Tarif Listrik Naik, Menambah Beban Kehidupan Rakyat


Oleh : Siti Rohmah, S. Ak (Pemerhati Kebijakan Publik)

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah menetapkan tarif listrik untuk bulan Maret 2024. Tarif listrik bulan Maret telah ditetapkan bersamaan dengan pengumuman tarif listrik triwulan I pada Januari-Maret 2024. Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2023 penyesuaian tarif tenaga listrik dilakukan setiap tiga bulan. Adapun yang menjadi pertimbangan dalam penetapan tarif listrik antara lain; nilai tukar mata uang dollar AS terhadap mata uang rupiah (kurs), Indonesian Crude Price, Inflasi dan harga batu bara acuan. (Kompas.com, (23-02-2024)).


Beban Hidup Makin Bertambah

Penyesuaian tarif tenaga listrik memang dilakukan setiap tiga bulan. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penetapan tarif listrik, seperti nilai tukar mata uang dollar AS terhadap mata uang rupiah (kurs), Indonesian Crude Price, inflasi atau harga batu bara acuan. 

Listrik merupakan sumber energi yang seharusnya diberikan dengan harga murah atau gratis. Maka, seharusnya negara mengelola sendiri kebutuhan energi rakyat ini. Namun kenyataannya hari ini pasokan Listrik PLN juga tergantung pada pasokan swasta. Inilah di antara dampak sumber energi listrik, seperti batu bara diprivatisasi. Akibatnya, perusahaan negara harus bergantung bahan bakar listrik tersebut kepada swasta,  sementara swasta tentu orientasinya adalah keuntungan.  

Naiknya tarif listrik di saat harga pangan naik tentu akan menambah beban rakyat, apalagi ditambah marak adanya PHK. Kehidupan rakyat makin sulit. Apalagi dalam sistem kapitalisme, negara tidak berperan sebagai raa’in sehingga rakyat dibiarkan berjuang sendirian. 

Dalam sistem kapitalisme Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah bisa dimiliki individu asalkan memiliki modal. Kekayaan milik rakyat bisa diperjualbelikan. Begitulah ketika sistem kapitalisme terus diterapkan. Beban rakyat akan terus bertambah akibat negara tidak melindungi SDA, malah mengeksploitasi dan diswastanisasi. Akibatnya listrik harus bayar, kalaupun ada subsidi, sejatinya hanya sekadar tambal sulam, tidak akan menjamin terpenuhinya kebutuhan rakyat.


Jaminan Energi Listrik Dalam Islam

Islam menjadikan daulah (khilafah) sebagai raa’in yang wajib menjamin kesejahteraan rakyat dengan berbagai mekanisme sesuai dengan sistem ekonomi Islam. Sumber Daya Alam (SDA) termasuk batu bara di dalamnya merupakan aset negara yang wajib di kelola oleh negara yang mana manfaat yang dihasilkan akan disalurkan untuk umat, begitulah sistem Islam mengaturnya.

Sumber energi listrik yang dihasilkan dari batu bara pun termasuk dalam kepemilik umum. Dalam Islam, kepemilikan dibagi tiga yaitu harta milik individu, umum, dan negara. Sehingga jelas, harta yang milik umum tidak akan dimiliki oleh pribadi. Istilah yang dikenal dalam sistem kapitalisme privatisasi.

Sebagaimana dalam hadits : "Kaum muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api" (HR. Abu Dawud dan Ahmad).

Negara akan mengambil alih dalam hal pengolahan batu bara yang menjadi sumber utama saat ini untuk tenaga listrik, negara juga akan terus berinovasi untuk mencari sumber energi alternatif agar pasokan energi listrik untuk rakyat terus terpenuhi. 

Begitu pula dalam hal distribusi dan sebagainya, negara akan menyediakan tarif listrik dengan harga murah tentunya, sehingga tidak akan membebani rakyat. Di samping itu negara juga akan menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan. Sehingga rakyat tidak akan merasakan kesulitan beban hidup yang terus makin bertambah seperti yang dirasakan saat ini.

Maka, hanya dengan menerapkan sistem Islam sumber daya alam akan terkelola dengan baik dan masyarakat mendapatkan manfaatnya sehingga ketika ada kenaikan sumber energi tidak akan berdampak besar pada inflasi ataupun yang lainnya.

Waalahu'alam bisshawab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar