Oleh: Nuryanti
Konsep kesehatan bukan hanya sekadar persoalan teknis kedokteran, melainkan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem kehidupan manusia, baik secara preventif (pencegahan) maupun secara kuratif (upaya penyembuhan). Masyarakat dituntut untuk selalu berupaya agar selalu sehat dan tidak sakit-sakitan dalam menjalani berbagai macam aktivitas untuk menunjang keberlangsungan hidup. Akan tetapi, hari ini untuk mendapatkan semua itu tidaklah mudah, apalagi ditambah kondisi yang tempat tinggalnya di pelosok yang susah dijangkau dengan transportasi darat misalnya.
Dikutip dari tribunbali.com di Semarapura, Nusa Penida saat ini masih mengalami keterbatasan dokter spesialis. Rumah Sakit Gema Santi Nusa Penida, hanya memiliki 4 dokter spesialis berstatus tetap atau ASN. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi bupati Klungkung, I Made Satria.
Upaya lawatan pun dilakukan melalui kunjungan terhadap wakil menteri kesehatan (WA Menkes), Prof. Dante S. Harbuwono di Kementrian Kesehatan RI di Jakarta, Senin ( 9/5/2025) lalu. Bupati Satria meminta dukungan Kemenkes dalam upaya peningakatan kualitas pelayanan kesehatan di Nusa Penida yakni peningkatan status RS Gema Santi Nusa Penida dari tipe D ke tipe C tentunya dengan dukungan sarana alkes dan SDM, terutama dokter spesialis Obgyn (Obstetri dan Ginekologi).
Kurangnya dokter spesialis di RS Gema Santi tersebut sangat berpengaruh terhadap kualitas kesehatan yang didapat di wilayah Nusa Penida saat ini. Masyarakat pun kesulitan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Alhasil harus dirujuk dari RS tersebut ke RS luar daerah. Seperti harus melakukan jalur penyeberangan lewat laut untuk mendapatkan pelayanan secara maksimal.
Peristiwa seperti ini sangatlah disayangkan. Padahal pelayanan kesehatan sangatlah penting bagi kehidupan manusia, baik secara pengobatan maupun pencegahan. Adapun sistem pengobatan ataupun pencegahan baik dari jenis obat-obatan, alkes maupun dokter-dokter umum/spesialis sangatlah penting disiapkan di setiap rumah sakit, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Pelayanan kesehatan secara menyeluruh sangatlah dibutuhkan oleh setiap orang karena manusia tidak bisa dipisahkan dari yang namanya kesehatan baik secara pencegahan maupun pengobatan.
Dari sinilah pentingnya peran Negara dalam pelayanannya terhadap rakyat khususnya dalam hal kesehatan. Jika Negara mau turun tangan dalam memfasilitasi setiap rumah sakit dengan disiapkannya tenaga-tenaga medis yang siap dalam melayani rakyat dalam pengobatan dan pencegahan setiap jiwa yang bernyawa, maka rakyat tidak perlu jauh-jauh melakukan penyeberangan dalam mencari pelayanan kesehatan yang maksimal.
Tetapi hari ini, masyarakat kesulitan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal disebabkan rapuhnya sistem kesehatan hari ini. Tampak dari minimnya ketersediaan fasilitas kesehatan, peralatan kedokteran, dan dokter serta para ahli yang dibutuhkan di setiap rumah sakit, khususnya yang berada di pelosok desa. Di samping itu, kebijakan pemerintah di luar ataupun dalam sektor kesehatan itu sendiri yang merupakan nilai sosial kesehatan, justru menjadi faktor pemicu kerusakan kesehatan masyarakat yang diakibatkan oleh sekularisasi dan kapitalisasi yang menjauhkan masyarakat dari pola hidup sehat.
Apabila ditelusuri akar masalah dari buruknya kesehatan masyarakat hari ini bukanlah sekedar persoalan teknis medis. Tetapi karena pandangan kapitalisme bahwa persoalan ekonomi adalah objek industrialisasi dimana negara hadir memfasilitasi yang berperan sebagai regulator (penyalur) saja, baik secara pencegahan maupun pengobatan. Maka jika dikaji secara menyeluruh, ini tidak terlepas dari nilai sosial kesehatan kapitalisme. Dan ini bersumber pada sistem kehidupan sekuler kapitalis khususnya sistem politik demokrasi dan sistem ekonomi kapitalisme.
Dalam Islam, kesehatan adalah merupakan persoalan insan. Agar kesehatan setiap orang bisa terjaga dibutuhkan aturan Islam secara menyeluruh. Dalam upaya kesehatan baik dari pencegahan maupun pengobatan. Dalam aturan Islam, perkara pencegahan begitu penting sehingga yang sehat tetap sehat dan yang sakit akan diisolir untuk mendapatkan perawatan intensif tanpa takut menularkan kepada yang sehat.
Rasulullah bersabda "Barang siapa yang di pagi hari aman kelompoknya, sehat badannya yang padanya ada makanan untuk hari itu, maka seakan-akan dunia dalam kekuasaannya." (HR. At-Tirmidzi)
Maka dari itu dibutuhkan peran Negara dalam memfasilitasi kesehatan setiap insan baik secara pencegahan maupun pengobatan. Daulah Khilafah adalah satu-satunya institusi pemerintahan Islam yang mampu menuntaskan problematika umat dalam segala hal termasuk kesehatan setiap insan.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar