Oleh: Widya Rahayu (Lingkar Studi Muslimah Bali)
Dunia saat ini terus menyaksikan penderitaan yang dialami oleh umat Islam di berbagai belahan dunia. Di Myanmar, komunitas Muslim Rohingya kembali menjadi target kekerasan brutal. Dikutip www.voaindonesia.com terbaru menunjukkan bahwa ratusan orang Rohingya tewas dalam serangan pesawat tak berawak saat mereka berusaha melarikan diri dari penindasan militer Myanmar. Saksi mata mengungkapkan bahwa "puluhan Rohingya tewas terkena serangan drone saat mengungsi dari Myanmar" . Situasi ini menggarisbawahi kenyataan pahit bahwa tanpa perlindungan yang memadai, umat Islam terus menjadi sasaran kekerasan dan genosida.
Di Palestina, tragedi yang sama berlangsung. Muslim Palestina terus hidup dalam kondisi yang sangat sulit, di bawah penindasan rezim Zionis. Baru-baru ini,6 serangan udara Israel menargetkan sekolah di Gaza, menewaskan setidaknya 90 orang, termasuk anak-anak . Kejadian ini menambah panjang daftar kekejaman yang dilakukan terhadap warga Palestina, yang hidup di bawah pendudukan dan blokade yang kejam selama puluhan tahun. Ironisnya, ketika dunia menyaksikan pembantaian ini, Amerika Serikat malah memberikan bantuan persenjataan sebesar Rp 55,8 triliun kepada Israel, memperkuat posisi negara Zionis tersebut dalam menindas rakyat Palestina. Dikutip www.voaindonesia.com
Penderitaan yang dialami oleh umat Islam di berbagai belahan dunia ini adalah cermin dari kondisi umat yang kehilangan junnah atau perisai mereka. Junnah dalam konteks Islam merujuk pada negara atau kekhalifahan yang melindungi dan menjaga kehormatan serta keamanan umat Islam di seluruh dunia. Sejak runtuhnya Khilafah pada tahun 1924, umat Islam kehilangan junnah ini, yang mengakibatkan mereka terpecah-pecah dan menjadi sasaran penindasan dari berbagai pihak.
Kondisi umat Islam saat ini sangat berbeda dengan masa kejayaan Islam di bawah kepemimpinan Rasulullah dan para Khulafaur Rasyidin. Ketika Islam tegak dengan kekuatan negara yang berdaulat di Madinah, umat Islam menjadi bangsa yang disegani dan dihormati oleh dunia. Tidak ada kekuatan asing yang berani menindas umat Islam karena mereka tahu bahwa di balik umat Islam ada junnah yang siap melindungi dan membela mereka. Pada masa itu, kebaikan dan keadilan Islam dirasakan tidak hanya oleh kaum Muslimin, tetapi juga oleh umat manusia secara umum.
Namun, setelah Khilafah runtuh, umat Islam kehilangan kekuatan politik yang dapat melindungi mereka dari ancaman dan penindasan. Sejak saat itu, umat Islam terus hidup dalam keadaan terhina, terpecah, dan teraniaya di berbagai penjuru dunia. Di Palestina, di Myanmar, di Kashmir, dan di banyak tempat lainnya, umat Islam tidak memiliki junnah yang bisa melindungi mereka dari serangan-serangan yang datang dari berbagai arah.
Tanpa junnah, umat Islam akan terus menjadi target penindasan, dan penderitaan mereka tidak akan berakhir. Keberadaan junnah adalah sebuah keharusan bagi umat Islam untuk kembali mencapai kemuliaan dan kehormatan di mata dunia. Tanpa junnah, umat Islam akan terus menjadi korban standar ganda dunia Barat yang cenderung membela negara-negara penindas seperti Israel, sementara di sisi lain, mereka menutup mata terhadap penderitaan umat Islam.
Inilah saatnya bagi umat Islam untuk membangun kembali kesadaran akan pentingnya junnah. Penyadaran ini tidak dapat dilakukan secara parsial, melainkan membutuhkan usaha kolektif dan kesadaran ideologis yang kuat. Kelompok-kelompok dakwah Islam ideologis harus terus bekerja untuk menyadarkan umat akan pentingnya junnah dan perlunya menegakkan kembali kekhalifahan Islam yang akan melindungi mereka dari penindasan.
Islam dan umatnya hanya akan mencapai kemuliaan dan kehormatan di bawah naungan Khilafah. Khilafah bukan hanya sekadar konsep politik, tetapi juga sistem yang akan membawa keadilan, kesejahteraan, dan keamanan bagi seluruh umat manusia. Khilafah adalah perisai yang akan melindungi umat Islam dari segala bentuk penindasan dan kezaliman, serta mengembalikan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Oleh karena itu, umat Islam di seluruh dunia harus bersatu dan bekerja sama untuk mewujudkan kembali junnah yang telah hilang. Dengan tegaknya Khilafah, umat Islam tidak akan lagi menjadi bangsa yang terhina dan teraniaya, melainkan akan kembali menjadi umat yang mulia dan disegani oleh seluruh dunia. Sebab, hanya dengan junnah, umat Islam akan mampu melindungi diri mereka dari kezaliman dan mencapai kemuliaan di dunia dan akhirat.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar