Oleh : Thoyibah (Muslimah Pejuang Peradaban)
Israel terus berupaya membuat warga Palestina menderita salah satunya dengan cara menutup akses warga Palestina ke pusat Distribusi bantuan di Gaza. Mengutip dari Beritasatu.com disebutkan bahwa otoritas militer Israel mengeluarkan larangan bagi warga Palestina di Jalur Gaza untuk mendekati pusat-pusat distribusi bantuan.
Juru bicara militer Israel, Avica adraee, dalam pernyataannya di platform X, menyampaikan bahwa penutupan pusat distribusi dilakukan untuk keperluan renovasi, reorganisasi, dan peningkatan efisien. Demikian dilansir dari Antara.
Andraee juga menghimbau masyarakat Gaza agar mengikuti informasi resmi dari Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), penyelenggara program distribusi bahan makanan pokok di wilayah tersebut. Menurutnya, GHF telah mengumumkan bahwa pusat-pusat bantuan akan ditutup pada hari Rabu.
Ia menambahkan bahwa semua aktivitas menuju pusat distribusi maupun upaya memasuki area tersebut dilarang karena dianggap berada di zona konflik.
Bukan cuma menutup pusat bantuan tapi Israel juga melakukan serangan terhadap warga Palestina saat Iduladha, sungguh biadab mereka tidak hanya menembak tetapi juga menyerang tenda-tenda pengungsi.
Dilansir dari Beritasatu.com, sedikitnya 17 warga Palestina dilaporkan meninggal dunia pada Sabtu (7/6/2025) dini hari waktu setempat, bertepatan dengan hari kedua perayaan Iduladha, imbas serangan udara dan tembakan militer Israel di wilayah selatan Jalur Gaza, terutama di daerah Khan Younis dan Rafah.
Di lokasi terpisah, lima warga Palestina lainnya dilaporkan tewas setelah ditembak pasukan Israel di sekitar pusat distribusi bantuan yang terletak di sebelah barat Rafah. Sejumlah korban lain juga dilaporkan mengalami cedera dalam insiden tersebut.
Data yang dihimpun oleh berita Anadolu dai sebagai sumber lokal menunjukkan bahwa sejak 27 Mei 2025, total korban tewas akibat tembakan tentara Israel saat warga berusaha mengakses bantuan kemanusiaan telah mencapai 115 orang.
Pada hari pertama Iduladha, Jum'at (6/6/2025) lalu, serangan udara dan penembakan Israel di berbagai wilayah Gaza juga menyebabkan 33 warga Palestina kehilangan nyawa.
Selain menimbulkan banyak korban jiwa serangan Israel juga menyebabkan krisis kelaparan dan membuat Jalur Gaza nyaris tak lagi layak untuk dihuni.
Hingga hari ini Palestina masih menjadi sasaran genosida penjajah Zionis Yahudi, bayi-bayi tak berdosa yang masih merah, ibu hamil semua mereka bunuh dengan keji. Bagi zionis dosa mereka adalah mereka warga serta keturunan Palestina.
Zionis juga menjadikan kelaparan sebagai senjata untuk membunuh generasi Palestina secara pelan-pelan. Bahkan di hari raya seranganpun tak berkurang Mirisnya, negara-negara besar di dunia diam. Bahkan Penguasa muslim juga hanya sibuk retorika tanpa aksi nyata dengan mengirimkan pasukan untuk mengusir penjajah. Mereka diam meski rasa kemanusiaan terkoyak. Padahal rasa itu adalah rasa fitrah bagi manusia, untuk menolong sesamanya, apalagi bayi yang lemah tak berdaya.
Matinya rasa kemanusiaan sesungguhnya menunjukkan matinya sifat dasar manusia. Dan ini adalah buah dari sistem Kapitalisme yang mengagungkan nilai materidan rasa superior disertai dengan kebencian atas manusia lainnya.
Kekejaman yang begitu nyata tak jua mengusik Nurani para pemimpin muslim untuk membantu. Nasionalisme yang lahir dari Barat pun menghalangi untuk bersikap adil pada muslim Palestina.Tak ada seorang penguasa negeri muslim pun yang membebaskan dengan kekuatan senjata, meski umat sudah menyerukan jihad.
Jihad tak mungkin terwujud tanpa adanya seruan negara. Dan model negara hari ini tak mungkin menyerukan jihad, apalagi mereka justru bergandengan tangan dengan penjajah Yahudi.
Seruan jihad hanya mungkin dikumandangkan oleh khilafah. Oleh karena itu, umat harus berjuang menegakkan Khilafah. Tegaknya Khilafah tak mungkin terwujud ketika umat masih hidup dalam naungan Kapitalisme sekularisme.
Upaya menegakkan Khilafah membutuhkan kepemimpinan jamaah dakwah ideologis yang konsisten menyerukan tegaknya khilafah. Jamaah in akan membangun kesadaran umat, dan menunjukkan jalan kemuliaan bagi umat. Umat sudah seharusnya menjawab seruan jamaah dakwah ini dan berjuang bersama menjemput Nasrullah.
Wallahu alam bissawab
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar