Menakar Kapabilitas Pejabat Publik dalam Genggaman Sistem Sekular


Oleh : Iis Kurniawati, S. Pd

Suasana jalanan pangeran Gesan Ulun mulai dari pertigaan BNI sampai Alun-alun Sumedang tampak sibuk dari hari-hari biasa. Nampak hiruk pikuk aktivitas dari beberapa kelompok orang yang terlihat sesekali mengenakan pakaian unik tertentu. Ada yang memakai kostum super hero, pakaian tradisional sumedang, seragam dinas, dan pakaian unik lainnya. Biasanya setiap hari Minggu merupakan hari libur bagi para Aparatur Sipil Negara, namun pada hari itu tanggal 12 Maret 2022 para ASN dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berpartisipasi untuk mengikuti gelaran Carnaval ASN Culture Festival  2023. Dimana acara tersebut diikuti dengan menampilkan kreasi dan inovasi dari para ASN Sumedang.

Kegiatan Carnaval ASN culture Festival yang melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pemerintah kecamatan ini, merupakan salah satu bentuk visualisasi dari rangkaian ASN Culture Festival 2023 yang digelar Pemda Kabupaten Sumedang dari pertengahan Maret  hingga Mei 2023 mendatang. Menurut Ketua pelaksana ASN Culture Festival 2023 Kabupaten Sumedang, H. Hilman Taufik WS, menyebutkan acara ini pada dasarnya merupakan bentuk dari aktualisasi core values ASN dalam melayani masyarakat. Dalam karnaval ini ribuan PNS dari 29 OPD dan 26 kecamatan, termasuk instansi vertical di wilayah Kabupaten Sumedang menampilkan kreasi dan inovasi dalam bentuk visual sesuai dengan tema ASN Culture Festival 2023, yaitu “ASN BerAKHLAK Bangga Melayani Bangsa. “ dimana ASN BerAKHLAK ini merupakan singkatan dari Aparatur Sipil Negara yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaftif, kolaboratif, “ujar Hilman. kabarpriangan.pikiran-rakyat.com

Acara ini berpedoman pada akselerasi pencapaian Visi Sumedang Simpati, sesuai tagline Sumedang SAKTI 2023 dengan strategi ‘Opat Masagi kalima Pancer’ dimana kegiatan ini diharapkan dapat berdampak terhadap meningkatnya budaya kerja ASN di Sumedang. Menurt Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, budaya kerja ASN merupakan bagian dari tata kelola pemerintahan dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Sehingga keberadaan ASN di Sumedang bisa benar-benar menjadi harapan dan dicintai masyarakat. kabarpriangan.com

Dengan diselenggarakannya kegiatan ini diharapkan benar-benar dapat mewujudkan layanan terbaik aparatur sipil negara bagi masyarakat. Tidak hanya itu harapan besar dari masyarakat dari para aparatur sipil negara juga bukan sebatas ASN BerAKHLAK sesuai tema dari ASN Culture semata tetapi lebih dari itu semua yakni para aparatur negara yang berakhlak, beriman, dan bertakwa dalam makna yang sebenarnya. Para aparatur yang dapat menjadi suri tauladan yang baik bagi masyarakat dan berakhlakul karimah. Harapan yang besar dari masyarakat terhadap kinerja dan peningkatan layanan publik aparatur negara sangatlah wajar, apalagi di tengah maraknya pemberitaan praktek korupsi, pencucian uang, malas, integritas rendah,  hedonis, konsumtif yang belakangan ini disematkan pada aparatur negara akibat dari oknum-oknum pejabat yang tidak menjalankan amanahnya sebagai pelayan publik.

Namun adalah sangat wajar pula ketika saat ini banyak oknum pejabat yang menyalah gunakan kekuasaannya demi kepentingan pribadi dan memperkaya diri serta mengabaikan kepentingan rakyat, karena hal tersebut merupakan buah dari diterapkannya sistem kapitalisme di negeri ini. Dimana sistem ini telah berhasil membentuk pejabat yang minim empati terhadap penderitaan dan kesulitan rakyat. Demikianlah potret buram oknum pejabat hasil dari bentukan sistem kapitalisme. Hal ini sangat berbeda dengan pejabat dalam sistem Islam. Dimana orientasi pejabat dalam sistem Islam adalah menjadi pelayan umat yang menjadi wakil rakyat yang akan memakmurkan negeri dengan syariatnya.  Pejabat dalam sistem Islam harus memiliki akidah yang kuat, pemahaman syariat yang mantap, dan pemahaman politik Islam yang bagus. Ia juga harus kaffah, memiliki keahlian, dan amanah terhadap tugas dan tanggung jawabnya. 

Pejabat dalam sistem Islam juga akan mendapatkan fasilitas dan jaminan yang baik dari negara untuk memenuhi kebutuhan pribadinya dan keluarganya secara pantas. Mereka juga akan difasilitasi oleh negara untuk menunjang aktivitasnya. Namun pejabat dalam sistem Islam akan tetap bersahaja dan jauh dari gaya hidup hedonis selayakna para pejabat bentukan sistem kapitalis. Peluang mereka melakukan penyalahgunaan jabatan seperti korupsi, pencucian uang, integritas rendah dan penyimpangan lainnya kemungkinannya tidak akan terjadi terlebih lagi mereka akan merasa takut untuk korupsi dan melakukan penyimpangan karena dari awal sudah diuji kelayakannya dalam fit an profer test dan tertanam minset yang fundamental keterikatan terhadap hukum syarak, dan sadar sepenuhnya bahwa segala perbuatannya diawasi oleh Allah SWT dan akan dimintai pertanggung jawabannya kelak di hadapan Allah SWT.

Tatkala mereka menjalankan tugasnya, mereka juga akan diaudit kekayaannya sebelum menjabat dan diaudit lagi setelah menjabat. Apabila hasil audit tersebut mengindikasikan selisih yang tidak wajar dan terbukti bukan dari hasil usahanya melainkan karena jabatannya, kemungkinan besar pejabat tersebut dapat dinonaktifkan atau dimintai pertanggungjawaban atas kepemilikan hartanya tersebut. Dengan demikian nyatalah perbedaan yang sangat kontras bagaimana suatu sistem membentuk dan melahirkan para pejabat-pejabatnya. Dimana bisa kita lihat jelas betapa sistem Islamlah satu-satunya solusi dan pemecah masalah berbagai problematika kehidupan dan satu-satunya sistem yang akan membawa umat dalam kesejahteraan dan kebahagiaan yang hakiki. Oleh karena itu sangat penting kita memahami islam secara kaffah dan bangga karenanya.

Wallahu A`lam Bisha-Whab.



Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar