Hanya Islam yang Bisa Mengembalikan Keamanan dan Kesejahteraan Umat


Oleh : Najwa Aliyya

Seorang laki-laki, Alvi Maulana atau AM (24), diduga membunuh dan memutilasi kekasihnya, TAS (25), di dalam kos di Lidah Wetan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 31 Agustus 2025.

Ia kemudian membuang potongan tubuh korban ke kawasan hutan Pacet, Mojokerto. Terduga pelaku diduga membunuh TAS karena motif asmara dan ekonomi. 

"Pelaku sedikit kewalahan dengan tuntutan ekonomi korban yang meminta gaya hidup dan seterusnya. Hal tersebutlah yang menjadi sebuah akumulasi akhirnya memicu cekcok di malam hari tersebut," ujar Ihram. 

Adanya Fakta terbaru saat ini yang sebagai mana di ungkapkan di fakta tersebut membuat kita lagi-lagi merasakan kengerian yang harus dialami oleh seolah Wanita. Fakta yang kita baca tersebut terjadi pada bulan lalu, bulan Agustus dan tentunya ini masih sangat hangat untuk di perbincangkan. Lagi-lagi terjadi pembunuhan terhadap wanita. Yang tentunya hal tragis yang terjadi ini akibat berani melanggar hukum Syara', melanggar aturan yang telah Allah buat. Pembunuhan ini terjadi karena dr pelanggaran kecil yang dibiarkan akhirnya berujung pelanggaran besar.Allah telah melarang kita untuk mendekati Zina, dan itu terdapat di Q.S Al-Isra' ayat 32 yang Artinya : "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk". 

Setiap perbuatan dosa yang di lakukan selalu mendatangkan kemudharatan, dr Berzina, Aborsi, hingga sampai terjadinya pembunuhan pun akibat tak melaksanakan aturan yang telah Allah tetapkan. 

Jika kita lebih gali lagi fakta di atas tersebut. Si pelaku merasa stress karena gaya hidup pacarnya yang terlalu Hedon, sikap hedon juga tidak bisa di biarkan begitu saja karena Islam tidak mengajarkan umat untuk memiliki sikap hedon. Terlebih lagi untuk seorang Muslimah, mereka harus senantiasa menjaga kehormatannya, karena Islam telah membebaskan Wanita dari perbudakan dan mengangkat derajat wanita lebih tinggi dari pada laki-laki. Menjaga Izzah dan Iffah pada diri seorang Muslimah itu telah Islam ajarkan. Namun, itulah Masalah yang terjadi saat ini, akibat diterapkannya Sistem Kapitalisme.

Sistem Kapitalisme yang menjadikan materi sebagai poros kehidupan, yang diuntungkan hanya pihak tertentu tetapi banyak dari rakyatnya yang tidak tercukupi. Mengapa kita membahas tentang materi? Sebab fakta pembunuhan yang terjadi di atas tersebut juga diakibatkan stress karena si korban meminta uang untuk hal-hal yang sebetulnya tidak perlu untuk di beli. Si pelaku merasa tertekan karena dia tidak memiliki banyak uang untuk memenuhi keinginann si korban. Mengapa hal itu terjadi? Karena Sistem Kapitalisme yang saat ini masih menjadi sistem. Sistem Kapitalisme yang melahirkan Sekulerisme, liberalisme, dan isme isme lainnnya yang itu sudah benar-benar merusak akal sehat manusia. Demo-demo unjuk rasa yang terjadi kemarin-kemarin juga membuktikan bahwa Kapitalisme gagal total menjadi Sistem untuk umat, yang baru-baru ini pun fakta tentang seorang ibu yang bunuh diri sekaligus membunuh kedua anaknya agar tidak hidup sengsara, hal itu terjadi karena si Ibu capek dengan tagihan hutang yang di lakukan suaminya karena bermain Judol. Kapitalisme benar-benar telah merusak kewarasan umat.

Kapitalisme melahirkan keadilan yang tidak seimbang antara rakyat dan penguasa, dan pengusaha. Yang kaya semakin kaya dan miskin semakin miskin. 

Jika kita mempelajari Islam lebih dalam kita akan mengetahui bahwa Islam sebegitu sempurna nya mengatur kehidupan manusia. Dari bangun tidur sampai tidur lagi, dari segi ekonomi, dan sebagainya. Dan tidak ada yang bisa meniru bagaimana Khalifah Umar bin Abdul Aziz melakukan keadilan yang setara, hingga tidak ada yang menerima zakat karena tidak ada yang miskin pada zaman itu, bagaimana Rasulullah dan para pemimpin-pemimpin Islam dulu memilih untuk hidup sederhana karena takut Allah menghisabnya. Tidak ada sosok Khalifah Al-Mu'tasim Billah yang mengerahkan seluruh pasukan tentaranya untuk melindungi satu orang Muslimah. Dan yang terjadi sekarang begitu terbalik dan jauh sekali dari sikap dan tanggung jawab para pemimpin-pemimpin Islam dahulu, dimana sekarang para pemimpin-pemimpin berebut kekuasaan, berlomba-lomba kaya, sedangkan mereka tidak tahu bagaimana bobroknya umat.

Maka dari itu, umat tidak akan merasakan kesejahteraan, keamanan berada di bawah naungan Khilafah jika Islam tidak ada, jika Hukum Allah masih belum diterapkan, jika Kapitalisme, demokrasi dan sebagainya masih belum dihilangkan, kita masih jauh dari kata aman dan sejahtera. Sebab, semua problematik yang terjadi saat ini hanya bisa di selesaikan dengan adanya Islam sebagai Perisai Umat. Maka Hanya Islam dan Khilafah lah yang bisa menutup kesengsaraan yang terjadi saat ini.

Wallahu alam...




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar