Maraknya PSN, Siapa Yang Diuntungkan?


Oleh : Arini Fatma Rahmayanti

Masifnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN)  saat ini disejumlah wilayah yang ada di indonesia menyita perhatian masyarakat, dilansir dari  Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah menetapkan 14 Proyek Strategis Nasional (PSN) baru, yang merupakan hasil kajian lengkap untuk pemerataan sektor pembangunan dari infrastruktur hingga pariwisata, pendidikan, dan kesehatan.

Pengembangan 14 PSN baru tersebut dilakukan di sejumlah daerah yakni di Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Mencakup pengembangan di berbagai sektor, 14 PSN baru tersebut terdiri dari 8 Kawasan Industri, 2 Kawasan Pariwisata, 2 Jalan Tol, 1 Kawasan Pendidikan, Riset dan Teknologi, Kesehatan, serta 1 Proyek Migas Lepas Pantai.

Pemerintah menetapkan Bumi Serpong Damai (BSD) dan Pantai Indah Kapuk (PIK) menjadi proyek strategis nasional (PSN). Dua kawasan ini adalah kawasan elite yang sudah berkembang, digarap oleh Agung Sedayu Group dan Sinar Mas Group.

Selain itu juga dilansir dari KOMPAS.com, Proyek Strategis Nasional (PSN) turut menyasar Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). PSN yang dimaksud terdiri dari sektor pelabuhan, bandara, bendungan, hingga pengembangan kawasan ekonomi dan pariwisata. 

Bank Indonesia (BI) yakin ekonomi Indonesia akan tumbuh kuat di tahun ini. Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tengah dikebut oleh pemerintah di sejumlah daerah akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.  Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kuat di 2024 yang didorong oleh konsumsi rumah tangga dan juga investasi. Untuk investasi, saat ini terdapat sejumlah proyek yang tengah dibangun oleh pemerintah. Perry menyebutkan pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen.

Memang hal yang wajar apabila dampak dari pembangunan mengakibatkan perputaran ekonomi menjadi lebih cepat, sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, namun paradigma pembangunan PSN saat ini cendrung bersifat kapitalistik, pembangunan tidak disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, tetapi menjadi proyeksi keuntungan bagi para investor swasta, seperti penetapan BSD dan PIK sebagai PSN, dua kawasan ini sebenarnya adalah dua kawasan elit yang sudah berkembang, dengan ditetapkannya sebagai PSN dua kawasan itu mendapat jaminan dari pemerintah, sesuai PP Nomor 42 tahun 2021 tentang kemudahan PSN, jaminan tersebut adalah diberikan terhadap kredit atau pembiayaan syariah, kelayakan usaha, KPBU, dan risiko politik. 

Penetapan BSD dan PIK sebagai PSN merupakan bukti bahwa dibalik PSN ada kepentingan elit politik atau oligarki di daerah tersebut.  Sehingga pembangunan PSN yang dirancang untuk pemerataan pembangunan, kesejahteraan  rakyat, dan peningkatan lapangan pekerjaan ini hanyalah omong kosong sebab dibalik pembangunan PSN ini terjadi banyak konflik agrarian, kerusakan lingkungan, serta konflik sosial budaya. Semua dampak tersebut sangatlah merugikan rakyat, beginilah wujud pembangunan dalam sistem kapitalisme, yang hanya menguntungkan para oligarki. 

Kondisi yang merugikan rakyat ini tentu tidak akan kita temukan dalam sistem islam, sebab sistem islam dalam memandang pembangunan sangatlah berbeda dengan sistem kapitalisme saat ini. dalam islam paradigma pembangunan ditunjukan untuk kemaslahatan rakyat, sehingga negara wajib melakukan pemerataan pembangunan disetiap daerah dan negara harus menyusun perencanaan dengan tepat, serta membawa manfaat untuk rakyat, termasuk dalam merancang PSN. Contohnya adalah proyek pengerukan kembali sungai yang pernah mengalir di antara  sungai nil dan benteng babilonia. Diketahui pada masa lalu sungai tersebut adalah jalur perdagangan antara mesir dan hijaz namun sungai itu ditutup oleh romawi. Khalifah memandang pengerukan sungai tersebut perlu dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Setelah berhasil kembali digali tampaklah jalur perdagangan antara hijaz dan mesir menjadi lebih mudah. Disekitar sungai juga dibangun khalij Amirul Mukminin sebagai tempat persinggahan.

Selain itu gubernur amru bin ash melakukan hal serupa yakni menggali kanal air dari hulu hingga basra, tujuan pembangunan kanal ini untuk memudahkan pasokan air menuju basrah, panjang kanal mencapai 9 mil untuk melengkapi proyek tersebut gubernur Amru bin Ash juga membangun jalan, jembatan bendungan, sungai, dan teluk. I

Islam sangat paham bahwa sebuah pembangunan pasti memerlukan pembiayaan yang tidak sedikit, untuk itu islam memiliki sistem keuangan yang kokoh berbasis baitul mal, terdapat tiga pos baitul mal yakni pos kepemilikan negara, pos kepemilikan individu, dan pos zakat. Setiap pos memiliki pemasukan dan pengeluaran sendiri. Dengan sumber dana dari baitul mal ini negara mampu menyediakan sumber dana sebab memiliki sumber pemasukan yang beragam. Dan memberikan hasil yang besar untuk kemaslahatan rakyat. Beginilah sistem islam dalam mengatur perencanaan PSN, kemaslahatan ini hanya akan terwujud dalam negara yang menerapkan sistem islam yakni daulah khilafah.

Wallahualam bi sawwab.





Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar