Refleksi Sistem Pendidikan Sekuler : Tawuran Pelajar Sebagai Cermin


Oleh : Eka Ummu Umar

Melansir dari SuaraBekaci.id disebutkan bahwa beredar video viral yang memperlihatkan tawuran pelajar di Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat. Tawuran antara pelajar itu terjadi pada Rabu sore, 31 Januari 2024.

Dari unggahan akun Twitter @ScariestProject terlihat sejumlah pelajar dengan brutal menyerang lawannya satu sama lain. Dari video yang beredar itu, terlihat salah seorang pelajar kemudian tumbang dengan luka penuh darah.

Masih terus terjadinya tawuran menjadi salah satu bukti dari gagalnya sistem pendidikan saat ini. Tidak mampu untuk mewujudkan generasi yang berkepribadian baik. Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam sistem pendidikan tidak terlepas dari intervensi asing. Berasaskan pada ideologi kapitalisme sekuler. Dimana pendidikan hanya dijadikan sebagai alat kepentingan penjajahan. Serta memusnahkan wahyu sebagai otoritas ilmu tertinggi dalam dunia pendidikan. Maka wajarlah sekalipun pemerintah menjalankan pendidikan karakter,  namun outputnya tetaplah generasi yang rusak dan jauh dari Islam.

Pendidikan dalam Islam menjadi tanggung jawab penuh negara. Islam tidak mengenal pemisahan antara urusan ritual dengan urusan duniawi seperti dalam sistem sekuler. Tujuan pendidikan dalam Islam adalah membentuk manusia berkarakter. Yaitu berkepribadian Islam, menguasai tsaqofah Islam, serta menguasai ilmu kehidupan dan keahlian yang memadai.

Sistem pendidikan Islam akan melahirkan generasi terbaik. Berkepribadian Islam, pola pikir dan pola sikap di dasarkan pada standar Islam. Maka, tawuran tak akan menjadi pilihan dalam generasi ini. Para pelajar akan fokus menuntut ilmu dan mengembangkan diri. Dan terus menyadari bahwa apapun yang dilakukan akan dipertanggung jawabkan.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar