul Hamid II atas Palestina dari tawaran Theodore Hertzel. Firman Allah SWT yang artinya: "Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal saleh, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaiman Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa,dan sungguh Ia akan meneguhkan bagi mereka agama yang diridhai -Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa" (TQS An-Nur 55)

Allah sudah berjanji, tinggal kita berikhtiar meyambut janji dari Allah ini. InsyaAllah.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar