Keuntungan Untuk Negeri Hanya Ilusi bila SDA dikelola Asing


Oleh : Yuni Nisawati (Pegiat Literasi)

USD 18,6 miliar atau setara dengan Rp282,32 triliun (kurs Rp 15.179) diinvestasikan PT Freeport Indonesia kepada Indonesia hingga tahun 2041. Hal tersebut disampaikan oleh oleh Chairman of the Board and CEO Freeport McMoRan, Richard C. Adkerson ketika memberikan orasi ilmiah di Institut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Selasa (4/10). (https://kumparan.com/2022/10/06)

PT Freeport Indonesia menambah investasinya kepada Indonesia. PT Freeport Indonesia juga menjanjikan keuntungan yang lebih besar kepada Indonesia. Namun jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda, Indonesia tetaplah merugi. Karena sebenarnya Asing tidak memiliki sumber daya alam yang luar biasa tersebut. Sehingga memberikan dana agar dapat mengambilnya dan dikuasai secara penuh oleh mereka. Sehingga mereka memperoleh keuntungan yang luar biasa dari mengambil sumber daya alam yang dimiliki oleh negara lain dengan nama investasi.

Negara yang diambil sumber daya alamnya merugi. Karena hanya mendapat segilintir keuntungan dari banyaknya keuntungan yang mereka ambil dari sumber daya alam tersebut. Negara hanya diiming-imingi investasi, sebuah keuntungan sesaat dan tak seberapa. Begitupula segelintir keuntungan dari pembagian investasi tersebut. Karena apabila sumber daya alam tersebut dikelola secara pribadi oleh negara, tentunya negara akan mendapat lebih banyak keuntungan dari nilai investasi atau keuntungan dari investasi tersebut.

Begitulah salah satu cara negara-negara asing menguasai sumber daya alam negara-negara lain. Bila sumber daya tersebut dikelola dengan baik oleh negara, hasil dari sumber daya tersebut bisa digunakan untuk membantu perekonomian rakyat dan untuk memajukan negara tanpa harus meminjam kepada IMF ataupun negara lain.

Disisi lain, keserakahan negara-negara asing yang mencoba mengintervensi kekayaan alam negara-negara lain juga merupakan dampak dari Sistem Kapitalisme. Sistem yang sengaja dibuat oleh negara-negara asing agar bisa menguasai negara-negara lainnya. Secara tidak langsung negara-negara lainnya dipaksa mengikuti segala aturan mereka untuk memenuhi segala keinginan mereka demi keuntungan mereka pribadi. Bagi yang tidak bisa mengikuti aturan mereka, akan dikenakan sanksi, ditekan, dan lain sebagainya.

Pertanyaannya, mau sampai kapan kita terus seperti ini? Diperbudak oleh negara-negara asing? Tidak ad acara lain selain mengganti sistem pemerintahan dengan sistem lainnya. Sistem apa yang mampu menjaga keamanan, kesejahteraan, dan keadian untuk kita? Satu-satunya sistem yang mampu mewujudkan itu semua hanyalah Sistem Islam. 

Hanya Sistem Islam yang bisa memberikan keamanan dan keadilan untuk rakyat. Kemaksiatan yang tidak merajalela seperti sekarang membuat kita lebih aman, kemaksiatan seperti ini karena dampak dari Sistem Kapitalis yang merusak moral manusia. Hanya Sistem Islam memberikan keadilan untuk rakyatnya. Menghukum siapa saja yang melakukan kemaksiatan ataupun tindakan-tindakan kriminal lainnya. Berbeda halnya dengan Sistem Kapitalis yang hukumnya dapat dibeli dengan uang dan kekuasaan. Sehingga lebih tumpul ke atas dan tajam ke bawah.

Selain hal itu, kesejahteraan rakyat lebih terjamin dengan sistem Islam. Karena sistem Islam tidak akan membiarkan pihak asing mengintervensi kekayaan atau sumber daya alam di negaranya dan tentu lebih mengutumakan kesejahteraan rakyatnya terlebih dahulu. Karena sistem Islam bukanlan sistem buatan manusia yang bisa dibuat atau dirubah sesuai keinginan manusia. Sistem Islam adalah sistem buatan Allah yang sudah pasti tahu apa yang dibutuhkan, apa yang mencelakakan, dan menguntungkan untuk manusia.

Imam at-Tirmidzi juga meriwayatkan hadis dari penuturan Abyadh bin Hammal. “Wahai Rasulullah, tahukah Anda, apa yang telah Anda berikan kepada dia? Sungguh Anda telah memberikan sesuatu yang bagaikan air mengalir (mâu al-iddu).” Rasul saw. kemudian bersabda, “Ambil kembali tambang tersebut dari dia.” (HR at-Tirmidzi).




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar