Oleh: Nuryanti (Jembrana-Bali)
Masyarakat Indonesia sedang dilanda krisis. Kemiskinan terjadi di mana-mana. Bahkan antara satu keluarga dengan keluarga yang lain mengalami permasalahan yang hampir sama. Kondisi ini menuntut kita tidak bisa seenaknya mengadu ke sanak saudara ataupun tetangga, karena mereka pun sama kondisinya, tidak mampu untuk totalitas memberi pertolongan.
Begitulah permasalahan yang sering terjadi di masyarakat. Berharap mendapat bantuan dari Negara pun layaknya sebuah mimpi di siang bolong yang sulit terwujud. Jelas ini terjadi karena sistemnya masih memakai asas manfaat, yang menguntungkan salah satu pihak saja.
Belum lagi beban yang ditanggung dalam bermasyarakat, seperti tradisi-tradisi yang masih kuat dianut oleh masyarakat. Padahal belum tentu tradisi itu sejalan dengan perintah agama. Bisa jadi hukumnya justru makruh atau haram. Hal-hal seperti ini yang sering kita temukan di dalam kehidupan kita, jika tidak bisa merealisasikan dengan baik maka akan menjadi cemoohan masyarakat. Bahkan menjadi bahan gosip, dan sangat mempengaruhi mental seseorang. Ujian mental yang dirasakan tidak akan bisa terkontrol dengan baik jika dalam dirinya tidak ditumbuhkan akidah dan keyakinannya akan adanya sang pencipta yaitu Allah SWT.
Semua permasalahan yang terjadi dalam kehidupan manusia, memang sudah menjadi ketetapan Allah SWT. Tetapi ada ranah manusia di dalamnya yakni cara menyikapi atas semua itu. Apakah dengan kesadaran manusia bahwa mereka adalah makhluk Allah yang bisa berpikir atau hanya sebagai sebuah materi yang hidup sebebasnya.
Kaum mukmin harus sadar dan bisa menjawab setidaknya tiga pertanyaan besar, yaitu darimana mereka berasal, untuk apa mereka hidup dan mau kemana setelah kematian. Jika mereka bisa berpikir seperti ini dan menemukan jawabannya, maka akan tumbuh dalam dirinya ketakwaan dan ketaatan kepada Sang Pencipta yaitu Allah SWT yang menciptakan seluruh alam semesta beserta kehidupan. Karena hanya dengan jalan ketakwaan saja, seorang mukmin akan tahu mana yang dilarang dan mana yang diperintahkan Allah.
Hanya kekuatan iman yang bisa menyadarkan diri dengan kondisi yang dihadapi dan selalu menumbuhkan rasa keistiqomahan dalam menjalankan semua perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya. Senantiasa berpikir positif kepada Allah SWT, bahwa kondisi seperti apapun yang menimpa pada diri seseorang, semua itu hanya sebuah ujian yang ditunjukkan pada kita, dan selanjutnya bagaimana kita menyikapi.
Meskipun berat dan dibutuhkan usaha yang menguras tenaga dan pikiran, penuh pengorbanan atas semua itu, tetaplah yakin jikalau kita menyikapi permasalahan dengan baik maka pasti ada solusi. Namun ada saja yang menghalangi, yakni sistem yang jauh dari Islam. Alhasil solusi yang didapatkan adalah solusi yang tidak paripurna.
Sistem saat ini adalah sistem sekuler, sistem yang menjauhkan kehidupan manusia dari agama. Karena itulah menyelesaikan suatu permasalahan di luar aturan Islam maka tidak akan pernah mendapatkan ketenangan pada diri manusia. Maka dari itu, setiap permasalahan yang dihadapi saat ini tidak pernah bisa terselesaikan dengan sempurna. Akan timbul permasalahan baru lagi.
Kembalikanlah semua permasalahan kehidupan manusia untuk diselesaikan dengan aturan Islam, maka akan terciptalah ketenangan dalam segala bidang. Baik dalam keluarga, bermasyarakat, dan bernegara. Lihatlah setelahnya, pasti keridhoan dari Allah SWT akan kita rasakan, barokah akan turun ke seluruh alam semesta.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar