Oleh : Fitria Zakiyatul Fauziyah Ch (Cimalaka, Sumedang)
Penyebaran virus semakin meluas, tingginya korban berjatuhan seolah itu menunjukan hal biasa, entah sampai kapan pamdemi Covid-19 akan berakhir, padahal membawa dampak buruk pada segala bidang. Pemerintah tidak sigap dalam menangani penyebaran Covid-19. Pada awalnya meremehkan Covid-19, malah gencar mempromosikan pariwisata. Pada awal Maret di Tanah Air ada yang positif, dan ada juga yang meninggal, tetapi pemerintah menentukan kebijakan PSBB bukan karantina atau lockdown.
Upaya menggeliatkan sektor pariwisata ditengah penyebaran pandemi Virus Corona, BNI Kantor Cabang (KC) Sumedang menggelar silaturahmi serta diskusi bersama pengelola Wisata Alam Kampung Karuhun. Pemimpin BNI Kantor Cabang Sumedang, Herry Juhaeri mengaku sengaja menggandeng pengelola Wisata Alam Kampung Karuhun sekaligus Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumedang, H. Nana Mulyana. Karena merupakan nasabah BNI. “Kampung Karuhun ini sudah menjadi ikon Sumedang. Diharapkan jika pandemi Covid-19 berakhir, maka Kampung Karuhun akan tetap menjadi tujuan wisata keluarga yang nyaman,” ujarnya.(sumedang.radarbandung.id 22/05/2020)
Menurutnya, warga sudah lelah dan penat dengan wabah Covid-19 dan Kampung Karuhun itu bisa menjadi pelipur lara dan menjadi solusi mengatasi penat warga pasca berdiam diri dirumah. Menyikapi kondisi dilapangan, kata ia, dari sudut pandang perbankan sebagai pihak yang menerima kelebihan dana untuk disimpan serta menerima titipan dana untuk disimpan. Dengan kondisi Pandemi ini bisnis ada yang turun, ada yang berjaya, bahkan ada yang ambruk dan mati.(sumedang.radarbandung.id 22/05/2020)
Mengutip Bloomberg, Jumat (15/5/2020), rupiah dibuka di angka 14.875 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.885 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah malah berbalik tertekan hingga ke 14.901 per dolar AS. Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.871 per dolar AS hingga 14.901 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 7,47 persen. Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.909 per dolar AS, menguat jika dibandingkan sebelumnya yang ada di angka 14.946 per dolar AS.(m.liputan6.com 15/05/2020)
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengatakan masyarakat di tiga kelompok ekonomi sama-sama terimbas pandemi Covid-19."Sehingga solidaritas masyarakat untuk donasi tak terlalu tinggi karena semua daerah dan semua orang terkena imbas," kata JK dalam diskusi dengan bersama Pemimpin Redaksi Koran Tempo Budi Setyarso yang disiarkan di Instagram Tempo pada Sabtu, 23 Mei 2020. Ia mengatakan masyarakat kelas bawah barangkali tak memiliki tabungan untuk hidup lebih dari satu bulan tanpa bekerja.
Adapun masyarakat kelas menengah, kata dia, juga menghemat tabungan untuk cadangan hidup selama enam bulan. Sedangkan masyarakat kelas atas yang bisa berinvestasi kini tengah menunggu. Hal yang sama, kata JK, juga terjadi saat krisis ekonomi 1998. Ketika itu, JK mengatakan hanya tiga negara di Asia yang terkena dampak sedangkan negara lain masih dapat dimintai bantuan. "Sekarang (di tengah pandemi Covid-19) kita minta ke mana? Memalukan kan kalau kita minta ke Jepang, Amerika Serikat," kata dia. "Jadi sekarang kemandirian sangat penting, jangan mengharap ke mana-mana."(nasional.tempo.co 24/05/2020)
Dampaknya telah menyerang berbagai sudut ekonomi. Indeks bursa saham rontok, nilai tukar rupiah terperosok dan terus menerus melemah, sehingga nilai tukar rupiah tak berdaya. Sektor UMKM merupakan sektor yang utama dan pertama terdampak wabah Covid-19, serta pelaku UMKM berteriak susah berusaha, karena ditiadakannya kegiatan di luar rumah oleh sebagian besar masyarakat. Dunia usaha baik skala besar maupun menengah kini sudah mulai kelimpungan. Proses input dan output ekonomi macet. Banyak perusahaan menutup usaha dan pabriknya akibat transaksi perdagangan mengalami penurunan akibat kurangnya pembeli serta terbatasnya ekspor sehingga mengalami penurunan omset. Kemudian Pemberhentian Hak Kerja (PHK) terjadi dimana-mana, baik buruh pabrik, karyawan hotel, usaha angkutan, trasnportasi, tempat-tempat pariwisata, dan banyak sektor jasa lainnya. Masyarakat kecil pelaku usaha mikro gulung tikar, sektor riil, hingga petani, pedagang, nelayan, dan buruh yang mengandalkan pendapatan harian bahkan mengalami dampak yang lebih parah hingga kondisi rentan pangan dan ancaman kelaparan.
Negara Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, namun kekayaan alam tersebut tidak menciptakan kesejahteraan untuk rakyat, karena hanya menguntungkan segelintir pengusaha kaya raya yang memiliki modal besar. Maka dari itu wabah Covid-19 berpotensi mengubah tatanan ekonomi dunia yang ditandai dengan berubahnya peta perdagangan dunia. Di tengah ketidakmampuan sistem kapitalisme dalam menyelamatkan manusia dari wabah, diikuti dengan krisis multidimensi. Seharusnya membukakan mata hati, perasaan, dan pikiran umat, serta semakin menyadarkan kaum muslimin bahwa umat membutuhkan sistem baru, yaitu sistem yang akan menyelamatkan manusia dan dunia dari berbagai masalah, serta membawa solusi yang akan menyejahterakan.
Inilah cara berpikir pemimpin di sistem sekular, cenderung sekular. Sistem hari ini telah gagal menyejahterakan manusia. Satu-satunya harapan umat hanyalah kepada sistem Islam. Inilah sistem yang dibangun di atas pondasi yang kuat dan kokoh, dilandaskan pada Al-quran dan As-sunnah. Apabila di Tanah Air yang dilimpahkan berbagai potensi sumber daya, mulai dari lahan yang subur, biodiversitas sumber pangan, cuaca yang mendukung, hingga sumber daya manusia dan para ahli. Semua potensi yang ada jika dikelola dengan benar dan tepat yaitu dengan sistem Islam, maka rakyat termasuk di dalamnya pengusaha dijamin oleh negara. Sehingga ekonomi tidak akan lumpuh. Serta pemenuhan kebutuhan rakyat sangat mudah dilakukan, mulai dari kebutuhan pokok yang harus segera dipenuhi. Karena ketersediaan yang dijamin penuh oleh negara mampu membawa kesejahteraan bagi rakyat serta rakyat tidak akan mengalami krisis.
Kepemimpinan dalam Islam sebagai pengurus (rain) dan penjaga (junnah). Mengurusi rakyat serta menyelamatkan rakyat dari wabah. Kesempurnaan Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah, yang bukan hanya mengurusi masalah ruhiyyah (spiritual), tetapi juga meliputi masalah siyasiyah (politik).
Wallaahu a'lam bish-shawwab
0 Komentar