Oleh : Anindya Vierdiana
Melansir dari CNBC Indonesia, bahwa harga bahan pangan terpantau melonjak tinggi hari Rabu (14/12/2022). Pedagang pasar tradisional mendesak pemerintah segera turun tangan untuk menekan laju kenaikan harga sembako, terutama mendekati Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
Harga Mayoritas pangan mengalami kenaikan menjelang nataru. Kenaikan terjadi pada beras, bawang merah, bawang putih, telur, cabe rawit, cabe merah keriting, daging sapi, daging ayam ras, gula pasir, kedelai impor, tepung terigu, minyak goreng serta sayur sayuran.
Terus berulang setiap tahunnya seakan menjadi hal yang biasa tanpa adanya langkah yang pasti dan solutif dari negara. Hal ini menyebabkan harga pangan terus merangkak naik dan praktek penimbunan bahan pangan semakin banyak terjadi yang mengakibatkan kelangkaan.
Minusnya Sistem Ekonomi Kapitalisme Menganak Emaskan yang Beruang
Tak dapat di elakkan bahwa sistem kapitalisme hanya merakyat kandungkan yang beruang. Mengapa? Hal itu di karenakan sistem ini memberi ruang sebebas-bebasnya tanpa batas bagi pengusaha untuk memonopoli pasar, yang artinya bagi pengusaha yang mampu bermain, dapat memonopoli harga bahan pokok serta membatasi keluarnya bahan pokok di pasaran, merekalah yang akan mendapatkan untung sebesar-besarnya tanpa memperdulikan kondisi dan dilemanya rakyat.
Dalam sistem kapitalis ini pun negara seperti sulit memberikan aturan yang jelas dan terkesan malu-malu dalam menerapkan aturan agar tak ada lagi monopoli harga dan tak ada lagi pelaku penimbunan bahan pokok karena negara mampu memberi sangsi tegas yang menjerakan bagi pelaku penimbunan bahan pangan . Jadi sistem kapitalis ini lah biang kerok carut marutnya perekonomian dewasa ini, yang salah satunya mengakibatkan meroketnya harga bahan baku pangan dan melangkanya bahan pokok yang tak mampu di atasi oleh negara.
Sistem Islam Sebagai Penyelesai Polemik
Berbeda dengan sistem kapitalisme yang mana jenis sistem ekonomi ini membebaskan seluruh masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. di mana yang kuat akan selalu mengalahkan yang lemah yang artinya akan selalu ada pihak yang dzalim dan yang terzalimi.
Berbeda dengan sistem Islam bahwa kebutuhan pokok merupakan kewajiban dan tanggung jawab negara untuk menjamin ketersediaannya pun sebagai pengendali harga bahan pokok.
Negara akan membuat aturan sesuai dengan syariat islam, keadilan dapat di terapkan, tidak akan ada rakyat yang merasa terdzalimi dan tidak ada yang melakukan kedzaliman terkait hal ini, negara akan menjaga transaksi ekonomi rakyat agar tak melanggar syariat, kebutuhan pangan rakyat akan terpenuhi dengan mudah dan dapat di jangkau.
Pemenuhan negara dalam mencukupi kebutuhan pangan rakyat yang akan di lakukan dalam sistem Islam adalah :
1. Pemenuhan kebutuhan secara fitrah. Negara akan mengurus kebutuhan rakyatnya, jaminan kebutuhan rakyat tetap berjalan meskipun rakyat sedang menyambut hari hari besar, negara tetap bertanggung jawab mendistribusikannya.
2. Mengantisipasi penimbunan. Penimbunan mutlak haram secara syar'i. Di riwayatkan dalam shahih muslim dari Sa'id bin Al musayyib dari Mu'ammar bin abdullah Al adawi bahwa nabi Muhammad saw bersabda: "Tidaklah melakukan penimbunan, kecuali orang yang berbuat kesalahan"
Dalam hadist ini menerangkan bahwa perbuatan menimbun barang adalah suatu kesalahan. pelaku penimbunan mensifati dirinya sebagai orang yang berbuat kesalahan yang mengindikasikan haramnya melakukan praktek penimbunan.
Tersebab masalah ini adalah bersifat sistemis, tentunya diperlukan perubahan yang sistemis pula. Dalam hal ini mengganti sistem yang ada sekarang (sistem kapitalisme) dengan sistem Islam adalah solusi yang tepat.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar