Oleh : Lili Marhaini (IRT)
Pemerintah dan PT Pertamina (Persero) terus berupaya untuk memastikan subsidi energi terutama bahan bakar minyak (BBM) pertalite dan solar tepat sasaran.
Tepat sasaran artinya penikmat subsidi BBM ini memang rakyat yang tidak mampu. Sebab, pada kenyataannya banyak masyarakat kelas menengah bahkan atas ikut mengkonsumsi BBM subsidi.
Oleh karenanya, Pertamina berencana untuk memperketat penjualan BBM subsidi dengan mewajibkan masyarakat melakukan registrasi di website https://subsiditepat.mypertamina.id/ maupun aplikasi MyPertamina sebelum membeli.
Uji coba pembelian BBM subsidi menggunakan aplikasi dijadwalkan mulai 1 Juli 2022. Rencananya, uji coba dilakukan di beberapa kota/kabupaten yang tersebar di lima provinsi antara lain Sumatra Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta.
Dengan kebijakan ini, Pertamina berharap bisa membuat penyaluran BBM subsidi makin tepat sasaran. Sebab, data yang ada di aplikasi akan menunjukkan pembeli berhak mendapatkan BBM subsidi atau tidak.
"Yang terpenting adalah memastikan menjadi pengguna terdaftar di website MyPertamina, jika seluruh data sudah cocok, maka konsumen dapat melakukan transaksi di SPBU dan seluruh transaksinya akan tercatat secara digital," ujar Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution dalam keterangan resminya pada akhir Juni lalu.
Kebijakan ini juga diharapkan bisa menurunkan konsumsi BBM subsidi hingga 10 persen di tahun ini. Hal itu sesuai ketentuan pembatasan pembelian BBM subsidi tertuang dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM.(CNN Indonesia)
Tujuan pemerintah ingin membuat subsidi BBM hanya dinikmati oleh masyarakat miskin dinilai baik,namun pemerintah juga harus memikirkan 115 juta orang kelas menengah yang sangat rentan di Indonesia.
Harusnya kelas menengah rentan ini juga perlu mendapatkan subsidi bukan dipaksakan untuk membeli BBM non subsidi.Terlebih,perbedaan harga BBM subsidi dan non subsidi begitu jauh sehingga membuat pengeluaran pembeli makin membesar.
Bahkan tidak jarang kita jumpai kasus dilapangan tentang barang bersubsidi untuk penyalurannya selalu tidak tepat sasaran,karena hal semacam ini rentan terjadinya manipulasi data.
Mypertamina Untungkan Kapitalis
Kebijakan baru ini sungguh menyusahkan sebagian masyarakat.karena tidak semua masyarakat mengerti dengan penggunaan aplikasi tersebut.Selain itu, masyarakat juga khawatir data bocor sehingga membuat antrean di pom bensin makin panjang hingga tidak bersahabat dengan masyarakat yang gagap teknologi.
Aroma kapitalis kian terasa,dengan aturan baru menggunakan aplikasi mypertamina ini,siapa yang terus diuntungkan? ya lagi-lagi para oligarki,Pemerintah hanya melihat satu sisi dari persoalan yang ada,pemerintah selalu menyalahkan rakyat ketika negara dalam masalah ekonomi,padahal hal mendasarnya adalah banyaknya utang luar negri yang dilakukan oleh para penguasa itu sendiri.
Dari sini dapat disimpulkan melonjaknya harga BBM dan kebutuhan pokok lain justru berpangkal pada sistem kapitalis yang memandang bahwa kebutuhan pokok rakyat adalah tanggung jawab masing-masing rakyat. Begitupun dalam pengelolaan SDA yang selalu menggandeng swasta dengan dalih kerja sama.
Islam Mampu Melindungi Kebutuhan Vital Masyarakat
Islam memandang bahwa kebutuhan pokok rakyat harus dipenuhi oleh negara. Tentu negara akan berusaha semaksimal mungkin memberikan solusi tuntas terjadap pengadaan BBM. Karena BBM termasuk sebagai kebutuhan yang penting dan tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan pokok rakyat.
Dalam Islam negara wajib mengelola sumber daya alam, sampai menghasilkan sesuatu misalnya BBM yang kemudian hasilnya akan disalurkan kepada rakyat dengan biaya yang sangat murah,karena penguasa tidak boleh berbisnis barang untuk memprivatisasi sumber daya alam apalagi hasilnya menyangkut kebutuhan vital masyarakat.Sehingga negara benar-benar hadir untuk memberikan pelayanan atas segala kebutuhan masyarakatnya.
Maka dengan pengelolaan yang benar negara akan mampu menjaga harga BBM dan kebutuhan pokok tetap murah dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Akan tetapi solusi ini tidak akan terwujud ketika kita masih mengadopsi sistem kapitalisme. Jadi tidak ada cara lain selain kita harus keluar dari sistem tersebut dan kembali kepada sistem Islam yang nyata mampu memberi solusi terhadap masalah BBM dan bahkan mampu memberi solusi terhadap berbagai problem kehidupan manusia di segala lini.
Wallahu a'lam bisshowab
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar