Kapitalisme, Crazy Rich dan Investasi Bodong


Oleh : Ummu Hanan (Aktivis Muslimah)

Akhir-akhir ini istilah crazy rich ramai diperbincangkan oleh publik. Istilah yang merujuk pada sosok “super kaya” dengan kepemilikan harta yang melebihi masyarakat pada umumnya. Namun keberadaan para crazy rich cukup tercoreng dengan munculnya praktik investasi bodong dengan kedok trading. Menurut Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana para  crazy rich patut diduga melakukan tindak pidana pencucian uang yang berasal dari investasi bodong dengan skema Ponzi (economy.okezone.com). Mereka yang dikenal dengan sebutan crazy juga kerap tidak melaporkan adanya pembelian barang dan aset mewah yang mereka miliki kepada PPATK.

Investasi bodong bukan kali pertama terjadi. Bedanya kali inii investasi abal-abal tersebut dimotori oleh para kaum milenial dengan kekayaan fantastis atau crazy rich. Fenomena ini tentu menjadi bahan keprihatinan kita bersama karena ada semacam tren untuk mengeruk kekayaan yang berlipat ganda dengan jalan penipuan. Menurut  satuan tugas (satgas) Waspada Investasi kerugian yang ditimbulkan oleh adanya praktik investasi bodong mencapai Rp 117,5 triliun sejak tahun 2011 hingga awal 2022 (katadata.co.id, 21/02/2022). Tidak sedikit pihak terpikat dengan tawaran trading para crazy rich karena mereka telah memiliki popularitas sebelumnya.

Fenomena crazy rich telah menyentak nurani kita. Bagaimana tidak, paparan cara pandang hedonis nan kapitalistik telah menjadikan kaum muda hari ini hanyut dalam obsesi meraih kekayaan secara instan. Mereka menyaksikan para figur publik super kaya kerap memamerkan aset kekayaan di media sosial dengan penuh kebanggaan. Mulai dari hunian, kendaraan, barang elektronik, perhiasan dan gaya hidup hedon lainnya. Itu semua akhirnya mendorong siapapun untuk berbondong-bondong mencari akses agar dapat mengikuti jejak mereka. Sehingga tidak heran ketika para crazy rich tersebut melakukan trading akan disambut dengan antusiasme yang besar oleh khalayak.

Crazy rich adalah potret gaya hidup dalam sistem kapitalisme. Sistem ini melahirkan ukuran kebahagiaan yang dinilai dengan teraihnya materi sebanyak-banyaknya. Kapitalisme memandang bukan sebuah persoalan jika kekayaan tersebut diraih dengan jalan yang salah atau bathil karena memang asas kapitalisme adalah sekularisme. Sekularisme meniscayakan pemisahan kehidupan dengan nilai agama. Maka andai dalam pelaksanaannya terbuka potensi untuk terjadinya penipuan semacam investasi bodong tidak akan memengaruhi terhentinya praktik tersebut. Sebagaimana kita dapati negara hanya sebatas menghukum oknum yang terjerat dalam tindak pidana penipuan namun tetap mengadopsi kapitalisme sebagai arah kebijakan.

Kapitalisme berkontribusi besar dalam merusak masyarakat. Kapitalisme dengan asas sekularisme telah menjauhkan menusia dari ketaatan kepada Pencipta, Allah SWT. Terlebih kita dapati bahwa negeri ini dihuni oleh mayoritas Muslim dengan tuntutan kewajiban menjalankan syariat Islam tentunya. Dengan adanya penerapan sistem kapitalisme masyarakat hanya disibukkan dengan perkara bagaimana menumpuk harta karena itu adalah bagian dari kebebasan kepemilikan (hurriyah at-tamaluk). Kondisi ini diperburuk dengan abainya negara dalam mengurusi kebutuhan rakyat. Sehingga individu masyarakat harus berjibaku memenuhi hajat hidup mereka masing-masing.

Syariat Islam telah memberikan tuntunan sempurna bagi kehidupan manusia. Dalam pengaturan Islam negara memiliki porsi besar dalam mengurusi rakyat. Negara wajib menjamin pemenuhan kebutuhan rakyat mulai dari yang bersifat primer, sekunder hingga memfasilitasi bagi terpenuhinya kebutuhan tersier. Negara dalam pandangan Islam adalah penanggungjawab atas pengurusan rakyat, sebagaimana dalam hadits Nabi SAW bersabda yang artinya, “Al-Imam (Khalifah) adalah raa’in (penanggungjawab), dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas pengurusan rakyatnya” (HR Al-Bukhari). Negara tidak boleh lengah dalam menjalankan fungsi riayah ini karena itu merupakan perintah asy-Syari’, Allah SWT.

Kapitalisme terbukti mejauhkan masyarakat dari pengaturan hidup yang benar dan sesuai fitrah. Kapitalisme hanya menjadikan manusia berkutat pada pandangan sempit materi dan disibukkan dengan perkara itu. Kemunculan fenomena crazy rich hingga ramainya masyarakat yang terjebak dalam investasi bodong mereka tidak lain menjadi penegas bahwa sistem ini samasekali tidak layak untuk terus dipertahankan. Sebaliknya, Islam memberikan pengaturan yang sempurna tentang bagaimana negara berperan besar dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pengaturan berdasar syariat Islam juga akan mendekatkan manusia pada perintah Allah SWT sehingga kehidupan mereka akan diliputi dengan kebaikan dan keberkahan.



Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar