Oleh: Astriani Lydia, S.S
Kurang dari 24 jam Subdit Reskrimum Polda Metro Jaya berhasil menangkap kasus tewasnya Bos Sembako di Pondok Gede Bekasi, Jawa Barat. Pelaku berinisial AS ditangkap Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya saat bersembunyi di hotel mewah di kawasan Tangerang Selatan, Banten pada Minggu dini hari tadi. Di hadapan petugas, pria berusia 20 tahun ini tidak dapat berkutik dan langsung mengakui telah membunuh dan mencuri barang berharga milik korban. Bos sembako berinisial A merupakan korban pencurian dengan kekerasan disertai pembunuhan yang dilakukan oleh karyawannya sendiri. Saat diinterogasi di lokasi penangkapan, pelaku pun pasrah dan mengakui telah melakukan aksi kejahatannya. Selain pelaku, anggota juga menyita uang tunai hasil kejahatan sebanyak Rp68 juta, satu unit kendaraan motor, dan 2 unit telepon genggam hasil dari pencurian tersebut. (tvOnenews.com, 02/5/2025)
Masih di Bekasi, seorang wanita berinisial VPS (21) di Cibitung, Bekasi, diteror mantan pacarnya hingga lapor polisi. Korban kerap menerima ancaman akan dimutilasi hingga disiram air keras oleh pelaku. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan korban dan pelaku pernah menjalin hubungan. Namun hubungan keduanya itu kandas di tengah jalan. Tak terima diputus cinta, pelaku berinisial RSD (43) itu kemudian meneror VPS lewat WhatsApp. Pelaku mengirimkan sejumlah ancaman melalui WhatsApp. Pelaku mengancam korban dengan mengirim pesan WhatsApp dengan kalimat 'ingin mutilasi korban' dan menyiram wajah korban dengan air keras. (detiknews, 01/5/2025)
Dalam kasus yang berbeda, seorang pengendara motor berinisial Z (41) membanting sopir truk, N (47), di sebuah SPBU kawasan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Aksi tersebut terjadi lantaran pelaku emosional akibat tersenggol truk korban saat mengantre untuk mengisi BBM. Pelaku selanjutnya menghampiri korban untuk meminta pertanggungjawaban, tapi korban merasa tidak menyerempet. Pelaku yang emosional lalu menarik dan membanting korban hingga terjatuh dari kabin truk. Akibatnya korban mengalami retak pada tulang belakangnya. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Polisi juga bergerak setelah mendapatkan informasi tersebut. Terkini, pelaku penganiayaan sudah ditangkap. (detiknews, 29/5/2025).
Mental Rapuh di Sistem Rapuh
Kejadian-kejadian diatas, sedikit gambaran kondisi mental masyarakat dalam sistem sekuler kapitalisme yang rapuh dan gagal mengatur kehidupan, sehingga melahirkan manusia-manusia bermental rapuh. Sistem ini membuat banyak orang termasuk kaum muslim tidak memahami tujuan hidupnya dan jauh dari pemahaman agama. Mereka cenderung berperilaku mengikuti hawa nafsunya, ingin bebas bersikap tanpa aturan.
Dalam masyarakat sekuler, tujuan hidup mereka hanyalah untuk mencari kesenangan dunia yang berstandar pada materi. Maka, ketika tujuan hidup mereka tidak mampu mereka gapai, mereka akan memilih jalan pintas, salah satunya melakukan hal yang sifatnya kriminal.
Sikap Individu Muslim
Setiap individu muslim semestinya memahami visi misi hidup, mengenali dan memahami peristiwa yang terjadi di luar dirinya dan yang menimpa dirinya baik/buruk, mengerti cara menyikapi peristiwa buruk yang terjadi di luar dirinya dan yang menimpa dirinya dengan sabar. Menjadikan ujian adalah bagian dari bentuk cintanya Allah pada hamba-Nya, dan jika sabar maka akan mendapatkan pahala.
Di sinilah pentingnya pendidikan dan pembinaan agar setiap muslim memiliki kepribadian Islam dan menjadikan Islam sebagai solusi bagi setiap persoalan. Landasan pendidikan yang harus dibangun dengan kokoh sedari dini adalah akidahnya. Adanya fondasi akidah yang kuat, akan menjadikan individu muslim memiliki pola pikir dan pola sikap yang islami.
Negara juga memiliki peranan penting dalam menciptakan sistem yang shohih sebagai wadah penjagaan pola pikir dan pola sikap masyarakat agar senantiasa kokoh di jalan yang benar serta tidak mudah rapuh.
Semua akan terwujud dengan tegaknya kembali sistem Islam yang akan melanjutkan kembali kehidupan Islam yang pernah ada dengan jalan mendakwahkannya kepada umat dan memperjuangkannya, hingga dapat tegak kembali sebagaimana dahulu Rasulullah saw. menegakkannya di Madinah al-Munawwarah Wallahua'lam bishshawab
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar