Pembuangan Bayi Terus Berulang, Hati Nurani Kian Hilang


Oleh : Wina Apriani

Lagi dan Lagi kasus penemuan jasad bayi merah marak terjadi diberbagai wilayah,tak terkecuali di kabupaten Sumedang pun terjadi,fenomena ini benar- benar miris dan menyayat hati, salah satunya pembuangan bayi yang masih merah. Dimanakah letak hati perempuan yang seharusnya dipenuhi dengan rasa cinta dan kasih sayang?

Fakta yang terjadi seperti disampaikan RADARSUMEDANG.ID, bahwa sejumlah warga Dusun Cikandang Keusal RT 01 RW 14 Desa Raharja, Kecamatan Tanjungsari dihebohkan dengan ditemukannya sesosok mayat bayi laki-laki pada Sabtu (13/4) sekitar pukul 21.00 WIB. 

Mayat bayi laki-laki itu, ditemukan dalam sebuah kantong kresek terikat tali pusarnya ditemukan di Jalan Lapang Pacuan Kuda.

“Awalnya saya hendak pergi ke kebun sekitar jam 20.30 WIB, mengontrol tanaman jagung. Namun, di perjalanan, melihat sebuah kantong kresek berwarna hitam yang tersorot oleh senter,” ujar salah seorang warga Didi (56).

Karena penasaran melihat bentuknya besar dan dibuang di tengah jalan, kemudian Didi membuka Kantong kresek itu. Pada saat dibuka di dalam kresek ada kain atau sejenis pernel bayi. 

“Setelah saya buka kainnya di dalam kain ada bayi yang sudah meninggal dunia. Bayi itu masih terikat tali pusar dan kulitnya masih putih agak kemerah merahan. Diduga bayi itu belum lama dibuang,” ujarnya.

Didi menambahkan, kemudian dirinya melaporkan kejadian kepada Babinsa dan Babinkamtibmas serta ke Kepala Desa Raharja. 

“Kemudian, petugas berdatangan bersama Tim Medis dari Puskesmas Margajaya dan Polsek Tanjungsari untuk dilakukan visum,” tambahnya. 

Sementara itu, Danramil 1004/Tanjungsari Kapten INF Agus Hermawan mengatakan, setelah menerima laporan penemuan mayat bayi laki-laki, Babinsa langsung menuju ke lokasi pada malam itu juga sampai jam 23.00 wib.

Belum lama ini juga masih di Sumedang tepatnya di Jatinangor. Melalui Sumedang info pasangan kekasih berinisial MAM (21 tahun) dan AM (21 tahun) yang kepergok hendak membuang bayi diduga hasil hubungan gelap di wilayah Jatinangor, Kabupaten Sumedang pada Selasa (16/4/2024) Lalu berstatus mahasiswa. Saat ini, keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Status MAM adalah mahasiswa dan AM adalah mahasiswa," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Jules Abraham saat dikonfirmasi,Kamis (18/4/2024).

Tidak habis pikir dengan dua kasus diatas tadi salah satunya yang masih terikat tali pusarnya harus dibuang begitu saja seperti sampah, dimana letak hati seorang ibu, seorang perempuan pasti mempunyai rasa naluri kasih sayang, walaupun anak bayi tersebut hasil hubungan zina bagaimana pun anak tersebut tidak ada kesalahan.

Miris sekali dengan generasi remaja terutama khususnya perempuan, dari mulai pembuangan bayi belum lagi aborsi sering di terjadi di kota kota dengan problem berulang.

Kita tentu bergidik ngeri membayangkan bayi bayi mungil yang tidak berdosa harus meregang haus, belum lagi kasus aborsi mereka bahkan belum sempat melihat wajah kedua orang tuanya. Kita juga tidak akan sanggup membayangkan sakit yang para janin itu rasakan. Raga mereka yang begitu mungil harus di buang begitu saja menyakitkan sekali mendengarnya.

Dari data itu, tampak bahwa hampir tiap tahun ada kasus pembuangan bayi. Berbagai temuan ini menunjukkan bahwa angka pembuangan bayi cukup banyak.


Akibat Sistem Liberal

Maraknya kasus pembuangan anak menunjukkan buruknya sistem kehidupan kita hari ini. Muda mudi bisa berduaan secara terang-terangan tanpa ada yang menegur. Mereka berinteraksi layaknya suami istri hingga berujung kehamilan yang tidak direncanakan. Jika sudah demikian, kemungkinannya hanya dua dibuang atau diaborsi sungguh tragis!

Sistem pergaulan antara laki-laki dan perempuan saat ini memang begitu liberal. Pornografi dan pornoaksi ada di mana-mana. Aurat bebas ditampakkan tanpa batas. Dorongan terhadap syahwat bertebaran di media. Zina pun merajalela.

Di sisi lain, dakwah amar makruf nahi mungkar malah dijegal. Ajakan menerapkan Islam kafah dikriminalisasi. Seruan melindungi generasi dengan Khilafah dianggap berbahaya. Jadilah pergaulan los tanpa kendali. Apalagi kontrol dari masyarakat yang sudah tidak berjalan karena sudah individualis akibat penerapan sistem kapitalisme.

Sistem pergaulan yang bebas tanpa batas (liberal) ini akhirnya berdampak buruk pada hilangnya nyawa. Janin manusia seolah tiada harga, dibuang begitu saja. 

Sementara itu, di media massa, kita sering mendengar adanya kasus pembuangan bayi di jalan, tempat sampah, sungai, dan sebagainya. Mereka dibuang begitu saja hingga terluka, bahkan sampai tidak bernyawa. 

Maraknya pembuangan bayi ini menunjukkan bahwa sistem liberal telah gagal melindungi nyawa manusia, padahal nyawa manusia sangatlah berharga. Dalam Islam, hilangnya satu nyawa manusia merupakan urusan yang sangat berat timbangannya. Rasulullah saw. bersabda, “Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR Nasai 3987, Turmudzi 1455).

Solusinya hanya sistem Islam. Islam sangat menjaga nyawa manusia. Tidak boleh ada orang yang menghilangkan nyawa orang lain tanpa hak (izin syar’i). Dengan demikian, orang tidak akan mudah menyakiti orang lain. Jika ada yang demikian, khalifah (pemimpin)  akan memberikan sanksi yang tegas.

Allah Taala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qisas berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh.” (QS Al-Baqarah: 178).

Untuk mencegah terjadinya pembuangan anak serta aborsi, sistem islam akan menerapkan sistem pergaulan islami. Kehidupan laki-laki dan perempuan dipisah, hanya bertemu jika ada hajat syar’i. Zina, khalwat, dan ikhtilat akan dilarang. Kewajiban menutup aurat ditegakkan. Laki-laki dan perempuan diperintahkan untuk menundukkan pandangan. Pornografi dan pornoaksi dilarang, pelaku dan pengedarnya akan dihukum. Media massa dan media sosial akan diawasi oleh polisi siber secara ketat agar tidak akan konten yang bertentangan dengan Islam.

Dalam Islam juga akan menerapkan sistem pendidikan berbasis akidah Islam sehingga terwujud ketaatan pada aturan Islam. Dakwah amar makruf nahi mungkar diserukan ke seluruh penjuru negeri sehingga seluruh masyarakat bertakwa. Hasilnya, kontrol sosial pun berjalan efektif dan merata. Semua inilah yang bisa mewujudkan kehidupan yang bebas dari zina, termasuk menutup rapat pintu-pintu pembuangan bayi.

Dengan demikian sudah saatnya kita bersama sama menegakkan sistem Islam kembali di muka bumi ini dan kembali menghidupkan kehidupan islam.

Wallahu alam bi ash shawab []




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar