Oleh: Serlina (Jembrana-Bali)
Penduduk Israel menduduki wilayah Palestina hingga saat ini. Perang berkecamuk tak pernah henti. Berbagai upaya terus diluncurkan demi perluasan wilayah jajahannya. Padahal dulu, Israel adalah tamu yang ditolong oleh Palestina. Tetapi air susu dibalas dengan air tuba oleh Israel. Sungguh kejam dan bengis.
Tanah yang telah dibebaskan untuk Palestina, kini dicaplok oleh kebengisan Yahudi Israel. Warga Palestina sebagai pemilik tanah, kini tersingkir tak berdaya. Israel terlalu ambisius dalam hal ini hingga rasa kemanusiaan pun tak mereka miliki. Ya, naluri itu telah tercabut dari diri mereka.
Sudah tak terhitung lagi berapa banyak korban Palestina yang berjatuhan akibat kebengisan Israel. Selalu saja ada ulah Israel kepada Palestina, bahkan hanya sekadar menjalankan sholat pun tak bisa tenang. Meski begitu, masih saja ada yang mendukung Israel dan mengagungkannya. Seolah membenarkan perlakuan mereka.
Hal ini tak lepas dari dukungan para Negara adidaya, seperti AS dan Inggris. Sokongan senjata dan dana selalu mengucur kepada Israel demi melenggangkanl kedudukannya dan menghabisi kaum muslimin. Tak pernah terbesit sedikit pun untuk menghentikan penyerangan tersebut. Karena memang tujuan mereka adalah memporakporandakan kaum muslimin, di manapun dan kapan pun.
Kaum muslimin harusnya sadar, bahwa Palestina akan selamanya seperti itu kalau tidak ada tindakan tegas kepada Israel. Apalagi masih memberi ruang untuk mereka, seperti agenda sepak bola U-20. Tidak ada yang bisa menghentikan kebengisan ini selama kaum muslimin tidak bersatu di bawah bendera yang sama dan masih menganggap ini adalah masalah pribadi Negara yang bersangkutan.
Harus ada institusi tertinggi yang dapat menaungi seluruh kaum muslimin untuk bersatu mengembalikan tanah Palestina sebagaimana dulu telah dibebaskan oleh Shalahuddin al Ayyubi. Satu-satunya cara untuk menghentikan kejahatan ini haruslah ada Khilafah dan jihad fii sabilillah. Khalifah akan mengirimkan seluruh armadanya untuk melawan Israel.
Khilafah akan menjadikan urusan Palestina sebagai urusan yang darurat dan harus terselesaikan dengan segera. Khilafah yakin dengan membebaskan Palestina, maka urusan-urusan yang lain pun akan mudah dijalankan. Semua adalah milik Allah, maka segala sesuatu yang diselesaikan atas dasar keimanan, akan dimudahkan pula oleh Allah.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar