Pendidikan Merupakan Hak Dasar Setiap Individu


Oleh : Nola Aulia

Bagi tiap – tiap individu yang ada di suatu negara, mendapatkan jaminan kesehatan, keamanan dan juga pendidikan merupakan hal dasar yang sebenarnya wajib diberikan oleh negara tersebut. Dikarenakan ketiga aspek tersebut merupakan hal yang mampu memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam menjalani kehidupannya. Jika ketiga aspek tersebut telah dijamin oleh negara, tidak ada lagi kegelisahan tiap harinya untuk mencari pundi – pundi rupiah ketika seseorang sedang sakit dan harus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 

Sorotan pada dunia pendidikan saat ini cukup besar, karena adanya gagasan tentang Sekolah Rakyat yang digadang – gadang akan menjadi solusi bagi tiap individu untuk mendapatkan pendidikan secara gratis, terutama untuk masyarakat kurang mampu. Selama ini intervensi pemerintah di aspek pendidikan berupa dana BOS dan KIP bagi keluarga miskin hanya menjadi bantalan ekonomi keluarga kurang mampu, namun tidak menghilangkan akar masalah kemiskinan dan ketimpangan pendidikan. Faktor ekonomi dan mencari nafkah merupakan bukti pendidikan sebagai komoditas mahal yang tidak bisa diakses oleh seluruh kalangan masyarakat.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memiliki program untuk bekerjasama dengan 139 sekolah swasta dalam memberikan kesempatan untuk masyarakat kurang mampu mengenyam pendidikan SMA/SMK secara gratis. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa program ini gratis bagi siswa miskin dan Pemprov telah mengalokasikan Rp.2 juta per siswa (www.detik.com/jateng/19/05/2025).

Menurut Gubernur Jawa Tengah, program ini bisa menjadi contoh nasional dan sejalan dengan rencana pemerintah pusat terkait “Sekolah Rakyat”. 

Intervensi pemerintah dalam aspek pendidikan masih berdasarkan sistem kapitalisme, yang di mana hal ini masih menjadi kegagalan dalam menentaskan akar masalah di dunia pendidikan. Guna menutupi kegagalan ini, pemerintahan saat ini menggagas Sekolah Rakyat bagi masyarakat kurang mampu dan Sekolah Garuda Unggul bagi masyarakat yang mampu (kaya) sebagai jalan tengah yang bersifat akomodatif. Program ini akan dinarasikan oleh pemerintah sebagai upaya untuk pemerataan pendidikan bagi seluruh kalangan masyarakat. 

Sejatinya program tersebut hanyalah program populis yang tidak menyelesaikan akar masalah, sekedar tambal sulam sistem kapitalisme. Kebijakan yang tidak diambil dari sistem Islam pastilah tidak bisa menuntaskan masalah hingga akarnya. Sebab Islam memandang setiap aspek kehidupan itu penting bagi setiap rakyat dan seharusnya menjadi tanggung jawab negara dalam upaya pemenuhannya.

Salah satu contohnya adalah pendidikan. Islam memandang bahwa pendidikan adalah hak dasar anak, bahkan hak – hak syar’i warga negara sebagaimana kesehatan dan keamanan. Negara secara langsung bertanggung jawab dalam memenuhi seluruh kebutuhan dasar publik di mana negara sebagai penyelenggara sekaligus memenuhi pembiayaan dari Baitul Maal. Tidak ada dikotomi akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu dan masyarakat yang mampu baik di kota maupun di daerah pinggiran yang jauh dari pusat kota.

Sistem Kapitalisme yang diterapkan sejak berpuluh – puluh tahun lalu masih saja dipertahankan, meskipun sudah sangat jelas terlihat bagaimana bobroknya sistem ini. Tidak ada solusi pasti bagi tiap masalah yang ada, sedangkan jika berkaca dari sejarah bagaimana Sistem Islam diterapkan selama ratusan tahun lalu, kehidupan rakyat suatu negara dapat berjalan dengan aman dan nyaman karena mendapatkan jaminan yang pasti dari negara. Hal ini berbanding terbalik dengan sistem saat ini.

Sistem Islam memandang bahwa pendidikan bukan untuk menyelesaikan masalah ekonomi suatu negara. Sistem ekonomi Islam lah yang justru diterapkan sebagai supra struktur dan menyokong sistem pendidikan. Di mana pendidikan adalah hak syar’i setiap warga negara untuk mencetak generasi subyek peradaban.

Pendidikan Islam diselenggarakan untuk mencetak generasi bersyakhsiyah Islam yang menguasai ilmu terapan serta dipersiapkan untuk mengagungkan peradaban Islam dan siap berdakwah serta berjihad ke seluruh penjuru dunia. pendidikan Islam justru akan menjadi mercusuar dunia, kiblat masyarakat internasional. Generasi Muslim akan hadir sebagai penjaga dan pembentuk peradaban Islam yang mulia.

Wallahu’alam bish-shawab




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar