Oleh: Oktavia (Aktivis Muslimah)
Berangkat dari permasalahan kecerdasan anak yang harus didukung, maka pemerintah melihat satu upaya yang harus diupayakan untuk mencapai hal tersebut dengan meregulasi kebijakan yang terlihat pro dengan kebutuhan rakyat terutama untuk meningkatkan kecerdasan anak-anak sekolah yaitu MBG (Makan Bergizi Gratis).
progam ini menuai pro-kontra ditengah masyarakat, mulai sumber dana untuk membiayai progam ini, jenis makanan yang disajikan, budget yang tipis namun harus meng-cover kebutuhan MBG dan masih banyak lagi. Progam ini sedang di uji cobakan dibeberapa daerah, belum sampai merata di semua daerah. Termasuk di daerah Purwakarta, progam ini sedang diuji cobakan di beberapa sekolah.
Mengenai progam MGB ini, wakil Bupati Abang Ijo Hapidin menekankan progam MGB ini pentingnya melibatkan para petani dalam mendukung progam ini. Ia menilai pemerintah daerah harus memprioritaskan pengadaan bahan pangan dari petani dan pengusaha lokal yang tujuannya agar mendukung kesejahteraan petani lokal, yang nantinya akan ikut memberikan dampak positif pada perekonomian Purwakarta, TribunJabar(20/01/25).
Sekilas memang apa yang disampaikan oleh bapak wakil gubernur Purwakarta seperti angin segar bagi para petani. Ditengah kelesuan yang dirasakan petani akibat harga hasil pertanian yang tidak terjamin kepastiannya, harga pupuk semakin meroket, kesulitan menanam ditengah cuaca yang buruk dan masih banyak lagi. Namun apakah betul progam ini akan menjadi pendukung kesejahteraan para petani?
Harga hasil pertanian, dan produk-produk lainnya ditentukan oleh pasar. jika persediaan melimpah maka harga akan turun dan sebaliknya. Jika menelaah kembali mengenai harga barang di pasar, harga bisa melambung tinggi seperti memanfaatkan moment penting namun harga juga dapat turun anjlok karena serangan import besar-besaran masuk. Lagi-lagi rakyat kecil menjadi korbannya.
Tidak ada efek jera bagi para pengendali harga, para mafia import, para oligarki yang bermain-main atas naik dan turunnya harga, padahal hal tersebut menjadi satu faktor yang dapat mendukung kesejahteraan rakyat kecil termasuk para petani. Selama negara masih menggunakan sistem kapitalisme selama itu pula para mafia ini tidak akan terjerat hukum karena pemerintah hanya bertugas sebagai regulator yang tugasnya meregulasi kepentingan-kepentingan tertentu.
Melihat, menelaah dan mendalami permasalahan yang tidak ada ujungnya, pasti masyarakat jengah dan didalam lubuk hatinya ingin mencari solusi atas permasalahan yang timbul tenggelam ini. Sampai akhirnya masih banyak yang terjebak dengan solusi pragmatis yaitu ganti pemimpin namun sejatinya yang dibutuhkan adalah ganti sistem. Sistem yang digunakan negara kita masih menggunakan sistem yang batil yaitu sistem kapitalisme. Sistem yang cacat dari lahir dan rusak lagi merusak. Selama kota masih menggunakan sistem ini maka rakyat tidak akan merasakan kesejahteraan yang didambakan.
Ada sistem yang shohih, sistem yang harusnya segera rakyat pakai jika ingin berubah kearah yang lebih baik. Darinya kita bisa optimal dalam menggapai kesejahteraan, kebahagiaan dunia akhirat yaitu dengan mengganti nya dengan sistem Islam. Sistem yang hanya menjadikan Ridha Allah SWT sebagai tolak ukurnya bukan Ridha para kartel, Ridha para oligarki, Ridha para mafia-mafia import. Sistem ini mengakomodir kepentingan rakyat tanpa pandang bulu, jikapun ada kezaliman maka akan dihukum sesuai hukum yang berlaku. Kesejahteraan rakyat akan diperhatikan, pendidikan, kesehatan, keamanan, sosial budaya akan diatur sesuai syariat.
Wallahu a'lam.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar