PALESTINA, MENGAPA DUNIA MENUTUP MATA


Oleh : Siami Rohmah

Lagi, Israel menyerang Palestina. Sedikitnya ada 12 korban tewas, dan 80 orang luka-luka. Kecaman datang atas kebiadaban Zionis Israel yang terus berulang. Israel membuat wilayah Palestina sebagai lahan latihan, dan warganya sebagai sasaran tembak. (Republika.co.id). Sebuah logika yang rendah dan sesat, di era banyak jargon-jargon hak asasi manusia.

Palestina adalah tanah wakaf kaum muslimin pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Penduduk Yerussalem melalui pendeta Sophronius bersedia membayar jizyah dan menjadi bagian dari Daulah Khilafah. Dan sejak saat itu, Yerussalem menjadi negeri tiga agama samawi yang hidup berdampingan.

Kedamaian berubah, setelah kekalahan Daulah Khilafah pada perang dunia pertama.  Kemudian wilayah Daulah dipotong-potong untuk dibagi-bagi bagai hidangan. Palestina jatuh ke tangan Inggris, yang kemudian memberikan ruang untuk Yahudi melakukan eksodus besar-besaran ke Palestina. Hingga pada tahun 1988 pada konferensi Palestina di Aljazair disepakati konsep dua negara, Palestina dan Israel. Dan dengan kesepakatan ini menjadi bencana yang tak kunjung selesai bagi rakyat Palestina.

Israel, bangsa yang menumpang, terusir dari dunia, berubah menjadi penjajah di Palestina. Wilayah Palestina terus berkurang, karena setiap serangan yang dilakukan oleh Israel, pasti disertai dengan perebutan wilayah Palestina. Korban jiwa pun sudah banyak berjatuhan, anak-anak tak berdosa ikut menjadi korban.

Apa yang dialami Palestina sudah seharusnya menjadi perhatian yang harus diselesaikan. Apalagi di era yang konon katanya menjunjung tinggi hak asasi manusia, tentu apa yang dialami Palestina adalah sesuatu yang melanggar hak-hak rakyat Palestina dan kemanusiaan. Namun, seperti apa yang kita saksikan sekarang, solusi yang didapat rakyat Palestina tidak ada, kecuali hanya kecaman-kecaman tanpa aksi untuk Israel.

Palestina, adalah bagian dari negeri muslim. Untuk itu sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim di seluruh dunia untuk memperhatikan dan menemukan solusi bagi Palestina. Kekuatan Israel dengan Palestina tentu tidak sebanding, yang ada kita melihat pembantaian rakyat Palestina yang tak berujung. Israel hanya bisa dilawan dengan kekuatan negara yang sebanding. Tetapi kita lihat negeri-negeri kaum muslimin yang lain seolah menutup mata akan masalah Palestina, bahkan sibuk beakrab mesra dengan Israel.

Apa yang terjadi saat ini, diamnya negeri muslim melihat derita Palestina, akibat tersekat-sekatnya wilayah kaum muslimin atas nama nation state (negara bangsa), sehingga tidak mau ikut campur urusan negara lain. Padahal muslim yang satu dengan muslim yang lain laksana satu tubuh. Jadi yang seharusnya dilakukan adalah mobilisasi pasukan kaum muslimin untuk membebaskan Palestina.

Namun, harapan pembebasan Palestina saat ini akan menjadi mimpi, karena kafir barat ada di balik semua yang terjadi, mereka memang menginginkan kondisi ini terus berlangsung, demi langgengnya hegemoni mereka atas kaum muslimin. Jadi hanya negara yang berlevel sama yang bisa menuntaskan masalah Palestina, yaitu mengembalikan lagi kekuatan adidaya kaum muslimin, Daulah Khilafah, yang akan membela Palestina, setiap jiwa dan jengkal tanahnya. InsyaAllah.

"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka dengan segenap kemampuan berupa kekuatan (pasukan) dan kuda-kuda yang ditambatkan yang dengan itu menjadi takutlah musuh-musuh Allah dan musuh - musuh kalian, dan sebagian (pasukan) mereka yang lainnya yang tidak kalian ketahui, sedangkan Allah mengetahui mereka". (TQS. Al Anfal 60).




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar