Oleh: Bidan Hj.ESA Mardiah Amd.Keb
Beredar video tentang sosialisasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menunda kehamilan di masa pandemi ini disinyalir karena memperkirakan angka kehamilan selama wabah corona mengalami kenaikkan. Diperkirakan dalam tiga bulan terakhir ada sekitar 420.000 kehamilan.
Selain karena meningkatnya intensitas suami-istri berada di rumah, juga karena adanya penurunan penggunaan alat kontrasepsi selama pandemi. BKKBN mendapat laporan, jumlah pengguna alat kontrasepsi menurun sekitar 40 persen.
Sejarah Singkat Tentang KB
Ide tentang KB pertama kali dipelopori oleh Robert Malthus pada tahun 1798. Ia menyebarkan artikel dengan judul Pertambahan Jumlah Penduduk dan Pengaruhnya Pada Kemajuan Masyarakat di Masa Datang. Di sana ia menyerukan pembatasan keturunan dengan melakukan pencegahan kehamilan setelah memiliki keturunan (anak) dalam jumlah tertentu.
Ide ini lahir dari pandangan kapitalis Barat terhadap barang dan jasa di satu sisi dan terhadap kebutuhan manusia di sisi lain. Ketika barang dan jasa terbatas, maka tidak akan cukup untuk menutupi kebutuhan seluruh manusia. Menurut mereka kebutuhan-kebutuhan manusia tidak terbatas dan ini berarti tiadanya kecukupan barang dan jasa.Olah karena itu meningkatkan produksi untuk menutupi kebutuhan manusia dan pembatasan keturunan dianggap solusi.
Pandangan Islam Terhadap Pembatasan Keturunan
Pembatasan keturunan berarti pemutusan masa kelahiran selamanya dengan menggunakan obat-obatan atau operasi. Hal itu dilakukan guna membatasi jumlah penduduk hingga batas tertentu. Seorang wanita tidak diperbolehkan memiliki anak melebihi jumlah yang telah ditentukan. Selanjutnya akan dilakukan pemutusan masa kelahiran agar ketersediaan barang dan jasa di tengah masyarakat bisa terpenuhi. Orang-orang barat sudah mengadopsi ide ini, dan diterapkan di negeri mereka.Ide ini kemudian dipasarkan ke negeri-negeri muslim seperti Mesir, Pakistan, dan Palestina. Ide ini terus dipaksakan melalui penjajahan dan gerakan misionaris Sebab, pertambahan jumlah penduduk dan kekuatan kaum muslimin telah mengancam orang-orang Barat dan akidah mereka.
Ide ini terpancar dari akidah kapitalisme, yakni sekulerisme. Pada saat yang sama ide ini bertentangan dan bertolak belakang dengan pemahaman tentang rizki menurut Islam. Islam telah menjelaskan bahwa rizki berasal dari Allah. Begitu juga ajal berada di tangan Allah. Allah berfirman:
"Tidak ada satu binatang melata pun di bumi melainkan Allah lah yang memberi rizkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (TQS.Hud 11.6)
Ide tentang pembatasan keturunan ini diharamkan menurut syara. Negara Islam atau umat Islam tidak boleh mengadopsi dan mengamalkan ide ini. Alasannya ada dua, yaitu:
1. Ide ini lahir dari akidah kapitalisme yang merupakan akidah kufur.
2. Islam mendorong untuk memperbanyak keturunan.
Nikahilah wanita yang penuh kasih sayang dan memiliki banyak keturunan(subur). Karena sesungguhnya aku akan membanggakan banyaknya jumlah kalian di hadapan umat lainnya.
Di samping itu, Islam telah menjadikan pemeliharaan atas keturunan sebagai salah satu tujuan mulia (al-matsalul 'ulya)
Dalam hal ini, islam telah mensyariatkan beberapa hukum yang berfungsi memelihara keturunan. Allah Swt berfirman: "Janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut kelaparan. Kamilah yang akan memberi rizki kepada mereka dan kepada kalian (TQS.Al- isra 17:31)
Pengaturan Kelahiran
Pengaturan kelahiran adalah urusan pribadi untuk mengatur kelahiran. Pengaturan kelahiran umumnya dilakukan oleh seorang suami atau istri ataupun keduanya, untuk menghentikan masa kelahiran secara temporal ataupun selamanya; disebabkan karena adanya problem kesehatan, masalah kesanggupan mengurus anak, atau karena sebab lainnya.
Pengaturan kelahiran sebab aktivitas individual yang bersifat pilihan diperbolehkan secara syar'i. Abu Dawud telah meriwayatkan sebuah hadits tentang seorang lelaki yang mengatakan "Wahai Rasulullah, aku memiliki budak wanita dimana aku tidak suka akan kehamilannya. Padahal aku menghendaki sesuatu sebagaimana yang diinginkan setiap lelaki. Namun orang yahudi mengatakan bahwa azl adalah pembunuhan kecil."
Maka Rasulullah mengatakan, " orang Yahudi telah berdusta. Seandainya Allah menghendaki untuk menciptakannya ( menjadikan manusia )maka engkau tidak akan sanggup mengubahnya". Jabir bin Abdullah mengatakan, Kami melakukan azl pada masa Nabi saw, sedangkan al-Qur'an masih turun.(HR Bukhari dan Muslim)
Pertumbuhan jumlah kaum muslimin di seluruh penjuru dunia Islam akan menjadi kekuatan yang sangat besar dalam sebuah kepemimpinan yang benar dan tegak di atas landasan islam. Menjadi penyelamat manusia dari berbagai kesengsaraan, kemiskinan, dan kejahatan yang mereka rasakan sebagai akibat dari diterapkannya aturan buatan manusia.
Adapun masa pandemi ini, anjuran penundaan kehamilan lebih terhadap pertimbangan kesehatan adalah benar adanya. Seorang ibu hamil muda, dengan banyak gejala umum mual muntah, nafsu makan berkurang dan lain-lain dinilai memiliki daya tahan tubuh yang rentan. Padahal meminimalkan kunjungan ke fasilitas kesehatan harus dilakukan demi mencegah paparan.
Untuk yang sudah terlanjur hamil dalam kondisi wabah, mari berfikir positif memadukan iman dan imun. Menjaga protokoler kesehatan dan tetap di rumah. Bukankah seluruh qodo Sang Pencipta tak pernah salah. Semoga Allah memberikan kita kekuatan membaca hikmah dan segera mengangkat wabah.
Wallahu alam bishowab
0 Komentar