Oleh: Nurlela Nasution (Aktivis Muslimah)
Angka Penyebaran virus Covid-19 di wilayah Kota Medan hingga saat ini belum menunjukan penurunan yang signifikan. Dari data yang diperoleh melalui Satgas Covid-19 Kota Medan, Pada hari Senin, (3/11) Jumlah Pasien yang terkonfirmasi Covid -19 sebanyak 6.905 Orang, Suspek 325, Sembuh 5.224 dan 302 meninggal dunia. (posmetro-medan.com, 04/11/2020).
Pelaksana Harian Kepala seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan kota Medan, Zulhelmi Hasibuan, mengatakan bahwa dalam melakukan pencegahan penyebaran virus covid-19, Pemko Medan melakukan berbagai upaya, salah satunya adalah terus melakukan edukasi dan sosialisasi Perwal No 27 Tahun 2020 Tentang Adaptasi kebiasaan baru ke sejumlah lapisan masyarakat. "Kita juga meminta seluruh OPD di Jajaran kota Medan untuk berperan aktif untuk mengedukasi masyarakat kita sesuai dengan bidangnya masing-masing," jelasnya saat menggelar Konprensi Pers diposko Satgas covid-19 Medan. (realitas.id, 05/11/2020).
Terkait Kawasan penyebaran Covid--19 di Kota Medan, Zulhelmi mengatakan ada beberapa wilayah yang memiliki angka penyebaran cukup Tinggi, Diantaranya adalah Medan Johor, Medan Selayang, Sunggal, Helvetia, Area dan Amplas.
Bagaimana tidak tinggi angka penularan dan penyebaran covid 19? Meskipun diberlakukan protokol kesehatan namun tempat tempat publik dan wisata dibuka semua. Tidak ada gunanya!
Wisata kuliner, cafe, wisata alam dan pemandian terbuka bebas untuk pengunjung tanpa ada nya Protokol Kesehatan. Yang menjadi pertanyaan, kenapa tempat wisata, kuliner dan tempat hiburan lainnya dibuka lebar namun ada pembatasan untuk ke sekola-sekolah dan aktivitas di masjid?
Sangat timpang sekali.
Ada kepentingan para pemilik usaha/pemodal yang ingin mencari keuntungan dengan dibukanya kebijakan New Normal Life tanpa memikirkan sudah banyaknya nyawa yang melayang. Inilah sifat Kapitalis, keuntungan di atas segala-galanya.
Islam punya solusi dalam pemberantasan penularan wabah covid 19 ini. Ada tiga prinsip Islam dalam penanggulangan wabah sehingga segera berakhir tanpa korban lebih banyak lagi.
Pertama, penguncian areal wabah sesegera mungkin. Ditegaskan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Apabila kalian mendengarkan wabah di suatu tempat maka janganlah memasuki tempat itu, dan apa bila terjadi wabah sedangkan kamu sedang berada di tempat itu maka janganlah keluar darinya.” (HR Imam Muslim).
Kedua, pengisolasian yang sakit. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Sekali-kali janganlah orang yang berpenyakit menular mendekati yang sehat.” (HR Imam Bukhari). Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Hindarilah orang yang berpenyakit kusta seperti engkau menghindari singa.” (HR Abu Hurairah).
Ketiga, pengobatan segera hingga sembuh. Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yang artinya, “Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obat, dan diadakan-Nya bagi tiap-tiap penyakit obatnya maka berobatlah kamu, tetapi janganlah berobat dengan yang haram.”
Pemerintah harusnya bukan memberlakukan New Normal Life, akan tetapi New System Life, yaitu kehidupan baru dengan sistem islam agar hidup menjadi lebih baik dan Allah SWT akan mencurahkan segala kebaikan kepada seluruh alam karena Islam itu Rahmatan lil Alamin.
Allah berfirman:
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam." (QS. Al Anbiya: 107).
Wallahu'alam Bisshowwab
0 Komentar