Oleh: Fadiyah Buton
Hai sob, lagi-lagi kita dihebohkan dengan kasus perselingkuhan yang terjadi di tengah-tengah kita. Seorang guru diduga selingkuh dengan muridnya sendiri. Itu terjadi di salah satu sekolah yang ada di Bekasi. Hal ini cukup menarik perhatian masyarakat dan berbagai media. Pasalnya dengan statusnya sebagai guru, harusnya pelaku dapat memberikan contoh yang baik bagi para muridnya.
Dari fakta diatas dapat kita simpulkan bahwa gelar ataupun jabatan yang dimiliki seseorang tidak menjamin dapat memberikan keteladanan atau panutan.
Apalagi ditambah status beliau sebagai kepala keluarga, hal ini berdampak buruk bagi putra putrinya.
Pemicunya tidak lain adalah adanya kebebasan dalam bergaul antara laki-laki dan perempuan. Tidak ada batas interaksi diantara lawan jenis. Bisa jadi berawal dari saling curhat akhirnya keduanya merasa nyaman dan pada akhirnya muncul rasa ingin memiliki. Sementara sang pria sudah memiliki istri, sehingga terjadilah perselingkuhan
Perselingkuhan merupakan salah satu hasil dari diterapkannya sistem rusak saat ini. Sistem yang mendorong manusia bebas bertingkah laku sesuai hawa nafsunya tanpa melibatkan hukum syara.
Dalam Islam patokan seseorang dalam melakukan segala sesuatu adalah hukum syara. Dengan hukum syara ia mampu memahami aturan menutup aurat, menjaga pandangan dari sesuatu yang haram, menjaga hawa nafsu, dan sebagainya. Untuk itu penting kiranya diterapkan aturan Islam agar kita semua terjaga dari perbuatan yang diharamkan.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar