Tunjukkan Ketegasan, Tak Perlu Bermanis-manis Pada Yahudi Israel


Oleh : Anindya Vierdiana

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, merespon kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U20 2023 yang akan digelar di Indonesia pada 20 Mei-11 Juni 2023. Erick Thohir tak mempermasalahkan kehadiran timnas Israel meski negara tersebut tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia. Dia menegaskan bahwa setiap negara yang lolos ke Piala Dunia U20 2023 akan disambut dan dilayani dengan baik, termasuk Israel (Kompas.com, 02/03/2023). 

Erick Thohir menjamin keamanan Timnas Israel U20 selama Piala Dunia U20 2023. Menurut dia, hal itu sudah menjadi tanggung jawab Indonesia sebagai tuan rumah (Kumparan.com, 02/03/2023).


Penjajah Tetaplah Penjajah

Pembenaran macam apapun tak akan mampu mengingkari kenyataan bahwa Israel adalah penjajah, pembunuh banyak nyawa penduduk palestina ,perampas bumi Palestina dari tangan kaum muslim. Tak ada yang bisa di benarkan dalam tindakan itu.

Dimana letak keadilan jika perampok selalu mendapatkan perlakuan istimewa bahkan di lindungi? 

Contoh lagi penindasan Israel pada palestina ,belum lama ini ,kembali terjadi penyerangan yang di lakukan Tentara Israel dan pemukim Yahudi terhadap penduduk Palestina, mereka melakukan agresi yang menyebabkan banyak korban jiwa sipil Palestina, penyerangan tersebut di lakukan pada kamp pengungsi Palestina di Jenin, kemudian Nablus lalu membombardir Gaza. Serangan tersebut tidak hanya melukai dan menewaskan warga Palestina, juga menghancurkan rumah-rumah kamp pengungsian beserta bangunan dan fasilitas lainnya. 

Agresi yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina terus meningkat. Jumlah korban agresi Israel di tahun 2022 mencapai 225 jiwa. Memasuki awal tahun 2023, serangan Israel semakin bengis. Selama kurun waktu  Januari 2023, korban sipil Palestina pada serangan yang di lakukan Israel mencapai 35 jiwa dan selama Februari jumlah korban tewas mencapai 30 orang. Di sini semua mata melihat tapi seperti tak melihat apa-apa.
Mau berusaha menutupi dengan suatu pembenaran, bagaimanapun juga kebenaran akan menemui jalannya.


Olahraga Rasa Politik

Di balik event olahraga yang di selenggarakan tak dapat di pungkiri adanya muatan politik yang mengekornya. Contohnya saja pada event tingkat dunia seperti Olimpiade dan Piala Dunia. Atlet Russia, misalnya, ditolak untuk ikut Olimpiade karena agresi Russia terhadap Ukraina. Sebelumnya pula, Russia dilarang mengikuti event sepak bola Piala Dunia dengan alasan yang sama. 

Negeri ini adalah negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia yang seharusnya dapat menunjukkan sikap solidaritas terhadap Rakyat Palestina , pun mampu mengambil sikap dengan mendesak FIFA untuk memberikan perlakuan yang sama pada Israel seperti halnya yang di lakukan FIFA terhadap Russia dengan menolak Israel untuk  mengikuti event Piala Dunia U-20 Mei mendatang.  Dengan menerima Israel, menyambutnya dan bahkan memberikan jaminan keamanan pada penjajah, ini sungguh menunjukkan adanya kepura- puraan solidaritas Pemerintah Indonesia terhadap sesama kaum Muslim di Palestina. 

Jelas ini adalah sikap munafik masyarakat internasional, Amerika dan PBB, serta lembaga-lembaga internasional termasuk FIFA. Sikap ini Menunjukkan kondisi yang  didasari sesuai dengan kepentingan mereka saja, yang artinya dalam sikap tersebut di nilai memiliki standar ganda , standar tersebut di gunakan sesuai kepentingan mereka sehingga tidak ada standar kebaikan dan keadilan yang baku bagi mereka.  

Jika FIFA mengelak pada tuduhan adanya muatan politik yang terselubung pada sikapnya, lalu pembelaan seperti apa yang ingin di tunjukkan oleh Fifa mana kala dunia melihat Perbedaan perlakuan kepada Israel terhadap Palestina dan Russia terhadap Ukraina? padahal sama- sama melakukan agresi bahkan yang dilakukan Israel terhadap Palestina jauh lebih jahat dan kejam.

Namun, terhadap Russia sikap keras dan sanksi-sanksi nyata mampu dijatuhkan, sedangkan terhadap Israel tidak. Israel justru dibiarkan, bahkan di berikan jaminan perlindungan dan pelayanan yang baik.

PBB dan masyarakat internasional juga sama sama bersikap tak adil, lemah tak berdaya . Memang benar, sudah puluhan Resolusi PBB dikeluarkan terhadap Israel. Namun, semua itu tak ada efeknya bahkan seringkali di langgar oleh Israel dan di biarkan begitu saja tanpa ada sanksi sedikit pun yang diberikan PBB dan masyarakat internasional atas Israel.

Sedikit pun tidak bisa menghilangkan kezaliman Israel dan memberikan keadilan bagi bangsa Palestina. Itulah mengapa seruan untuk menjadikan Piagam PBB sebagai salah satu rujukan hukum bagi kaum Muslim jelas sekali merupakan seruan yang konyol.

Israel tidaklah kuat dan bukan tak mampu di kalahkan namun yang membuat Israel terus bercokol pada bumi Palestina adalah Israel selalu mendapatkan baik perlindungan maupun dukungan barat khususnya Amerika, terhadap Israel. Israel termasuk pihak yang terus mendapatkan bantuan militer terbesar dari Amerika setiap tahunnya. Israel sengaja dibuat dan terus dipertahankan serta dilindungi oleh Barat agar menjadi momok bagi kaum Muslim, Tujuannya tak lain untuk melemahkan kaum Muslim, menanamkan mitos kedigdayaan Israel dan ketidakberdayaan kaum Muslim, menghalangi kaum Muslim kembali pada Islam sebagai sistem hidup yang praktis serta untuk menghalangi kebangkitan kaum Muslim.


Penjajahan di Atas Dunia Terhapus dengan Diterapkannya Aturan Islam

Dalam sistem Islam penjajah haruslah di perangi, karena penjajah adalah perampok, perampas tanah dan wilayah serta kemerdekaan suatu negara yang tentunya banyak terjadi bentuk kedzaliman dan penindasan. Dan yang di lakukan Israel pada Palestina merupakan penjajahan, dengan demikian sudah seharusnya Israel di perangi

Allah SWT memerintahkan:
وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا
Perangilah oleh kalian di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian, (tetapi) janganlah kalian melampaui batas. (TQS al-Baqarah [2]: 190).

Allah SWT juga memerintahkan untuk mengusir mereka yang mengusir kaum Muslim: 
وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُم مِّنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ
Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian (TQS al-Baqarah [2]: 191). 

Artinya Allah SWT memerintahkan supaya kaum Muslim harus mengambil kembali tanah atau wilayah yang semula milik mereka yang dirampas oleh musuh serta Allah SWT memerintahkan supaya kaum Muslim mengusir para perampas tanah atau wilayah agar benar-benar bisa kembali ke tangan kaum Muslim dan tetap menjadi milik mereka.
 
Sikap inilah yang harus tertanam dan di wujudkan oleh kaum muslim terhadap perampas tanah kaum muslim, dan yang terjadi sekarang adalah Israel merampas tanah bangsa Palestina ,dan membela kaum muslim yang terjajah adalah kewajiban seluruh kaum muslim bukan hanya penduduk Palestina saja.

 Allah SWT berfirman:
وَإِنِ اسْتَنصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ
Jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam (urusan pembelaan) agama, maka kalian wajib memberikan pertolongan. (TQS al-Anfal [8]: 72).

Segala bentuk penindasan di palestina oleh Israel haruslah di hentikan dan untuk menghentikan kejahatan dan eksistensi Israel itu secara total tidak lain dengan jihad fi sabilillah. 

Kaum Muslim wajib memerangi musuh (Israel). Kaum Muslim pun wajib mengusir musuh (Israel). Inilah solusi yang disyariatkan oleh Allah SWT.  Solusi seperti ini mustahil lahir dari para pemimpin dan penguasa yang sejak awal tidak mengabdikan diri mereka dan kekuasaan mereka untuk Islam dan kaum Muslim, juga sangat tidak mungkin solusi ini di ide kan dari negara-negara bangsa yang sudah terbukti gagal bahkan hanya sekedar untuk menunjukkan solidaritas pada kaum Muslim. Alasannya jelas adalah karena sekat kebangsaan dan nasionalisme yang menghalangi aksi solidaritas yang sesungguhnya.

Jalan keluar yang dibutuhkan oleh kaum Muslim, termasuk untuk menyelesaikan persoalan penindasan dan perampasan tanah yang di lakukan Israel pada Palestina adalah butuh adanya sosok seperti Khalifah al-Mu’tashim Billah yang mana pernah terjadi  saat seorang muslimah meminta pertolongan pada Khalifah karena telah mengalami penganiayaan oleh tentara Romawi maka sang Khalifah segera mengerahkan tentara untuk berperang. Tindakan sang khalifah berujung penakhlukan Kota Amuriah (dekat Ankara), salah satu kota besar Romawi kala itu. Kemudian kaum Muslim pun membutuhkan sosok seperti Sultan Shalahuddin al-Ayyubi rahimahulLah yang mengumandangkan jihad, memobilisasi tentara kaum Muslim untuk membebaskan al-Quds dan Masjid al-Aqsha dari pasukan salib.
 
Maka kaum muslim saat ini membutuhkan 
kekuasaan dan negara , yakni Khilafah. Mengapa kaum muslim butuh khilafah? Karena khilafah di bangun berlandaskan akidah Islam, dikhidmatkan untuk menerapkan syariah serta melindungi Islam dan kaum Muslim. Hal ini memang menjadi tugas dan kewajiban negara seperti dijelaskan oleh para ulama, antara lain Imam al-Mawardi asy-Syafi’i rahimahulLah. 

Dengan demikian, kaum Muslim saat ini  membutuhkan adanya sosok Khalifah dan Khilafah ar-Rasyidah yang mengikuti manhaj kenabian. Keduanya wajib diwujudkan kembali oleh kaum Muslim saat ini. Selain untuk menunaikan kewajiban syariah, adanya Khilafah juga untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi kaum Muslim.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar