Genosida di Palestina Tak Akan Usai Dengan Gencatan Senjata, Sejatinya Hanya Jihad dan Khilafah Solusinya


Oleh : Hestie

Akhirnya Zionis dan Amerika menyepakati gencatan senjata untuk Palestina. Euforia ini membawa harapan baru dengan usainya penjajahan Zionis di Palestina. Lebih dari 300.000 pengungsi Palestina kembali kembali ke Gaza Utara, menyusul ada kesepakatan gencatan senjata oleh Hamas dan Zionis Israel. Namun dapatkah janji-janji kaum kafir Zionis itu dipertanggung jawabkan, mengingat bukan baru kali ini saja kesepakatan dilakukan.

Nyatanya, lagi lagi kaum Zionis Laknatullah itu melanggar janjinya. Kesepakatan gencatan senjata yang diberlakukan mulai 19 Januari 2025, tetap tidak menjamin masyarakat Gaza terbebas dari serangan. Ditengah kesepakatan gencatan senjata, serangan serangan itu terus mereka lakukan, yang menewaskan beberapa korban termasuk diantaranya adalah anak anak. Israel terus melanggar kesepakatan gencatan senjata, namun apakah hukum Internasional bergeming? Tidak. 

Lantas, kapan semua ini berakhir? 

Untuk memahami suatu sistem atau proses sebagai suatu kesatuan yang utuh, maka kita perlu memahami bagaimana semua aspek atau elemen yang terkait berinteraksi dan mampu saling mempengaruhi. Sejatinya perang di Palestina merupakan perang Ideologi yaitu antara Ideologi Islam dengan Ideologi Zionis Kapitalisme. Namun sayangnya Islam hanya berdiri atas masing-masing muslim individu di Palestina, sedangkan zionis tergabung dengan sekutunya, yang memperlihatkan tak berimbangnya perang ini.

Walaupun muslim Palestina hanya berdiri atas masing-masing individu namun keyakinan muslim Palestina yang kuat tak mampu digoyahkan oleh Zionis dan sekutunya. Muslim Palestina tak pernah sedikitpun memilih mundur, untuk meninggalkan tanah kelahirannya walaupun dihantam berbagai tekanan dari Zionis dan sekutunya. Keyakinan yang tumbuh dalam diri seorang muslim yang mengakar hingga kesanubari melahirkan keta'atan terhadap hukum-hukum Alloh sejatinya adalah perkara JIHAD, perkara yang ditakuti kamu kafir.

Oleh sebab perkara Jihad ini pula muslim Indonesia pada momen Isra Mi'raj tepatnya pada ahad tanggal 26 Januari 2025 lalu, menggelar Aksi Bela Palestina didepan kedubes AS di Jakarta. Aksi yang dihadiri sekitar 30.000 peserta dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari kalangan alim ulama, tokoh dan mayarakat memadati jalan Medan Merdeka Selatan. Dalam aksi ini, delapan orator lintas profesi menyuarakan pembelaan yang sama terhadap Palestina bahwa solusi Palestina bukan dengan gencatan senjata, bukan pula dengan dialog, akan tetapi hanya dengan jihad dan Khilafah.

Dalam orasi para ulama berharap pemerintah Indonesia dapat terus mendukung pembebasan untuk Palestina. Orasi terakhir disampaikan oleh K.H. Yasin Muthohar pimpinan Ponpes Al-Abqory Serang. Ia menegaskan bahwa perjuangan Palestina tidak hanya sampai di sini, tetapi sampai datangnya pertolongan Allah Swt. Sebagaimana yang sudah dijanjikan Allah Swt, yaitu hadirnya kepemimpinan Islam karena solusi tuntas Palestina adalah jihad dan Khilafah.

Allahu Akbar...




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar