KHUTBAH JUM'AT : MELAKSANAKAN PESAN ARAFAH


KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.
 وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.
 اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا،
 أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى : 
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

  إِنَّ ٱلَّذِينَ يَكفُرُونَ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦ وَيُرِيدُونَ أَن يُفَرِّقُواْ بَينَ ٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦ وَيَقُولُونَ نُؤمِنُ بِبَعض وَنَكفُرُ بِبَعض وَيُرِيدُونَ أَن يَتَّخِذُواْ بَينَ ذَٰلِكَ سَبِيلاً (١٥٠)
أُوْلَٰئِكَ هُمُ ٱلكَٰفِرُونَ حَقّاۚ وَأَعتَدنَا لِلكَٰفِرِينَ عَذَابا مُّهِينا  (١٥١)
 (QS An-Nisa’ [4]: 150-151).

Alhamdulillah, hari ini kita sangat berbahagia. Sebab, Jumat ini bertepatan dengan Hari Arafah. Saat ini, kaum Muslim dari seluruh dunia berkumpul di Padang Arafah, melaksanakan ibadah haji dan kita di sini melaksanakan puasa Arafah. Gema takbir dan tahmid terus melantun, membesarkan dan memuji Allah Yang Maha Agung. Shalawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan kepada junjungan kita baginda Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa. Taati perintah Allah, meski kita merasa berat melaksanakannya. Jauhi larangannya, walau kita berat meninggalkannya.
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Hari ini, 1433 tahun hijriah yang lalu, bertepatan tahun ke-10 Hijriah, ada peristiwa yang penuh makna. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melaksanakan Haji Wada. Di hadapan sekitar 140 ribu Muslim di Arafah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyampaikan pesan-pesan berharga, untuk kebahagiaan umat manusia.

Beliau mengawali khutbahnya:
أَيُّهَا النَّاسُ، اِسْمِعُوْا قَوْلِي،  فَإِنِّي لَاَ أَدْرِي، لَعَلِيّ لَا أَلْقَاكُمْ بَعْدَ عَامِي هَذَا، بِهَذَا الْمَوْقِفِ أَبَدًا
Wahai manusia, dengarlah baik-baik kata-kataku ini. Sebab sungguh, aku tidak tahu, apakah aku bisa berjumpa lagi dengan kalian setelah tahun ini, di tempat ini, untuk selama-lamanya.

Lalu beliau melanjutkan, di antaranya beliau menyampaikan:
أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ  كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا... 
وَإِنَّكُمْ سَتُلَقُوْنَ رَبَّكُمْ فَيَسْأَلُكُمْ عَنْ أَعْمَالِكُمْ … فَمَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ أَمَانةٌ فَلْيُؤَدِّها إِلَى مَنْ ائْتمَنَهُ عَلَيها، أَلَّا وَ إِنَّ كُلَّ شَيْءٍ مِنْ أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ تَحْتَ قَدَمَيْ مَوْضُوْعٌ وَ دِمَاءَ الْجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوْعَةٌ …  وَ إِنَّ رِبَا الْجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوْعٌ
Wahai manusia, sungguh darah kalian, harta kalian dan kehormatan kalian sama sucinya dengan sucinya hari ini, negeri ini dan bulan ini…Sungguh kalian benar-benar akan menjumpai Tuhan kalian. Lalu kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatan kalian...Karena itu siapa saja yang memiliki amanah, tunaikanlah amanah itu kepada orang yang berhak menerimanya. Ingatlah, semua perkara Jahiliah sudah aku campakkan di bawah kedua telapak kakikuUrusan (pertumpahan) darah Jahiliah juga sudah dihapus. Sungguh riba Jahiliah pun sudah dilenyapkan

Berikutnya beliau menyampaikan banyak hal penting lainnya, antara lain sebagai berikut:
Wahai manusia, takutlah kalian kepada Allah dalam urusan kaum wanita. Sebab sungguh kalian telah mengambil mereka dengan amanah Allah. Kalian pun telah menghalalkan kehormatan mereka dengan kalimat-kalimat Allah. Karena itu nasihatilah kaum wanita dengan baik

Wahai manusiaSungguh aku telah meninggalkan di tengah-tengah kalian suatu perkara yang amat jelas. Jika kalian berpegang padanya, kalian tidak akan pernah tersesat selama-lamanya. Itulah Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya.

Wahai manusiaKalian sungguh paham bahwa setiap Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain

Wahai manusia, ingatlah, Tuhan kalian satu. Bapak kalian juga satu. Setiap kalian berasal dari Adam. Adam berasal dari tanah. Yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara kalian. Ingatlah, tak ada keutamaan bangsa Arab atas bangsa non-Arab, kecuali karena ketakwaannya...

Ingatlah, hendaknya orang yang hadir dan menyaksikan menyampaikan pesan ini kepada yang tidak hadir. Sebab boleh jadi sebagian orang yang mendengarnya secara tidak langsung lebih paham daripada orang yang mendengarnya secara langsung.
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Usai Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan Khutbah Wada’, turunlah firman Allah subhanahu wa ta’ala:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ الأسْلاَمَ دِيناً
Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian agama kalian, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagi kalian dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama kalian (TQS Al-Maidah [5]: 3).

Demikianlah khutbah Baginda Nabi shallallahu alaihi wa sallam sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Imam Muslim dan Imam Ahmad. Sebuah khutbah yang amat menyentuh hati. Merasuk ke dalam kalbu. Menggugah jiwa. Sekaligus membangkitkan akal pikiran bagi siapa saja yang mau merenungkan.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Bayangkan kita saat ini berada bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam, mendengarkan pesan beliau. Akankah kita berpaling dari apa yang sudah dipesankan beliau? 

Sungguh sangat tidak tahu diri, bila kita mengaku seorang pengikut Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, tapi kita tak mau mengikuti titah beliau. Tak mau melanjutkan perjuangan beliau, melaksanakan syariah Allah subhanahu wa taala dan menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia. 

Kita diminta Nabi meninggalkan aturan jahiliyah. Kita diberi warisan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam berupa Al-Quran dan Sunnah, yang keduanya menjamin keselamatan kita di dunia dan akhirat. Lalu mengapa masih ada Muslim yang menolak aturan di dalamnya? Bagaimana nanti kita mempertanggungjawabkan diri kita di akhirat?

Ingatlah wasiat Nabi shallallahu alaihi wa sallam: Para sahabat bertanya, Ya Rasulullah, sepertinya ini pesan perpisahan, maka berilah kami wasiat  Nabi bersabda, Kalian wajib memegang teguh Sunahku, dan Sunah para Khulafa Rasyidin yang mendapat petunjuk setelahku. Pegang teguhlah ia, dan gigitlah semuanya itu dengan gigi geraham. (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibn Hibban, dan lain-lain)

Pesan itu, kemudian ditutup Nabi dengan kata-kata:
Kalian nanti akan ditanya tentang aku, lalu apa jawab kalian? Mereka [para sahabat] menjawab, Kami bersaksi, bahwa Anda telah menyampaikan risalah ini, menunaikan amanah ini, dan memberikan nasihat [kepada umat]. Nabi kemudian bersabda, Ya Allah, saksikanlah! (HR Muslim dari Jabir bin Abdillah)

Ingat kembali wasiat Nabi shallallahu alaihi wa sallam.  Saatnya kita taat total terhadap risalah Nabi, tanpa tapi, tapi, dan tapi. []

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم




KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
 عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar