PHK Menggila, Rakyat Sengsara


Oleh: Humaida Aulia, S. Pd. I

PT Sepatu Bata Tbk (BATA) terpaksa harus menyetop pabrik produksi di daerah Purwakarta, Jawa Barat. Sebanyak 233 pekerja harus menerima kenyataan pahit yaitu terkena PHK massal. Kementerian Ketenagakerjaan sendiri telah merilis jumlah angka PHK pada tahun 2024 (Januari-Maret) ini. Khusus di Jawa Barat, angka PHK berjumlah 2.650 dengan rincian Januari sebanyak 306 pekerja terkena PHK, Februari 654 pekerja, dan Maret 1.690 pekerja. Jawa Barat sendiri menjadi salah satu provinsi penyumbang angka PHK cukup tinggi di Indonesia (CNBCIndonesia.com, 7/05/2024)

Gulung tikar nya PT Sepatu Bata Tbk (BATA) tentunya menambah angka pengangguran di Jawa Barat. Per 19 April 2024 saja Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat mencatat saat ini pengangguran terbuka di Jabar mencapai 1,86 juta (detik.com 19/04/2024). Tentunya ini bukanlah angka yang sedikit.

Tak hanya sektor padat karya, sektor media pun tak luput dari PHK. PT Republika Media Mandiri atau Republika mengumumkan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal atas 60 karyawan bulan ini. PHK kali ini adalah PHK gelombang kedua, setelah sebelumnya juga terjadi PHK di Desember 2023 (bisnis.tempo.co, 10/05/2024).


Rakyat kembali Sengsara
 
Meluasnya angka PHK yang terjadi di Indonesia pastinya membuat rakyat makin sengsara. Para pencari nafkah akan kebingungan mencari pekerjaan sementara kebutuhan mereka harus tetap terpenuhi setiap hari. Tak hanya itu, biaya kesehatan dan pendidikan juga tak bisa dikesampingkan. Belum lagi makin tingginya harga kebutuhan pokok menambah deret kesengsaraan rakyat.

Ini semua tentu bukan tanpa sebab. Kalau kita amati, kapitalisme lah sebab utama atas PHK yang terjadi selama ini. Kapitalisme meniscayakan negara membuka kran impor selebar-lebarnya, yang akhirnya menjadikan produk lokal kalah saing dan mahalnya biaya produksi. Perusahaan-perusahaan besar pasti akan melakukan PHK dengan alasan efisiensi demi menjaga kestabilan perusahaan.

Rakyat kena PHK, mendapatkan pekerjaan makin sulit. Adanya liberalisasi sumber daya yang melegalkan pihak swasta atau asing menguasai dan mengelolanya untuk kepentingan bisnis. Perusahaan asing maupun lokal juga dibebaskan menentukan siapa yang dipekerjakan, bahkan boleh mendatangkan pekerja asing. Wajar angka pengangguran makin tinggi karena negara hanya berkutat pada bisnis semata.

Dalam sistem kapitalisme, para pemegang kebijakan kelihatan memberikan solusi yang setengah-setengah. Misalnya, memberikan bantuan seperti BLT, PKH, sembako, dan yang lainnya untuk menjaga roda perekonomian terus berputar. Bantuan-bantuan seperti ini hanya bersifat sementara. Kalaupun pemerintah memberikan bantuan UMKM hanya akan menimbulkan masalah baru karena memberikan jerat riba kepada rakyat yang tak tahu kapan kesudahannya.


Islam Solusi Tuntas
 
Islam menjamin kesejahteraan setiap individu rakyat dengan berbagai mekanisme termasuk sistem ekonomi. Negara akan menjamin seluruh kebutuhan rakyat dan memastikan seluruh rakyat terpenuhi kebutuhannya. Negara menyediakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya untuk rakyat dengan menerapkan sistem transaksi yang hanya bergerak di sektor riil. Tidak akan ada sistem ribawi dan sektor non riil lainnya. Negara juga akan mengatur pendistribusian sistem barang dan jasa sehingga kebutuhan rakyat terpenuhi.

Untuk pengelolaan sumber daya alam, negara juga akan akan mengelolanya dengan baik yang hasilnya akan diberikan kepada rakyat dalam bentuk pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum lainnya. Kondisi ini akan membuat ekonomi rakyat kuat dan stabil. Alhasil, industri akan terus berjalan dan PHK akan terhindarkan.

Tidak hanya itu, negara juga memiliki sistem keuangan Islam yang terpusat, yakni Baitulmal. Sumber pemasukan Baitulmal memiliki banyak pos yaitu dari jizyah, kharaj, fai, ghanimah, pengelolaan SDA, dan lain sebagainya. Baitulmal akan mengatur pengeluaran, salah satunya memberikan kepada rakyat berupa layanan pendidikan, kesehatan, dan segala macam fasilitas secara gratis. Selain itu, Baitulmal juga mempunyai pos khusus, yaitu pos zakat yang akan dibagikan secara adil oleh negara.

Tentunya ini tidak akan terwujud dalam sistem rusak kapitalisme. Ini hanya akan terwujud jika Islam diterapkan dalam bingkai negara (Khilafah) yang akan menerapkan keadilan dari berbagai penjuru. Dengan Khilafah PHK bisa dihindari dan rakyat akan sejahtera. Tidak hanya itu, Khilafah juga akan memberikan keberkahan yang semerbak dan indahnya membuat manusia lupa akan perihnya rasa sakit. Wallahu a'lam.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar