Ramadhan Selesai, Ibadah Jangan Usai


Oleh: Yuyun Suminah, A. Md (Pemerhati Remaja dan Penulis Buletin Sekolah di Karawang)

Tak terasa bulan Ramadhan telah usai tak ada lagi ibadah puasa, solat tarawih, i'tikaf dan zakat. Berharap bisa bertemu kembali tahun depan dengan bulan Ramadhan nan mulia yang penuh dengan limpahan pahala, rahmat dan ampunanNya.

Ramadhan boleh usai namun bukan berarti ibadah-ibadah yang dikerjakan selama Ramadhan ikut selesai, seperti menutup aurat, zikir, tadarus Alquran, Qiamullail, solat Dhuha dll. Justru Ramadhan adalah momen latihan ketaatan tuk membiasakan diri ibadah dibulan selanjutnya.

Selama Ramadhan siangnya kita berpuas menahan haus dan lapar, mengendalikan hawa nafsu dan menjaga tingkah laku. Di malam harinya kita isi dengan tadarus Alquran, qiamullail, berzikir dll. Walaupun dalam kondisi pandemi tak menyurutkan semangat ibadah kita. 

Yuk, jadikan Ramadhan sebagi bulan latihan jangan sampai Ramadhan usai ketaatan kita Kepada Allah ikut selesai juga. Ibadah yang sudah dilakukan selama Ramadhan dilanjutkan dibulan berikutnya. Terbiasanya bangun tuk sahur kita ganti dengan solat qiamullial dan puasa Ramadhannya kita ganti dengan puasa Syawal atau puasa sunah senin kamis sedangkan tadarus Alqurannya kita lanjutkan juga. Gimana, siap?

Ada sebagian orang yang istiqomah taat walaupun Ramadhan usai, menjadikan ia semakin dekat dengan Allah menjauhkan diri dari perbuatan maksiat. Berarti orang yang seperti ini telah sukses memanfaatkan momen Ramadhan sebagai ajang perbaikan diri tuk jadi lebih baik lagi. Tapi ada juga loh, sebagian orang yang kembali ke "habibat awal"  yaitu bermaksiat. Menutup aurat hanya dibulan Ramadhan saja, Ramadhan usai aurat pun kembali terlihat. Maksiat jalan lagi, pacaran lagi. Astagfirullah. Orang yang terakhir seperti ini berarti momen Ramadhan nggak berpengaruh  bagi ketaatannya. Hanya mengganggap ibadah Ramadhan seperti rutinitas biasa. Rugi.

Terus, bagaimana ya menjaga ketaatan kita agar tetep istiqomah walaupun Ramadhan telah usai:

1. Niat

Perkara niat ini penting sekali untuk melakukan suatu amalan, kuatkan niatnya untuk terus melanjutkan ibadah yang sudah dikerjakan selama Ramadhan. Karena seseorang akan mendapatkan apa yang dia niatkan. Seperti sabda Rasulullah SAW yang artinya:
“Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan” (HR Bukhari & Muslim). 

Kalau kita niatnya karena Allah pasti Allah mudahkan, yuk luruskan nitnya semata-mata hanya ingin mendapatkan ridhonya Allah SWT.

2. Action

Ketika kita sudah berniat tuk melanjutkan ibadah selama Ramadhan saatnya kita action. Lakukan dan kerjakan apa yang sudah kita niatkan jangan sampai hanya sekedar wacana saja tanpa tindakan. Karena islam itu bukan teori tapi harus dipraktekan.
 Dan jangan tunggu "nanti" tapi "nanti gimana", kalau udah nggak ada umur. Bila perlu kita tuliskan kegiatan ibadahnya seperti solat fardhu tepat waktu, baca alquran, kapan mau puasa syawal dan puasa qadha dll. Terus kita tempel deh di kamar kita yang gampang terlihat. Semoga bisa mengingatkan ya.

3. Sabar Dalam Taat

Istiqomah itu berat yang ringan itu istirahat. Yap, bener banget. Keistiqomahan dalam ketaatan itu perlu kesabaran. Sebab, orang sedang menapaki jalan istiqomah itu pasti ada ujiannya. Ujian melawan hawa nafsu, ujian rasa males-malesan pinginnya rebahan terus dll. Wahai jiwa bersabarlah karena sabar itu hanya sebentar saja sampai ajal menjemput.

Yuk.. jangan biarkan ibadah Ramadhan kita berlalu begitu saja tanpa berbekas. Semoga Allah menerima semua puasa dan ibadah-ibadah kita selama Ramadhan Aamiin. Wallahua'lam

Posting Komentar

0 Komentar